Meskipun efek ini tidak dialami oleh semua orang, beberapa individu mungkin merasa kesulitan bernapas ketika tidur dengan tangan di atas kepala.
Posisi ini dapat memengaruhi postur tulang belakang dan otot dada, yang berfungsi dalam proses pernapasan.
Jika dada mengalami tekanan atau postur tulang belakang berubah, hal ini bisa membuat pernapasan terasa lebih berat atau tidak nyaman saat tidur.
Kombinasi dari gangguan sirkulasi darah, tekanan pada saraf, dan potensi nyeri pada otot-otot tubuh dapat menyebabkan kualitas tidur menurun.
Tidur yang tidak nyaman akan membuat seseorang terbangun lebih sering di malam hari, sehingga sulit mendapatkan tidur yang nyenyak.
Dalam jangka panjang, hal ini bisa memengaruhi energi, konsentrasi, dan kesehatan secara keseluruhan.
Untuk menghindari efek samping dari tidur dengan tangan di atas kepala, disarankan untuk mengubah posisi tidur yang lebih baik.
Posisi tidur telentang dengan tangan di samping tubuh atau tidur miring dengan posisi bantal yang mendukung leher bisa menjadi alternatif yang lebih nyaman dan sehat.
Penggunaan bantal yang tepat juga penting untuk menjaga postur tubuh yang baik saat tidur.
Tidur dengan tangan di atas kepala mungkin terasa nyaman, tetapi posisi ini dapat menyebabkan berbagai efek samping, mulai dari gangguan sirkulasi hingga nyeri otot.
Untuk menghindari masalah ini, disarankan untuk memerhatikan postur tidur dan memilih posisi yang lebih baik agar kualitas tidur tetap optimal. (*)
Baca Juga: Berapa Gula Darah yang Normal Setelah Bangun Tidur? Ini Kisarannya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar