GridHEALTH.id – Kebiasaan makan sambil tiduran sering kali dianggap sepele oleh sebagian orang.
Namun, kebiasaan ini sebenarnya dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan.
Meskipun terlihat nyaman, makan sambil tiduran bisa memicu berbagai masalah kesehatan, terutama pada pencernaan.
Apa saja bahayanya? Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Melansir dari berbagai sumber, inilah sejumlah bahaya makan sambil tiduran dan mengapa kebiasaan ini harus dihindari.
Makan sambil tiduran dapat memperlambat proses pencernaan.
Ketika kita makan dalam posisi berbaring, makanan yang dikonsumsi tidak bisa mengalir dengan baik ke lambung karena gaya gravitasi tidak bekerja secara optimal.
Akibatnya, makanan akan membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga memicu gangguan pencernaan seperti perut kembung, rasa tidak nyaman, dan sembelit.
Salah satu bahaya terbesar makan sambil tiduran adalah risiko mengalami refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD).
Dalam posisi tiduran, katup antara kerongkongan dan lambung bisa menjadi lebih lemah, sehingga memungkinkan asam lambung naik kembali ke kerongkongan.
Hal ini menyebabkan sensasi terbakar di dada atau mulas, dan jika terjadi secara terus-menerus, bisa merusak lapisan kerongkongan.
Baca Juga: Asam Urat Tidak Boleh Makan Lauk Apa? Ingat-ingat 6 Pantangannya
Makan sambil tiduran juga meningkatkan risiko tersedak. Dalam posisi berbaring, makanan yang ditelan mungkin tidak bergerak lancar menuju saluran pencernaan dan dapat menyumbat saluran pernapasan.
Tersedak bisa menjadi masalah serius yang memerlukan penanganan segera, terutama jika makanan masuk ke saluran napas.
Posisi tubuh saat makan sangat memengaruhi proses penyerapan nutrisi dalam tubuh. Makan sambil tiduran dapat menghambat penyerapan nutrisi dari makanan.
Hal ini terjadi karena makanan yang dicerna lebih lambat tidak diproses dengan efisien oleh tubuh, sehingga nutrisi penting seperti vitamin dan mineral mungkin tidak terserap dengan baik.
Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi jika kebiasaan ini dilakukan terus-menerus.
Kebiasaan makan sambil tiduran juga dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas. Posisi berbaring saat makan membuat tubuh cenderung lebih lambat dalam membakar kalori karena aktivitas fisik yang rendah.
Selain itu, makan dalam posisi tiduran sering kali membuat seseorang tidak memperhatikan jumlah makanan yang dikonsumsi, sehingga rentan makan berlebihan.
Pola ini bisa menyebabkan penumpukan kalori dan berat badan bertambah.
Makan sambil tiduran mungkin tampak nyaman, tetapi kebiasaan ini membawa sejumlah risiko bagi kesehatan, terutama pencernaan.
Gangguan pencernaan, refluks asam lambung, risiko tersedak, gangguan penyerapan nutrisi, dan peningkatan risiko obesitas adalah beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan dari kebiasaan ini.
Untuk menjaga kesehatan, disarankan agar makan dalam posisi duduk tegak sehingga tubuh dapat mencerna makanan dengan optimal dan meminimalkan risiko masalah kesehatan. (*)
Baca Juga: Apakah Boleh Makan Saat Asam Lambung Naik? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar