Baca Juga: Inilah Perbedaan Lendir Keputihan Normal dan Bakteri pada Wanita
Untuk mengurangi risiko iritasi dan ketidakseimbangan flora bakteri di vagina, sebaiknya hindari penggunaan produk yang mengandung pewangi atau bahan kimia yang tidak diperlukan.
Cukup bersihkan area kewanitaan dengan air hangat tanpa tambahan sabun atau pewangi.
Gunakan pakaian dalam yang berbahan katun dan mudah menyerap keringat untuk menjaga area kewanitaan tetap kering dan terhindar dari kelembaban berlebih.
Pastikan juga untuk mengganti pakaian dalam minimal dua kali sehari agar kebersihan area vagina tetap terjaga.
Pola makan yang sehat dan bergizi bisa membantu menjaga sistem kekebalan tubuh agar tidak mudah terkena infeksi.
Mengonsumsi makanan yang kaya akan probiotik seperti yogurt atau kefir juga baik untuk keseimbangan bakteri baik di tubuh, termasuk di area vagina.
Probiotik membantu menjaga flora normal di vagina agar tidak mudah terinfeksi jamur atau bakteri.
Stres dapat memengaruhi keseimbangan hormon dan sistem kekebalan tubuh, sehingga berpotensi memicu infeksi atau keputihan yang tidak normal.
Usahakan untuk mengelola stres dengan baik melalui relaksasi, meditasi, atau kegiatan yang menyenangkan agar kesehatan tubuh dan area kewanitaan tetap terjaga.
Jika keputihan menggumpal tidak kunjung membaik atau disertai dengan gejala lain seperti nyeri, perih, atau bau yang tidak sedap, sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
Pemeriksaan oleh tenaga medis akan membantu menentukan penyebab pasti dari keputihan abnormal dan memberikan penanganan yang sesuai.
Baca Juga: Resep Obat Keputihan Alami: Solusi untuk Masalah Kesehatan Wanita
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Komentar