GridHEALTH.id – Tak terasa Generasi Alpha telah berakhir, dan digantikan dengan Generasi Beta.
Ya, mulai tahun 2025, anak yang lahir akan disebut sebagai Generasi Beta atau Gen Beta.
Generasi Beta akan berlaku dari tahun 2025 hingga 2039.
Dikutip dari ABC News (17/10/2024) via Kompas.com, istilah Generasi Alpha dan Beta ini diciptakan oleh pakar demografi Australia, Mark McCrindle.
Generasi biasanya didefinisikan sebagai kelompok orang dalam periode waktu tertentu, dengan berbagi pengalaman budaya, sosial, dan sejarah yang sama.
Sering dibentuk oleh peristiwa besar, teknologi, dan transformasi sosial, pengalaman bersama ini memengaruhi sikap, nilai, serta perilaku setiap generasi.
Gagasan generasi juga memungkinkan untuk melihat pengalaman umum mereka yang berkontribusi pada perubahan dalam masyarakat dari waktu ke waktu.
Seperti dilansir dari laman McCrindle, Generasi Beta akan menjadi generasi yang terintegrasi dengan teknologi dan penuh rasa ingin tahu.
Selain itu, mereka juga akan menjadi generasi yang bisa menghargai keragaman, serta merangkul perubahan dan keterbukaan.
Berbicara mengenai penggunaan teknologi, anak-anak Generasi Beta tentunya tetap perlu mendapatkan bimbingan yang tepat dari orang tua.
Dengan begitu, anak-anak Generasi Beta bisa memanfaatkan teknologi secara bijak.
Baca Juga: 3 Rumah Sakit di Indonesia Akan Manfaatkan Layanan Artificial Intelligence
Sebagai persiapan, berikut ini beberapa tips untuk para orang tua mengajarkan anak-anak Gen Beta menggunakan teknologi secara bijak.
Anak-anak perlu memahami bahwa teknologi adalah alat yang dirancang untuk membantu, bukan hanya untuk hiburan. Jelaskan fungsi dasar teknologi dan bagaimana teknologi digunakan secara produktif.
- Perkenalkan perangkat seperti tablet atau komputer sebagai alat untuk belajar.
- Tunjukkan aplikasi yang mendukung kreativitas, seperti menggambar digital atau coding untuk anak-anak.
Anak-anak generasi Beta cenderung terpesona dengan layar sejak kecil. Tanpa batasan, waktu mereka bisa habis untuk bermain game atau menonton video.
- Tentukan durasi waktu layar yang sesuai usia, misalnya maksimal 1-2 jam per hari untuk anak usia dini.
- Gunakan fitur parental control untuk memantau konten dan waktu penggunaan perangkat.
Generasi Beta memiliki akses ke berbagai platform pembelajaran online. Manfaatkan ini untuk memperkaya pengetahuan mereka.
- Pilih aplikasi edukasi.
- Libatkan anak dalam proyek interaktif seperti membuat video pendek atau belajar coding dasar.
Penting bagi anak-anak untuk memahami cara berinteraksi dengan sopan di dunia digital. Etika digital membantu mereka menjadi pengguna internet yang bertanggung jawab.
Baca Juga: Pemanfaatan Teknologi Digital Antar BPJS Kesehatan Raih Penghargaan Prestisius
- Ajarkan untuk tidak membagikan informasi pribadi kepada orang asing.
- Diskusikan pentingnya menghormati orang lain di dunia maya dan dampak negatif cyberbullying.
Meskipun teknologi menarik, anak-anak perlu tetap terhubung dengan dunia nyata. Keseimbangan antara aktivitas digital dan non-digital penting untuk perkembangan fisik dan sosial mereka.
- Ajak mereka bermain di luar ruangan, membaca buku fisik, atau menggambar dengan tangan.
- Rancang kegiatan keluarga yang menarik, seperti piknik atau olahraga bersama.
Mengajarkan anak-anak Generasi Beta menggunakan teknologi secara bijak adalah investasi penting untuk masa depan mereka.
Dengan memberikan pemahaman dasar, menetapkan batasan, dan menanamkan etika digital, anak-anak dapat memanfaatkan teknologi secara positif.
Dampingi mereka dalam perjalanan ini untuk menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan bertanggung jawab di era digital. (*)
Baca Juga: Gangguan Mental yang Sering Terjadi di Era Teknologi, Ketahui Penyebab dan Solusinya
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Generasi Beta, Sebutan untuk Anak Kelahiran mulai Tahun 2025”.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Komentar