Normalnya, kadar ureum dalam darah
Akibat jika ureum dan kreatin meningkat, limbah dan racun yang menumpuk dalam darah dan tubuh semakin banyak.
2. Peningkatan Racun
Peningkatan racun karena racun di dalam tubuh tidak terbuang dan mengendap di ginjal.
Racun tersebut seperti ureum dan kreatinin yang tinggi dapat mengakibatkan gangguan lambung seperti mual dan muntah, bahkan tidak nafsu makan.
Baca Juga : Efek Preeklamsia di Kehamilan Kedua Winda Viska, Kini Komplikasi Kehamilan Tersebut Serang Ginjalnya
3. Ginjal tidak dapat menyaring darah
Ini dapat menyebabkan penumpukan cairan sehingga tubuh mungkin mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan, bahkan dapat mengalami sesak napas.
Intinya, gejala-gejala yang pernah dialami saat sebelum cuci darah dapat terulang kembali.
4. Fungsi ginjal menurun
Jika penderita penyakit ginjal beberapa kali telat atau tidak melakukan cuci darah, fungsi ginjal pelan-pelan akan melemah.
5. Kerusakan sel organ lain
Tanpa cuci darah, jaringan ginjal dan sel organ lainnya dalam tubuh tidak bisa bekerja sendiri dan akhirnya akan rusak.
6. Gejala dan komplikasi memburuk
Komplikasi telat atai tidak melakukan cuci darah di antaranya adalah gagal jantung.
Ini karena tiba-tiba kadar kalium dalam darah melonjak naik. Gagal jantung bisa berakibat fatal.
7. Gangguan Kardiovaskular
Penderita penyakit ginjal yang tidak melakukan cuci darah akan mengalami gangguan keseimbangan elektrolit yang berakibat kepada gangguan pernapasan dan gangguan kardiovaskular.
Baca Juga : Kreatinin Tinggi Bisa Merusak Ginjal, Ini 5 Tips Cara Menurunkan
8. Penurunan Kesadaran
Gangguan kardiovaskular dan penurunan kesadaran atau gangguan neurologi.
9. Kematian
Jika penderita penyakit ginjal tidak rutin cuci darah, fungsi ginjal bisa saja berhenti sepenuhnya.
Karena ginjal adalah organ vital manusia, ginjal yang sudah tidak berfungsi lagi bisa menyebabkan kematian.
Source | : | ncbi.nlm.nih.gov |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar