Find Us On Social Media :

Bayi Alami Spina Bifida Dikeluarkan dari Rahim, Dioperasi, Lalu Dimasukkan Lagi

Spina bifida merupakan kondisi janin mengalami cacat pada tulang belakang.

GridHEALTH.id- Sebuah prosedur menakjubkan namun penuh risiko baru saja dijalani oleh wanita bernama Bethan Simpson (26).

Baca Juga : Menonton Tingkah Laku Janin di Dalam Rahim Dengan Teknologi Moderen

Bethan sedang hamil seorang bayi alami spina bifida yang belum lahir, lalu dikeluarkan dari rahim untuk menjalani perawatan, untuk kemudian dikembalikan lagi ke dalam rahimnya.

Dilansir dari Mirror, Senin (11/2/2019), Bethan dan suaminya, Kieron mulanya diberi pilihan untuk mengakhiri kehamilannya. Hal itu sebelum mereka tahu tentang operasi tersebut.

Prosedur tersebut sebenarnya hanya dilakukan di Belgia. Namun, Bethan, yang akan melahirkan bulan April, merupakan salah satu dari segelintir ibu yang akan dioperasi oleh tim bedah dari Belgia dan Inggris di London.

Mulanya saat pemindaian rutin pada minggu ke-20, kepala bayi Bethan tampak memiliki ukuran yang tak sesuai.

Wanita yang bekerja sebagai perawat itu lantas dikirim ke Broomfield Hospital di Chelmsford, Essex di di mana bayinya didiganosis menderita spina bifina.

Spina bifida merupakan suatu kondisi di mana saraf tulang belakang bayi tidak sepenuhnya berkembang dalam rahim. Hal ini bisa memengaruhi kemampuan anak dalam berjalan.

"Bidan kami membuat janji di London. 48 Jam kemudian kami berada di London untuk scan kepala dan tulang belakang," tulisnya dalam instagram miliknya.

Baca Juga : Wah, 12.000 Plasma Darah asal Cina Positif Terkena Virus HIV!

Akibat kondisi itu, Bethan lantas diberi tawaran untuk melanjutkan kehamilannya, mengakhiri kehamilannya, atau pilihan baru, yaitu menjalani operasi janin untuk memperbaiki kondisi bayi bahkan sebelum ia dilahirkan.

"Saya dan bayi saya menjalani tes cairan ketuban, MRI, dan scan tanpa henti." 

Mereka kemudian mendapatkan persetujuan untuk menjalani operasi. "Kehidupan kami seperti roller-coaster selama beberapa minggu." 

Baca Juga : Sakit Mata Dapat Menular Karena Melihat Mata Penderitanya, Benarkah?

Setelah selesai dioperasi, bayi Bethan kemudian dimasukkan lagi ke dalam rahimnya.

Spina bifida adalah cacat lahir yang ditandai dengan terbentuknya celah atau defek pada tulang belakang dan saraf tulang belakang bayi.

Padahal struktur tulang belakang amat penting fungsinya karena melindungi kanal spinal yang berisi cairan otak dan saraf tulang belakang.

Saraf tulang belakang berisi kumpulan serabut saraf yang menghubungkan otak dengan berbagai organ di tubuh.

Di dalam kanal spinal, saraf dilapisi oleh selaput yang dinamakan meningen. Di luar dari tulang belakang, terdapat jaringan kulit.

Bayi alami spina bifida, kelainan ini dipicu oleh pembentukan saraf tulang belakang yang tidak sempurna pada bayi selama dalam kandungan.

Baca Juga : Ibu Ani Yudhoyono Derita Kanker, Kenali 3 Jenis Kanker Darah!

Pada kondisi normal, embrio akan membentuk tabung saraf yang kemudian berkembang menjadi tulang belakang dan sistem saraf.

Jika proses ini tidak berjalan dengan lancar, beberapa ruas tulang belakang tidak bisa menutup dengan sempurna sehingga menciptakan celah.

Baca Juga : Ibu Ani Yudhoyono Derita Kanker Darah, Asalkan Pengobatan Tepat Penyakit Ini Bisa Disembuhkan!

Bila celah mencapai sebagian jaringan kulit, misalnya pada kulit di bagian punggung bawah, cairan otak yang mengelilingi saraf tulang belakang dapat mendorongnya sehingga terbentuk kantung yang dapat terlihat di punggung bawah.

Bayi alami spina bifida dapat dibagi dalam 3 kelompok, berdasarkan lokasi serta ukuran celah yang terbentuk. Ketiga jenis tersebut meliputi:

Spina bifida okulta. Jenis ini termasuk yang paling ringan dan umum karena hanya mengakibatkan terbentuknya celah kecil di antara ruas tulang punggung.

Spina bifida okulta umumnya tidak memengaruhi saraf sehingga penderitanya cenderung mengalami gejala ringan atau bahkan tanpa gejala.

Meningokel. Pada jenis ini, pembukaan yang terbentuk berukuran cukup besar sehingga selaput pelindung saraf tulang belakang mencuat keluar dari beberapa celah di tulang punggung dan membentuk kantung. Meningokel merupakan jenis spina bifida yang paling jarang terjadi.

Mielomeningokel. Ini merupakan jenis spina bifida yang paling serius, di mana kanal spinal bayi terbuka sepanjang beberapa ruas tulang belakang sehingga membentuk kantung berisi selaput dan saraf tulang belakang yang menonjol keluar pada daerah punggung.

Pada kasus yang sangat berat, kantung ini bahkan tidak memiliki kulit. Akibatnya, bayi rentan mengalami infeksi yang bisa mengancam jiwa.

Baca Juga : Alasan Tubuh Boleh Gemuk Tapi Perut Harus Rata, Bisa Terhindar Kanker

Penyebab bayi alami spina bifida belum diketahui secara pasti, namun diduga ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kecacatan ini.

Dikutip dari laman The American College of Obstetricians and Gynecologist, defisiensi asam folat merupakan faktor pemicu yang paling signifikan dalam kasus spina bifida serta jenis kecacatan tabung saraf lainnya.

Baca Juga : Detoksifikasi Alami, Bersihkan Semua Racun dalam Tubuh Selama 3 Hari!

Maka itu penting memiliki kadar asam folat yang cukup terutama sebelum dan selama masa kehamilan sangat penting untuk menurunkan risiko bayi lahir dengan spina bifida.

Konsumsi asam folat ini umumnya dianjurkan sejak sebelum masa kehamilan. Dosis asam folat yang disarankan adalah sebanyak 400 mikrogram per hari.

Selain ibu hamil dan wanita yang sedang merencanakan kehamilan, wanita pada usia subur juga dianjurkan untuk mengonsumsi suplemen asam folat. Zat ini juga dapat diperoleh secara alami dari makanan, seperti bayam, kuning telur, kacang-kacangan, serta brokoli.

Sementara Journal of Maternal and Child Health menyebutkan beberapa faktor lain bayi alami spina bifida, yaitu;

- Faktor keturunan. Orangtua yang pernah memiliki anak dengan spina bifida mempunyai risiko lebih tinggi untuk kembali memiliki bayi dengan kelainan yang sama.

- Jenis kelamin. Kondisi ini lebih sering dialami oleh bayi perempuan.

Baca Juga : 6 Warga Dompu NTB Meninggal Karena Digigit Anjing, Ini Bahayanya Penyakit Rabies!

- Obat-obatan tertentu, khususnya asam valproat dan carbamazepine yang digunakan untuk epilepsi atau gangguan mental, seperti gangguan bipolar.

 - Diabetes. Wanita yang mengidap diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk melahirkan bayi dengan spina bifida.

- Obesitas. Obesitas pada masa sebelum kehamilan akan meningkatkan risiko seorang wanita untuk memiliki bayi dengan kecacatan tabung saraf, termasuk spina bifida.

Baca Juga : Lady Gaga Borong Grammy Awards 2019 Ditengah Penderitaan Sindrom Fibromyalgia, Ini Gejalanya

Dengan demikian amat disarankan, mereka yang memiliki faktor-faktor risiko di atas dapat mempersiapkan kehamilannya dengan baik, salah satunya berdiskusi dengan dokter tentang langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari bayi alami spina bifida.

Spina bifida membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis spina bifida yang dialami, tingkat keparahan gejala, serta kondisi pasien.

Operasi merupakan pilihan utama dalam menangani kondisi spina bifida. Tindakan operasi umumnya dilakukan segera setelah sang bayi lahir, dalam waktu 1-2 hari.

Tujuannya adalah untuk menutup celah yang terbentuk sekaligus menangani hidrosefalus.

Baca Juga : Panas Ekstrem Membuat Seseorang Lebih Sulit Berpikir, Ini Sebabnya!

Namun pada kasus bayi Bethan di atas, pengobatan pada bayi alami spina bifida dilakukan pada bayi yang belum dilahirkan, untuk kemudian dimasukkan kembali ke rahim setelah selesai pengobatan. (*)