Find Us On Social Media :

Ini Rahasia Enaknya Fast Food, Karenanya Risiko Kesehatannya Besar

Ini rahasia enaknya makanan fast food yang karenanya risiko kesehatannya tidak kecil dan sedikit

GridHEALTH.id – Siapa sih yang tak kenal fast food yang enak ini.

Saking enak dan lezat sekali coba banyak orang yang ketagihan fast food.

Apalagi fast food dibandingkan makanan rumahan, harganya relatif lebih murah.

Baca Juga : Kegiatan Sehat Majalah Bobo Untuk Anak Indonesia Bersama McD, Happy Readers Fun Day 2019

Tak hanya itu, fast food digemari karena restoran yang menjualnya kece abis.

Begitu juga dengan bungkusnya.

Jadi kita tidak gengsi menentengnya.

Di luar itu, tahu tidak apa yang membuat fast food ini sangat lezat, bahkan kebangetan enaknya?

Tidak tahu kan?

Baca Juga : Rendam Kaki dengan Garam, Manfaatnya; Obat Insomnia Juga Eksim di Kaki

Wajar kok tidak tahu, karena itu rahasia dapur pemegang merek fast food, supaya tidak mudah ditiru atau ada yang menyaingi.

Tapi, di sini GridHEALTH.id akan membedah rahasia enaknya makanan fast food.

Mau tahu?

Simak terus yaaa....

Fast food, setelah diteliti mengandung aneka kandungan gizi yang bisa membuat makanan enak, bahkan enak sekali.

Baca Juga : 3 Manfaat Ajaib Belimbing, Tapi Penderita Penyakit Ginjal Dilarang Keras Mengonsumsumsinya

Riset membuktikan, dalam satu porsi makanan cepat saji terkandung kalori, lemak dan natrium yang tinggi.

Untuk satu porsi burger misalnya, biasanya mengandung lebih dari 500 kalori serta 250 gram lemak, 40 gram karbohirat, 10 gram gula, dan 1.000 miligram natrium.

Lemak dalam satu porsi burger sebagian besar merupakan lemak jenuh, dengan kapasitas melebihi jumlah asupan yang direkomendasikan untuk kita makan per hari.

Baca Juga : Ada 3 Makanan yang Bisa Jadi Penyelamat Nyawa Ani Yudhoyono, Avokad Salah Satunya

Karenanya tidak heran, setelah 15 menit mengonsumsi burger, kita akan mengalami lonjakan glukosa yang sangat besar.

Hal ini terjadi tepat saat tubuh mengubah semua kalori menjadi energi.

Dampaknya pada tubuh, terjadi pelepasan insulin untuk mengimbangi lonjakan tersebut.

Tapi acap kali pelepasan insulin tersebut, yang dilakukan oleh pankreas, terjadi secara berlebihan.

Nah, jika hal ini terjadi secara terus-menerus akan berdampak pada resistensi insulin, yang merupakan pemicu diabetes.

Baca Juga : Jika Stres Itu Tandanya Kurang Mengonsumsi Sayuran, Ini Faktanya

Para peneliti mengaitkan ini dengan stres oksidatif pada sel-sel yang terjadi, ketika mengonsumsi kalori berlebihan dalam waktu singkat.

Semua lemak jenuh itu juga memiliki efek yang sangat instan.

Dalam sebuah penelitian, peneliti memberi makan makanan cepat saji yang tinggi lemak jenuh kepada para pria.

Lalu dilakukan pengukuran fungsi endotel, hingga ditemukan terganggunya arteri secara signifikan, dan tidak bisa melebar dengan maksimal.

Baca Juga : Susah Tidur? Konsumsi 3 Bahan Makanan Ini, Tidur Malam Langsung Pulas

Asal tahu saja hal tersebut adalah penyebab utama risiko aterosklerosis, atau pembatasan aliran darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung.

Tingginya jumlah natrium dalam daging sapi yang dipakai dalam burger pun turut memperburuk kesehatan.

Baca Juga : Vitamin Rambut Solusi Untuk Rambut Tak Mudah Rusak, Tapi Tak Banyak yang Tahu Cara Pakai yang Benarnya

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan, makanan asin atau tinggi natrium dapat berdampak negatif pada fungsi pembuluh darah.

Bahkan dampak negatif ini akan terasa hanya dalam waktu 30 menit, lo!

Para peneliti meminta responden mengonsumsi makanan dengan kandungan 1.00 kalori yang sarat dengan lemak jenuh.

Baca Juga : Bio Farma Mendapat Kepercayaan dari Bill & Melinda Gates Foundation dan PATH, Untuk Riset dan Pengembangan Produk Vaksin Terbaru

Hanya dalam waktu empat jam setiap orang yang mengonsumsinya mengalami peningkatan trigliserida dan asam lemak dalam darah mereka.

Bukan hanya itu saja, peserta juga mengalami gangguan fungsi arteri.

Celakanya lagi, peneliti juga menemukan konsumsi fast food berdampak pada sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, responden juga memiliki hasil tes uji sistem yang sama seperti orang-orang yang terserang infeksi.

Baca Juga : Ingin Tahu? Begini Cara Sosial Media Merusak Mental Seseorang!

Jadi, bagi penggemar fast food sebaiknya mulai beralih ke makanan sehat lainnya, yuk!

Jika tidak kuat untuk tidak makan fast food, batasi memakannya, jangan banyak dan tidak sering.

Paling banyak satu potong, paling sering seminggu sekali.

Juga jangan lupa olahraga setiap hari.(*)