Find Us On Social Media :

Kenapa Makan Kurma Saat Buka Puasa Sebaiknya Ganjil? Ini Jawabannya

Buka puasa dengan kurma sebaiknya ganjil, 3 buah kurma cukup

GridHEALTH.id – Bulan Ramadan alias bulan puasa sangat identik dengan buah kurma.

Karenanya tidak heran memasuki bulan puasa, banyak sekali penjual yang menjajakan buah kurma.

Dalam sejarah Islam, buah kurma salah satu buah-buahan yang disukai rosul, nabi Muhammad SAW.

Baca Juga : 6 Tips Mudik Lebaran Aman Supaya Tidak Masuk Angin Selama Perjalanan

Rosul, nabi Muhammad SAW selalu mengonsumsi buah kurma untuk berbuka puasa.

Banyaknya buah kurma yang dimakan rosul, nabi Muhammad SAW, setiap buka puasa sebanyak 3 buah kurma.

Karenanya sebagai umat rosul, nabi Muhammad SAW, umat Islam mengikuti apa yang dicontohkannya, termasuk buka puasa dengan buah kurma sebanyak 3 butir.

Dengan mengikutinya, menghidupkan sunnahnya alias apa yang yang dicontohkannya, berarti umat Islam taat akan ajaran yang dibawa oleh nabi Muhammad SAW.

Baca Juga : Khusus Pelupa: Saran Ahli dari Jepang, Trik Mengingat Berbasis Menggambar

Apa yang dicontohkan dan sebaiknya diikuti oleh semua umat nabi Muhammad SAW, tentu baik bagi umatnya hingga akhir jaman. Termasuk mengonsumsi buah kurma sebanyak tiga butir alias ganjil.

Hal tersebut terbukti dan terjawab oleh banyal ilmuan, baik ilmuan muslim maupun non muslim yang meneliti mengenai buah kurma dan cara mengonsumsi buah kurma sebaiknya ganjil.

Melansir situs majalah Islam Inggris, britishmuslim-magazine.com, disebutkan banyak sekali hadis mengenai keutamaan kurma dan keutamaan berapa banyak sebaiknya mengonsumsi kurma.

Selain itu, dalam majalah muslim Inggris itu pun disebutkan aneka manfaat kurma dari hasil penelitian, diantaranya:

Baca Juga : Aneka Bahan Makanan Ini Tidak Boleh Dicuci Sebelum Dimasak, Apalagi Dimasukan Ke Kulkas

1. Meningkatkan Kesehatan Otak

Hal ini bisa terjadi karena kadar vitamin B6 pada kurma, yang dikaitkan dengan peningkatan kinerja otak.

2. Kehamilan dan Persalinan yang Sehat

Disebutkan, sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Sains dan Teknologi yang mencari hubungan bagaimana buah kurma mempengaruhi parameter kehamilan dan persalinan.

Hasilnya, setelah mempelajari 69 wanita selama satu tahun lebih satu bulan, para peneliti menemukan bahwa dengan mengonsumsi buah kurma dalam 4 minggu terakhir sebelum persalinan, secara signifikan mengurangi kebutuhan untuk induksi dan augmentasi persalinan, dan menghasilkan yang lebih menguntungkan.

Baca Juga : Bak Seorang Gadis, Nenek Seksi 53 Tahun Ini Bagikan Rahasia Sehat dan Awet Mudanya

3. Mengurangi Risiko Stroke

Setelah mengevaluasi 7 studi yang diterbitkan selama periode 14 tahun, para peneliti menemukan risiko stroke berkurang sebesar 9% untuk setiap 100 miligram magnesium yang dikonsumsi seseorang per hari.

Itu semua bisa didapatkan dari buah kurma dengan mudah.

4. Antiinflamasi

Kurma kaya akan magnesium, mineral yang dikenal karena manfaat anti-inflamasinya.

Baca Juga : Penelitian Terbaru di Jepang, Ternyata Nasi Bukan Penyebab Kegemukan

5. Meningkatkan Kesehatan Pencernaan juga Menghilangkan Sembelit

Serat sangat penting untuk meningkatkan kesehatan usus besar dan membuat untuk buang air besar secara teratur.

Serat tidak larut dan larut yang ditemukan pada kurma membantu membersihkan sistem pencernaan, memungkinkan usus besar bekerja pada tingkat efisiensi yang lebih besar.

Beberapa manfaat lain yang berkaitan dengan kesehatan serat dan usus besar adalah berkurangnya risiko kolitis, kanker usus besar, dan wasir.

Baca Juga : Tangan & Kaki Bayi Seperti Roti Sobek Bukan Pertanda Obesitas, Itu Wajar dan Sehat

Adapun hasil studi atau penelitian yang bisa menjawab manfaat dibalik mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil diulas oleh International Journal of Advanced Biological and Biomedical Research (IJABBR).

Dalam situs resmisnya, ijabbr.com, disampaikan; ada kepercayaan umat Islam, untuk mengkonsumsi kurma dalam jumlah ganjil daripada genap.

Mengenai hal itu, tidak ada yang tahu pengaruhnya terhadap kadar glukosa darah atau efek metabolisme lainnya dalam tubuh.

Oleh karenanya, dengan dasar tersebut, IJABBR melakukan penelitian untuk mengetahui perubahan yang mempengaruhi kadar glukosa serum postprandial 2 jam setelah konsumsi sejumlah kurma pada orang muda yang sehat dalam jumlah genap.

Baca Juga : Meghan Markle Melahirkan Royal Baby, Nyaris Lewati Waktu Kelahiran Normal

Metode penelitian yang dilakukan IJABBR adalah studi intervensi, untuk membandingkan 2 kelompok objek penelitian.

Sebelum penelitian kadar glukosa puasa diukur untuk semua peserta.

Kelompok A (42 peserta), yang mengkonsumsi kurma dalam jumlah genap sebanyak 50 gram. Kelompok B (42 peserta), mengkonsumsi jumlah dalam jumlah ganjil sebanyak 40 gram.

Dua jam kadar glukosa darah postprandial diukur.

Kadar glukosa darah ditentukan dan dibandingkan sebagai alat. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 22.

Hasilnya menunjukan, glukosa serum puasa dari peserta kelompok A dan B adalah 91,65 ± 13,61 dan 93,69 ± 8,79 mg / dl, masing-masing, dengan perbedaan statistik yang tidak signifikan antara kelompok (P = 0,42327).

Baca Juga : Viral Foto Lengan Bayi Seperti Roti Sobek, Begini Penjelasan Medisnya

Baca Juga : Ingin Hidup Menjadi Lebih Sehat, Cobalah Untuk Tertawa Sejenak

Selanjutnya, pengukuran Glukosa Postprandial 2 jam kelompok A dan B masing-masing adalah 99,58 ± 19,56 dan 100,33 ± 12,204; menunjukkan perbedaan statistik yang tidak signifikan antara kelompok, (P = 0,83553). Semua peserta tetap dalam kisaran kadar glukosa serum normal.

Jadi kesimpulannya tidak ada perbedaan antara konsumsi kurma yang ganjil dan genap dari sudut pandang glikemik pada tingkat glukosa dalam keadaan puasa dan postprandial.(*)