"Negara yang agak mampu bisa menahan pelan kenaikannya itu (Obesitas) dua, Korea dan Jepang. Makannya kita perlu sharing," jelasnya.
Baca Juga: Wanita Tidur Mendengkur, Selain Bikin Suami Protes Ternyata Juga Ada Bahayanya
Di Jepang, masalah obesitas bisa ditekan karena masyarakatnya gemar memanfaatkan transportasi umum dalam beraktivitas. Mereka hampir tiap hari berjalan kaki kemudian berlanjut naik transportasi umum.
"Lihat di Jepang orang turun ke bawah ke stasiun itu jalan naik tangga lagi. Tidak seperti mobil nganter ke (depan) rumah," ucap dia.
Sementara tren kenaikan obesitas di Indonesia, kata Hardiansyah, akibat sejak kecil saja anak-anak sudah dibiasakan malas bergerak. Contohnya, jasa antar jemput anak-anak sekolah.
Masalah lainnya, desain tata kota. Faktor desain tata kota yang kurang mendukung terkadang membuat masyarakat malas berolahraga.
Kemajuan teknologi transportasi seperti kemudahan jasa pesan antar juga dapat memicu masalah obesitas.
Baca Juga: Dokter Anak di Amerika Serikat Semakin Jarang Meresepkan Obat, Alasannya Sungguh Mulia!
"Sekarang juga era digital semua bisa di pesan ke rumah. Makanan saja sudah tiba di rumah. Ketika perjalanan baru melangkah sudah naik kendaraan, jadi orang kurang berjalan. Membangun mal jauhin dari parkiran biar orang jalan ke mal-nya. Jangan dibawah mal, itu sudah parkir terus ada lift lagi," ujarnya.