Find Us On Social Media :

Sering Tak Sengaja Tertidur? Bisa Jadi Tanda Narkolepsi yang Tak Bisa Disembuhkan Ini

Sering tiba-tiba tertidur dan tanpa disengaja? Waspadai, bisa jadi tanda narkolepsi.

GridHEALTH.id – Ketika merasa lelah di siang hari, kita pasti tak sadar jika tiba-tiba tertidur, bukan?

Biasanya saat merasa ngantuk ataupun lelah dengan pekerjaan, otak seakan memaksa kita untuk memejamkan mata dan tertidur.

Baca Juga: Waspadai Gejala Alzheimer Bila Sering Tidur Siang Terlalu Lama

Wajar jika kita sesekali tiba-tiba tertidur, karena merasa lelah, kurang tidur, ataupun berbagai alasan alainnya.

Baca Juga: Sulit Tidur Malam? Lakukan Hal Berikut Ini Supaya Terhindar dari Penyakit Jantung

Namun jika sering mengalaminya, patut diwaspadai karena bisa jadi tanda adanya gangguan sistem saraf yang biasa disebut dengan narkolepsi.

Narkolepsi adalah kondisi yang ditandai dengan sering merasakan kantuk yang berlebihan di siang hari dan bisa menyebabkan kita tertidur tiba-tiba atau mendadak, tanpa mengenal waktu dan tempat.

 

Selain itu, nerkolepsi ini ternyata tidak ada obatnya. Bagi yang merasa sering tiba-tiba tertidur, wajib waspada karena narkolepsi ini pasti akan mengganggu aktivitas sehari-hari.

# Penyebab

Penyebab narkolepsi masih tidak diketahui hingga saat ini. Meskipun demikian,  para peneliti meyakini jika faktor genetiklah yang menjadi penyebab narkolepsi.

Baca Juga: Vonis Inkrah, Pelaku Predator 9 Anak di Mojokerto Akhirnya Dihukum Kebiri dan 12 Tahun Penjara

Beberapa ahli juga meyakini, bahwa narkolepsi disebabkan karena kurangnya produksi zat kimia hipokretin dalam otak.

Adapun faktor yang menyebabkan risiko lebih tinggi terkena narkolepsi, yaitu :

Baca Juga: Selalu Merasa Lelah? Waspadai 7 Penyakit Ini Bisa Jadi Penyebabnya

- Usia, narkolepsi biasanya dialami pada orang berusia antara 10 hingga 30 tahun.

- Riwayat keluarga, risiko nerkolepsi akan meningkat sebanya 20 hingga 40 kali lebih tinggi, jika memiliki anggota keluarga yang juga menderita narkolepsi.

 

Baca Juga: Studi: Setiap Aktivitas yang Membuat Kita Berdiri Mengurangi Risiko Kematian Dini!

# Gejala

Tanda dan gejala narkolepsi, dapat memburuk selama tahun-tahun pertama dan kemudian bisa berlanjut hingga seumur hidup. Gejala-gejala nerkolepsi itu, seperti :

*Rasa kantuk yang berlebihan di siang hari

Penderita nerkolepsi biasanya akan merasakan kantuk yang berlebihan dan menyebabkan tiba-tiba tertidur, tanpa peduli waktu dan tempat.

 

 Baca Juga: Ketahui Talasemia, Penyakit Kelainan Darah yang Tak Bisa Dicegah dan Disembuhkan

Penderita biasanya akan tertidur selama beberapa menit hingga setengah  jam, dan bangun dalam keadaan segar namun lama-kelamaan akan mengantuk lagi.

Hal ini akan menyebabkan turunnya kewaspadaan dan kemampuan berkonsentrasi saat bekerja. Selain itu, narkolepsi juga dapat menyebabkan seseorang merasa kekurangan energi, ingatan yang tak sempurna, suasana hati yang buruk, dan juga mengakibatkan kelelahan yang parah.

* Otot yang tiba-tiba melemah

Katapleksi adalah kondisi dimana otot melemah secara tiba-tiba, yang bisa menyebabkan : tubuh merasa lemah, hilangnya kontrol tubuh, dan cara bicara yang tidak jelas atau cadel selama beberapa waktu.

Baca Juga: Ini Jawabannya, Mengapa Kelebihan Karbohidrat Bisa Bikin Cepat Gemuk

Katapleksi tidak dapat dikendalikan dan dapat dipicu oleh emosi yang kuat, seperti saat tertawa, takut, kaget, ataupun marah.

Misalnya, saat sedang tertawa, lutut tiba-tiba akan terasa sangat lemah dan bisa membuat kita terjatuh.

* Kelumpuhan tidur

Kelumpuhan tidur atau yang biasa disebut dengan ketindihan ini, terjadi karena tubuh tiba-tiba tidak mampu bergerak atau berbicara saat akan tertidur ataupun saat hendak bangun.

Kelumpuhan tidur ini biasanya hanyak akan berlangsung selama beberapa detik ataupun menit.

 Baca Juga: Ditaksir Napi Wanita Lain Saat di Penjara, Vanessa Angel Beruntung Bisa Terhindar Dari Perilaku Seksual Menyimpang

* Halusinasi

Halusinasi yang terjadi disebut dengan halusinasi hypnagogic, ini akan membuat penderita narkolepsi seakan-akan mendengar, melihat ataupun merasakan hal yang sebenarnya tidak nyata.

Ini biasanya terjadi saat akan tertidur ataupun saat bangun, dan biasanya akan menciptakan rasa takut karena halusinasi sekan terasa nyata.

Baca Juga: Jalan Sehat Untuk Kesehatan Ginjal, Cukup 30 Menit Setiap Hari

Komplikasi

Narkolepsi biasanya akan menyebabkan kesalahpahaman karena orang-orang sering melihat penderitanya tertidur di saat yang tidak tepat, serta akan dilabeli sebagai pemalas dan tidak profesional saat bekerja.

Narkolepsi juga dapat menyebabkan obesitas  karena penderitanya memiliki sistem metabolisme tubuh yang rendah.

Selain itu, narkolpesi dapat menyebabkan terhambatnya hubungan intim karena otot tubuh yang tiba-tiba melemas, dan memiliki risiko tinggi mengalami kecelakaan saat mengemudi, karena penderitanya bisa tertidur tiba-tiba.

 Baca Juga: Resmi Seminggu Jadi Istri Roger Danuarta, Cut Meyriska Dibanjiri Komentar Gendut Hingga Iklan Susu Hamil

Bagaimana cara mengobati narkolepsi?

Hingga kini, diyakini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan narkolepsi. Meskipun demikian, gejala-gejala narkolepsi dapat dikendalikan dengan mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter.

Rasa kantuk biasanya dapat diatasi dengan stimulan, seperti amfetamin. Selain itu, biasanya penderita narkolepsi akan diberikan obat yang disebut sodium oxybate, yang dapat membantu penderita untuk memiliki kualitas tidur malam yang lebih baik dan mengurangi rasa kantuk saat siang hari.

Baca Juga: Air Mata Darah Pria Ini Nyata Akibat Penyakit Genetik yang Langka

Melakukan penyesuaian gaya hidup, seperti dengan menghindari kafein, alkohol, dan nikotin, mengatur jadwal tidur malam, melakukan tidur siang selama 10 hingga 15 menit setiap harinya, olahraga teratur, serta mengonsumsi makanan sehat dapat berguna untuk mengurangi gejala narkolepsi ini.