GridHEALTH.id – Media Sosial sangat banyak memberikan manfaat bagi penggunanya. Pada dasarnya media sosial merupakan wadah untuk saling berbagi.
Namun di sisi lain, hal tersebut juga memiliki efek negatif. Salah satunya unggahan kemarahan dan kebencian yang terus meningkat dan sulit dikendalikan.
Baca Juga: Suka Marah-marah? Waspadai, Ternyata Ini Bahayanya Buat Kesehatan
Berdasar data Crimson Hexagon, di Indonesia dari awal tahun 2019 setidaknya ada lebih dari 70.000 pesan negatif beredar setiap harinya dan terus meningkat dari waktu ke waktu.
Tahun 2019 ini, ABC Sari Kacang Hijau bekerja sama dengan Xquisite Informatics berinisiatif mengurangi kemarahan di media sosial.
ABC Sari Kacang Hijau menemukan korelasi antara saat-saat menjelang waktu makan dan meningkatnya luapan kemarahan di media online.
Rasa lapar dapat mengubah seseorang menjadi sangat emosional, yang seringnya timbul sebagai stres, kecemasan, hingga kegelisahan.
Baca Juga: Studi: Kebiasaan Tidak Sarapan Tingkatkan Risiko Serangan Jantung
Kalau dalam bahasa Inggris, istilahnya menjadi hangry, penggabungan dua kata “hungry” dan “angry”, yang sering dipakai sebagai kata untuk menjelaskan fenomena di mana seseorang kalau lapar jadi marah.