Find Us On Social Media :

Tahun Depan Iuran Naik, Namun Ekonom Top Ini Meramalkan BPJS Kesehatan Akan Tetap Defisit, Kok Bisa?

Kenaikan iuran BPJS tetap akan membuat BPJS defisit, demikian ramalan seorang ekonom.

Untuk diketahui, iuran peserta BPJS Kesehatan dinaikkan demi menutupi defisit triliunan rupiah yang sudah membelit lembaga itu selama beberapa tahun belakangan.

Baca Juga: Cedera Pangkal Paha Sering Dialami Mereka yang Hobi Lari, Atasi Dengan 4 Cara Ini

Solusi menaikkan iuran dinilai tak efektif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada. Sebab bukannya menyelesaikan masalah, BPJS Kesehatan justru diprediksi mengalami defisit bahkan hingga tahun 2021 mendatang.

Pendapat ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad dalam sebuah diskusi, Minggu (17/11), seperti dikutip dari Kompas.com.

Salah satu indikasi yang membuktikan prediksinya adalah dari sikap peserta yang berbondong-bondong melakukan pindah kelas usai pemerintah menetapkan kenaikan iuran.

Menurut Tauhid, dengan adanya perpindahan kelas, maka tentu akan mempengaruhi penerimaan BPJS Kesehatan. Tentu saja target pemasukan yang diharapkan dari peserta kelas I misalnya akan berkurang karena beberapa di antara mereka memilih turun ke kelas II, dan begitu seterusnya.

"Artinya penerimaan pendapatan dari kelas I diperkirakan akan lebih rendah dari perkiraan awal. Otomatis target pendapatan jadi turun, sementara bebannya cenderung tetap dan meningkat," jelas Tauhid pada diskusi bertajuk "Mengapa Iuran BPJS Kesehatan Harus Naik?" yang digelar di Resto Dua Nyonya, Jakarta Pusat

Baca Juga: Pilot Batik Air Tiba-tiba Pingsan Setelah Mendaratkan Pesawat di Kupang, Pingsan Bisa Disebabkan Oleh Hal-hal Ini