Find Us On Social Media :

Masih Belia Tapi Berani Memutuskan Menjadi Pria Tulen daripada jadi Wanita, Sudah 2 Kali Operasi dari 4 Tahapan yang Direncanakan

16 Tahun Jalani Hidup Sebagai Wanita

GridHEALTH.id -Sejak kecil Siti Aisah adalah seorang wanita.

Orangtuanya pun mengondisikan dirinya menjadi seorang wanita.

Karenanya, semua pakaian, dan penampilan, selalu menjadi wanita.

Baca Juga: Nasib Malang Seorang ART, Tak Pernah ke China, Hidup Lebih Banyak di Apartemen tapi Positif Virus Corona

Berambut panjang, dan menjadi selayaknya wanita pada umumnya.

Ya, karena memang dirinya seorang wanita, menurut kedua orangtuanya saat itu.

Alat kelaminya pun wanita, begitu pandangan kedua orangtuanya.

Hingga akhirnya saat kelas 3 SD, Siti Aisah mengku lebih suka kepada wanita, daripada pria.

Tingkah lakunya di rumah dianggap tomboy oleh kedua orangtuanya.

Baca Juga: Petugas Medis Ini Ditemukan Meninggal Dunia Setelah Berjuang Memerangi Virus Corona, Penyebabnya Tak Terduga

Jadi menjadi wanita yang kelaki-lakian menjadi hal yang lumrah.

Hingga saat itu Siti Aisah belum tahu alasan mengenai tanda tanya yang muncul dari dirinya sendiri.

Sebab saat kanak-kanak dirinya belum terlalu serius menyikapai hal itu semua.

Hingga pada suatu saat timbullah rasa penasaran, "Saya ini wanita atau laki-laki?"

Baca Juga: 3 Kelebihan Bandeng dari Ikan Lainnya, Tapi Tidak Dianjurkan Dikonsumsi Setiap Hari, Lo Kok?

Tidak ingin merusak suasana hati dan perasaan kedua orangtuanya, diam-diam Siti Aisah yang sudah remaja memeriksakan diri ke dokter.

Dirinya cek ke dokter pertama kalinya pada 2014, tanpa sepengetahuan orangtua.

Baca Juga: Nikita Mirzani Berterus Terang Diminta Mantan Suami Menggugurkan Kandungan, Padahal Jelas Risikonya Kematian bagi Dirinya

Biaya yang dikeluarkannya hingga 70 ribu rupiah.

Uang itu didapat dari hasil menabung.

Tapi dokter di daerahnya tidak bisa berbuat banyak.

Dirinya dirujuk ke rumah sakit. Tak juga membuahkan hasil yang diharapkan.

Akhirnya Siti Aisah diminta periksa ke rumah sakit yang lebih besar di Semarang.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Alami Mengontrol Darah Tinggi, Salah Satunya dengan Bawang Putih

Di rumah sakit Semarang, Siti Aisah di USG. Hasilnya, dirinya memiliki kromosom X dan Y.

Setelah melakukan pemeriksaan di rumah sakit provinsi Semarang, Siti Aisah dirujuk ke rumah sakit nasional.

Singkatnya di rumah skait nasional tersebut Siti Aisah dipastikan dokter laki-laki dan ia disarankan untuk melakukan operasi kelamin.

Hingga kini Siti Aisah yang telah berganti nama menjadi Kevin telah menjalani dua kali operasi dari empat operasi yang harus ia lakukan.

Baca Juga: 5 Manfaat Bersepeda bagi Kesehatan, Salah satunya Mengatasi Nyeri Punggung

Operasi pertama ia lakukan dengan tindakan penjahitan pada bagian testis dan operasi kedua dilakukan dengan penjahitan bagian miss v.

"Testisnya dijahit biar stabil nggak naik turun."

"Operasi yang kedua dengan jangka waktu yang lumayan biar operasi yang pertama sembuh."

Baca Juga: Dibalik Kelezatannya, Mangga Berkhasiat bagi Kesehatan Mata hingga Tingkatkan Kekebalan Tubuh

"Kemudian dilanjut dengan operasi selanjutnya, baru dijahit vaginanya," kata kevin.

Pada operasi kedua dilakukan untuk meluruskan saluran air kencing ke bagian mr p.

Diketahui, sebelum dilakukan tindak operasi kelamin, Kevin menggunakan miss v untuk buang air kecil.

Sementara untuk operasi selanjutnya adalah untuk rekonstruksi kelamin.

Baca Juga: Ingin Terlihat Awet Muda? Coba Lakukan Perawatan Wajah Ini selama 90 Menit di Rumah

"Mungkin diambil daging dari tangan atau kaki atau paha, mungkin ya, dibikin mr p," ujar Kevin.

Adapun sekali operasi Kevin harus mengeluarkan biaya yang tak sedikit.

Namun, ia tertolong karena bantuan dana BPJS.

"Cuma kita harus menyediakan ongkos yang banyak ya karena dokter rekonstruksi kelaminnya juga satu di Jawa Tengah," terang Kevin.

Baca Juga: Jadi Obat Pereda Nyeri, Aspirin Miliki 7 Manfaat untuk Perawatan Kecantikan, Mau Coba?

Siti Aisah alias Kevin adalah salah seorang dengan kelainan kelamin ganda.

Siti Aisah alias Kevin memang terlahir dengan kelamin ganda.

Kevin sebelum dioperasi memiliki dua kelamin sehingga mempunyai ovarium dan testis.

Baca Juga: 5 Fakta Roti Tawar yang Tersembunyi, Merugikan Kesehatan jika Selalu Menjadi Menu Sarapan dan Makan Malam

Tapi sejak kecil, ia sudah dibiasakan dan dianggap sebagai anak perempuan oleh kedua orang tuanya.

Hal itu, lantaran saluran air kencingnya mengarah ke miss v.

Namun, hingga beranjak masa remaja, Kevin tidak mengalami masa pertumbuhan payudara dan menstruasi bulanan seperti layaknya perempuan pada umumnya.

Kevin pun membagi ceritanya pada kanal Youtube Gritte Agatha dalam #GritteBukaPraktek.

Ia yang sempat mempunyai rambut panjang akhirnya tertarik dan menyukai perempuan.

Baca Juga: Penelitian Temukan Virus Corona dalam Kelelawar Buah di Indonesia dan 5 Virus Berbahaya bagi Tubuh Manusia

"Jadi awalnya itu saya lahir dengan dua benjolan di testis di antara lubang miss v. Jadi lubang miss v di sebelahnya itu ada dua testis," ungkap Kevin.

Namun, seiring berjalannya waktu ia mengaku tidak mengalami masa puber layaknya perempuan.

Pada umur 16 tahun, ia mengaku mulai sadar akan keanehan dirinya jika ia laki-laki.

Sudah sejak kelas 3 SD, ia mulai tertarik kepada perempuan, tapi belum mengetahui pasti soal dirinya.

"Tapi saya berani cek kesehatan dan mulai tahu tahun 2014. Cuma ya dipendam karena saya menjaga perasaan dari keluarga dan orang tua," kata Kevin.

Ia mengatakan, sebenarnya orang tuanya tahu permasalahannya tersebut.

Baca Juga: 6 Masalah Kesehatan yang Bisa Terjadi Jika Tidur Berlebihan, Salah Satunya Depresi

Namun, Kevin bilang, orang tuanya menganggap dirinya perempuan yang tomboy lantaran pemikiran orang desa yang tidak terlalu dipermasalahkan.

Baca Juga: Allan Wangsa Meninggal Akibat Gagal Ginjal Stadium 4, Tahap Ini Harusnya Sudah Diperbolehkan Mendapat Donor Ginjal

"Ya menyamankan diri. Karena orang tua kan memandangnya cewek saat itu, terus juga tetangga-tetangga dan lingkungan memandang saya itu cewek," ujarnya.

Kevin mengatakan saat itu dirinya mencoba menyamankan diri hingga melewati masa puber walaupun tidak mengalami.

Saat ditanya Gritte apakah Kevin pernah mempunyai perasaan bahwa dirinya mungkin laki-laki, Kevin pun mengiyakan.

Baca Juga: Mahasiswa Unair Temukan Cara Deteksi Virus Corona: Akurasi Pendeteksinya Hampir 100%

"Ada sih karena mulai perubahan sikap ya. Namanya juga manusia tertarik antara satu sama lainnya. Jadi saya tertarik dengan seseorang (cewek)."

Saat kelas 3 SD, ia sering menunjukkan sikap-sikap seperti anak laki-laki.

Kevin mengaku mulai gemar berpenampilan layaknya laki-laki, berolahraga, bahkan berkelahi dengan temannya.

"Ya makanya saya berpikirnya, ya yang lain lah (adalah laki-laki)," ujar Kevin.

Baca Juga: Takut Terinfeksi Corona, Mahasiswi yang Kuliah di China Ini Berhasil Pulang Sendiri ke Jember

Ia juga mengatakan perubahan dirinya terjadi ketika tumbuh rambut jenggot 1-2 helai pada janggutnya.

Akhirnya Kevin Periksa ke Dokter

Kevin setelah operasi mempunyai pengalaman mencekam.

Dirinya pernah mendapati masalah identitas saat memasuki bandara.

"Di bandara dulu waktu saya lagi kerja di luar Jawa. Saya ke bandara, pas mau check in KTP sama nama kan beda istilahnya ya. Ya udah saya dibawa ke ruangan sama dua petugas cewek, yauda di liat," ujarnya.

Baca Juga: Butuh ASI Ekstra, Sandra Dewi Tak Bisa Meninggalkan Anak dalam Waktu Lama

Kevin pun akhirnya lolos karena data dirinya sesuai KTP.

Ia mengaku sedih mendapati fisik yang memiliki kelainan inti pada kelaminnya, sehingga ia harus mengumpulkan keluarganya dan mencoba mencurahkan isi hatinya.

"Kakak, adik, bapak, sama ibu, saya ngomong gini, 'Bapak, Ibu, maafin saya kalau suatu saat nanti saya nggak punya keturunan atau nggak bisa nikah.'"

"'Ya maafin saya. Bukan kemauan saya, bukan keinginan saya. Keadaan saya bukan dibuat-buat, tapi langsung dari pemberian Tuhan'," kisahnya.

Baca Juga: Dinikahi Pengusaha Kaya Raya, Nia Ramadhani Malah Kepergok Pakai Koyo Akibat Hobi Masuk Angin

Meski selalu didukung dan diterima oleh keluarga, tapi hingga kini ia masih selalu dipandang perempuan oleh orang lain.

Oleh karenanya ia mengaku kurang nyaman atas sikap yang diterimanya di lingkungan masyarakat.

Adapun Kevin menyampaikan, dokter berpesan kepadanya walaupun dilakukan operasi maka resiko yang akan diterima adalah ketidaksempurnaan hasil operasi.

Baca Juga: Tepat di Hari Kanker se Dunia, AHY Berbagi Semangat dan Pengalaman Kepada Penderita Kanker

"Mungkin harus dibantu dengan terapi hormon," kata dia.

Kevin berpesan kepada masyarakat agar selalu terbuka jika memiliki kelainan diri.

Baca Juga: Curah Hujan Tinggi dan tak Menentu Waspada Tifus, Penularannya bisa dari Hewan Peliharaan

Selain itu, ia mengimbau kepada orang tua yang mempunyai anak dengan kelainan mirip dirinya maka agar dilakukan pengecekan lebih mendalam sebelum akhirnya dioperasi.

#berantasstunting

Artikel ini sudah tayang di Tribunnews.com dengan judul: POPULER: Curhatan Kevin, Pria Berkelamin Ganda saat Jadi Siti Aisyah: Tak Alami Masa Pubertas