Find Us On Social Media :

Takut Gemuk Mengantarkan Eloise Parry pada Pil pelangsing Russian Roulette yang Akhirnya Merenggut Nyawanya

Eloise Parry (21), dua kantong pil pelangsing berisi DNP, yang ternyata adalaj zat kimia berbahaya, merenggut nyawanya.

GridHEALTH.id - Takut gemuk, wanita cantik ini melakukan jalan pintas dengan mengonsumsi pil pelangsing.

Hasilnya pil pelangsing yang diandalkannya justru mengantarkannya masuk perawatan di rumah sakit.

Baca Juga: Lucinta Luna ditahan di Ruangan Khusus, Tidak di Sel Pria Maupun Wanita, Risikonya Gangguan Mental

Hal itu benar-benar dialami oleh wanita usia 21 tahun yang bernama Eloise Parry.

Dirinya yang berstatus pelajar memang snagat takut sekali tubuhnya menjadi gemuk.

Tapi karena pil pelangsing yang dikonsumsinya, menurut pengakuan Eloise Parry, dirinya malah mengalami ereksi. A dan E. DNP overdosis.

Baca Juga: 9 Perubahan Gaya Hidup untuk Redakan Asam Lambung

Setelah mengalaminya, di rumah sakit dalam amsa perawatan, dirinya sangat menyesali apa yang dilakukannya itu.

Setelah diusut dan ditelusuri, ternyata pil pelangsing yang dikonsumsinya itu, sudah delapan pil, mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan.

Disebut jika pil pelangsing yang dikonsumsi oleh Eloise mengandung bahan kimia berbahaya yang digunakan untuk membuat bom perang dunia satu.

Pil pelangsing 'Russian Roulette', yang membuat Eloise menderita 'kematian paling menyedihkan'.

Baca Juga: Aktris FTV Cerelia Raissa Mengidap 5 Penyakit Mental Sekaligus

Baca Juga: Kisah Suami yang Mempunyai Istri dengan 9 Kepribadian dan Karakter

Ya, di rumah sakit Eloise Parry meninggal dunia karena pil pelangsing yang diminumnya dikarenakan dirinya takut gemuk.

Nasib tragis Eloise Parry ini, melansir dari Thesun.co.uk (12/2/2020), Terungkap di sebuah pengadilan jika pada tanggal 10 Maret 2015, Eloise dirawat di rumah sakit Wrexham setelah pingsan.

Sebelum kematiannya, di rumah sakit Eloise Parry sempat mengirim pesan kepada seorang teman tentang apa yang dialaminya.

"Saya mengalami ereksi. A dan E. DNP overdosis. Merasa sangat bodoh.

Saya tahu saya tidak bisa mengendalikan gangguan makan saya dengan cukup baik untuk mengambilnya dengan aman, saya tahu itu," tulisnya.

Baca Juga: Staf Rumah Sakit di Wuhan Ajak Ratusan Pasien Virus Corona Menari Bersama, Tenyata ada Manfaatnya untuk Melawan Wabah

"Tidak masalah seberapa kurus saya jika saya mati," tambahnya.

Pengadilan juga diberi tahu bahwa tiga hari kemudian wanita berusia 21 tahun itu mengirim pesan yang mengatakan dia tidak mau mati.

"Saya tidak ingin mati, saya tidak pernah bermaksud melukai diri saya sendiri, saya hanya merasa sangat putus asa," tulisnya.

Gadis itu pun mengungkapkan tentang betapa dirinya telah berusaha untuk menerima dan baik-baik saja dengan tubuhnya.

"Aku sudah berusaha sangat keras untuk baik-baik saja dengan tubuhku dan diriku sendiri sehingga aku menekan semua perasaan negatif itu daripada berurusan dengan mereka," katanya.

Baca Juga: 3 Manfaat Keramas dengan Campuran Shampo dan Garam, agak Aneh tapi Bikin Ketagihan

Baca Juga: 4 Payudara yang Dimiliki Phoebe Ellis Membuat Hidupnya Merana dan Hampir Bunuh Diri

Namun, pada akhirnya gadis ini tetap membeli delapan kapsul pil pelangsing.

Atas kematian Eloise dan korban-korban lain, seorang pria bernama Bernard Rebelo (32), dari Gosport di Hampshire, sedang diadili.

Dia dituduh membeli bubuk dari sebuah pabrik kimia di China, dan menjualnya sebagai tablet kepada orang-orang di seluruh dunia, termasuk Eloise.

Bubuk kuning (DNP) sering diiklankan sebagai produk pelangsing tetapi efek samping yang diketahui termasuk kegagalan organ multipel, koma, dan henti jantung.

Selama Perang Dunia Pertama telah digunakan sebagai bahan dasar untuk produk amunisi.

Baca Juga: Positif Benzodiazepin yang Sering Disalahgunakan dengan Alkohol, Polisi Masih Menunggu Kepastian Jenis Kelamin Lucinta Luna dari Pengadilan

Baca Juga: Hanya Indonesia yang Belum Ada Data Korban Virus Corona, Padahal Ada Satu Lagi Penyakit Misterius Mengintai dan Lebih Mematikan

Jaksa Penuntut Richard Barraclough, QC, mengatakan kepada juri bahwa forum online membandingkan konsumsi bahan kimia dengan "Russian Roulette," mengatakan:

"Jika Anda mengambilnya, Anda mungkin hidup, atau Anda mungkin mati,".

Korban, Eloise, dari Shrewsbury di Shropshire, telah didiagnosis dengan gangguan makan, bulimia.

Ia menjadi tidak kecanduan secara psikologis dan bergantung pada bahan kimia setelah dia mulai memakainya pada Februari 2015, kata pengadilan.

Old Bailey mendengar bahwa DNP sangat berbahaya bagi mereka yang menderita kelainan makan karena tingkat toksisitasnya relatif terhadap berat badan seseorang.

Baca Juga: Kanker Paru Disebabkan Virus? Ikuti Tips dari Indro Warkop dan Melly Goeslaw untuk Menangkalnya

Baca Juga: Anti Mainstream, Ibu Muda Usia 19 Tahun Melahirkan di Hingar Bingar Kelab Malam

Eloise Parry digambarkan memiliki 'rasa takut yang tidak wajar tentang kegemukan' dan 'tidak bisa mengendalikan diri ketika mulai mengonsumsi DNP.

Penuntut mengatakan sejak 2013 tersangka membeli DNP dari sebuah pabrik kimia di Tiongkok, dan menjualnya di situs webnya drpharmaceuticals.com dan bionicpharmaceuticals.com. Dua situs tersebut kini telah diblokir.

Dari pengadilan, diketahui Rebelo menjalankan bisnisnya dari sebuah flat di Harrow di London utara.

Baca Juga: 4 Tanda Bayi Cerdas, Penelitian di Inggris Sebutkan Kepala Besar Indikasi Cerdas

Penuntut berpendapat bahwa Rebelo tahu bahaya zat yang digunakannya, karena seorang teman Rebelo yang menggunakan DNP pernah mengungkapkan apa yang dialaminya melalui sms kepada pria itu.

Yaitu tentang efek buruk yang dirasakan oleh teman Rebelo.

Bahkan terungkap di pengadilan jika Rebelo tahu bahwa sejumlah pihak berwenang dan organisasi telah memberi peringatan terhadap bahaya mengonsumsi bahan kimia tersebut.

Namun Rebelo menyangkal dirinya melakukan pembunuhan.(*)

Baca Juga: MSG Aman Dikonsumsi tak Terkecuali oleh Anak, Asal Dosis Pemberiannya Tepat Sesuai Berat Badan

 #berantasstunting