Find Us On Social Media :

Belum Ada Obat Untuk Covid-19 , Tapi Banyak yang Sembuh, Ini Sebabnya

Banyak pasien Covid-19 yang sembuh dengan sendirinya dan kembali beraktivitas.

GridHEALTH.id – Sejak virus Covid-19 muncul dan dengan cepat menjadi wabah penyakit global, ada 3.120 orang dinyatakan meninggal dunia karena virus ini.Namun puluhan ribu orang juga dinyatakan sembuh.  

Salah satu negara Asia Tenggara, Vietnam, bahkan menunjukkan kemajuan cukup baik dalam penanganan Covid-19.

Pada Sabtu (29/2), Vietnam mengumumkan bahwa mereka telah mengizinkan seluruh pasien yang terinfeksi covid-19 di negaranya untuk meninggalkan rumah sakit.

Enambelas orang yang positif mengidap Covid-19, termasuk pasien tertua berusia 73 tahun, diperbolehkan keluar dari rumah sakit pada Rabu (26/02) lalu.

Seperti dikutip dari Al Jazeera, hingga Jumat (28/02), pemerintah Vietnam tidak mendeteksi kasus infeksi baru dalam 15 hari terakhir. Kasus terakhir yang terdeteksi dilaporkan pada 13 Februari lalu.

"Jika bertarung melawan Covid-19 adalah perang, maka kami telah memenangkan ronde pertama tetapi bukan seluruh perang karena situasi dapat menjadi sangat tidak dapat diprediksi," kata pihak Kementerian Kesehatan mengutip Deputi Perdana Menteri Vu Duc Dam.

Baca Juga: Pasien Korban Covid-19 Harus Masuk Ruang Isolasi, Seperti Apa Isinya?

Baca Juga: Cuci Tangan Lebih Baik, Ini Akibat Keseringan Pakai Hand Sanitizer

Lantas, bagaimana Vietnam mengatasi penyebaran virus covid-19, dan bagaimanakah seorang pasien penderita Covid-19 bisa sembuh?

Ikatan Dokter Indonesia menjelaskan banyak pasien Covid-19 yang sudah sembuh dari penyakit tersebut walau hingga saat ini belum ditemukan vaksin dan obatnya.

"Angka case fatality rate (CFR) antara 2-3%,  97% kemungkinan bisa sembuh," kata dokter spesialis paru di Rumah Sakit Persahabatan Erlina Burhan yang tergabung sebagai Satgas Covid-19 di kantor PB IDI Jakarta (05/03/20) seperti dikutip dari Tribun News.

CFR atau persentase terjadinya kematian dari keseluruhan kasus akibat virus COVID-19 menunjukkan angka yang rendah.

Kalau merujuk data terakhir kasus Covid-19 secara total di seluruh dunia yaitu lebih dari 90 ribu kasus, lebih dari 50 ribu di antaranya sudah berhasil sembuh kembali atau lebih dari 50% dari total kasus.

Dia menerangkan gejala klinis orang yang terinfeksi Covid-19 umumnya gejala ringan. Kasus kematian lebih banyak dialami oleh lanjut usia dan orang yang telah memiliki penyakit kronis sebelumnya.

Selama virus Covid-19 hanya menginfeksi saluran pernapasan atas, gejala yang ditimbulkan biasanya seperti gejala influenza.

Baca Juga: Jangan Sembarangan Diet, Faktanya Bisa Lebih Membunuh dari Merokok!

Baca Juga: Daun Sirih Tak Sekadar Untuk Gigi, Nyatanya Miliki Sifat Anti Kanker

Namun yang dikhawatirkan apabila infeksi virus Covid-19 telah mencapai paru-paru yang bisa menyebabkan pneumonia, membuat organ tersebut mengeras dan menyulitkan pasien untuk bernapas.

Erlina menjelaskan pada dasarnya sifat virus adalah self limiting disease yaitu bisa sembuh dengan sendirinya hanya dengan daya tahan tubuh pasien yang meningkat.

Selain itu, Erlina menjelaskan bahwa para dokter merawat pasien Covid-19 dengan terapi simptomatik, atau mengobati gejala yang muncul dari penyakit Covid-19.

"Dokter mengobati gejalanya, melakukan terapi untuk memberikan dukungan terhadap kelainan yang ditimbulkan, karena belum ada obat spesifik virus ini," katanya.

Jika pasien mengalami sakit kepala maka akan diberikan obat parasetamol, sementara jika pasien mengalami sesak napas akan diberikan respirator oksigen untuk membantunya bernapas. Erlina menyebut lebih dari 80% gejala Covid-19 adalah gejala yang ringan.

Baca Juga: Fakta Menarik, Pilih Memelihara Kucing Ternyata Bikin Cerdas

Baca Juga: Sering Sendawa? Waspadai Adanya Gejala Penyakit Ini!

Sementara orang dinyatakan benar-benar sembuh dari penyakit Covid-19 apabila dalam dua kali pemeriksaan laboratorium pasien dinyatakan negatif terjangkit virus yang bernama resmi SARS-CoV. (*)

#berantasstunting