GridHEALTH.id – Tekanan darah bisa berubah-ubah setiap saat, namun tekanan darah tinggi di pagi hari bisa meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke. Kondisi-kondisi berbahaya seperti itu seringkali terjadi di pagi hari, ketika tekanan darah meningkat.
Sebelumnya perl diketahui bahwa tekanan darah adalah ukuran kekuatan jantung ketika memompa darah ke seluruh tubuh.
Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi tekanan darah, di antaranya stres dan kecemasan, aktivitas fisik, bahkan makanan.
Setiap alat pengukur tekanan darah hanya menunjukkan dua angka. Angka yang di atas merupakan tekanan darah sistolik, yaitu tekanan darah ketika jantung berkontraksi.
Angka yang di bawah adalah tekanan darah diastolik, yaitu pengukuran tekanan darah ketika jantung sedang rileks.
Alat pengecek tekanan darah menggunakan pengukuran mm HG untuk mengukur tekanan di dalam pembuluh darah. Tekanan darah yang normal biasanya kurang dari 120/80 mm HG.
Baca Juga: Jangan Suka Berlama-lama di Kantor, Bahaya Hipertensi Mengintai
Baca Juga: Foto Rontgen Paru-paru Korban Tewas Covid-19 Bikin Syok, Ternyata Begini Penampakannya
Jika hasil pengukuran menunjukkan angka di antara 120/80 mm Hg dan 139/89 mm Hg, maka ada indikasi bahwa kita memiliki risiko terkena hipertensi. Kalau hasilnya menunjukkan angka di atas 140/90 mm HG, maka kita sudah pasti menderita hipertensi.
Saat tidur, tekanan darah biasanya turun sebesar 10-30 %. Kemudian, tekanan darah akan kembali meningkat di waktu bangun tidur.
Pada beberapa orang, kenaikannya bisa melonjak, sehingga menyebabkan hipertensi pagi hari atau tekanan darah tinggi di pagi hari.
Orang yang bangun tidur memiliki tekanan darah tinggi memiliki risiko komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.
Penelitian pada 2010 menunjukkan bahwa kasus stroke dan gangguan jantung lainnya seringkali terjadi sekitar 4 - 6 jam setelah bangun tidur.
Disarikan dari "Buku Pedoman Pengukuran Tekanan Darah di Rumah" yang diterbitkan oleh Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (2019), ada beberapa penyebab hipertensi pagi hari, berikut diantaranya:
1. Mengonsumsi obat hipertensi untuk mengontrol tekanan darah, namun dosisnya bisa jadi terlalu rendah, atau jenisnya tidak cocok.
Menurut penelitian pada 2018, tekanan darah yang tinggi di pagi hari bisa jadi indikasi ketidaksesuaian jenis atau dosis dari obat-obat antihipertensi.
Baca Juga: Studi: Minum Air Putih Bisa Jadi Obat, Begini Cara Mengonsumsinya
Baca Juga: Ingin Tahu? Begini Cara Sosial Media Merusak Mental Seseorang!
Jadi, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum membuat perubahan dalam konsumsi obat.
2. Ada masalah kesehatan seperti tekanan darah tinggi yang tidak diobati, kolesterol tinggi, penyakit jantung, sleep apnea obstruktif, diabetes, gangguan tiroid, penyakit ginjal dan penyakit lain yang berdampak pada tekanan darah.
3. Gaya hidup seperti merokok, suka gorengan, suka yang asin dan gurih,gemar mengonsumsi alkohol, serta diet sembarangan yang dapat memicu tekanan darah tinggi .
Menjalani gaya hidup sehat bisa membantu mengontrol tekanan darah tinggi di pagi hari. Mengontrol hipertensi juga menurunkan risiko terkena komplikasi, seperti serangan jantung dan stroke.
Sebaiknya konsumsi diet seimbang dengan mengonsumsi makanan rendah sodium serta menghindari gula halus, dan lemak jenuh. Berhenti merokok dan mengonsumsi alkohol. Biasakan berolahraga sekitar 30 menit setiap hari.
Baca Juga: Bunga Citra Lestari Terus Menangis, Ini yang Terjadi Pada Tubuh Saat Ditinggal Pasangan
Baca Juga: 5 Cara Penularan Virus Corona pada Manusia dan Pola Harian Penularan
Mengelola stres dengan baik dan mengonsumsi obat tekanan darah tinggi sesuai permintaan dokter
Lakukan pengukuran tekanan darah secara berkala di pagi hari, penderita hipertensi maupun bukan. Tanyakan pada ahli kesehatan prosedur pemeriksaannya untuk mendapatkan hasil akurat.(*)
#berantasstunting