Find Us On Social Media :

Puasa Ramadan Turunkan Kolesterol Secara Alami, Tak ada Korelasi Antara Lemak Makanan dan Kolesterol

Puasa Ramadan kesempatan emas turunkan kolesterol, tapi ingat lemak pada makanan tak ada hubungannya dengan kolesterol tinggi.

GridHEALTH.idKolesterol tinggi sekarang telah menjadi momok menakutkan bagi manusia modern.

Kenapa? Kolesterol tinggi datang tak kita sadari, efeknya baru membuat kita tekejut dan tidak banyak yang bisa dilakukan.

Apa itu? Serangan jantung dan atau stroke.

Baca Juga: Catat! Ini 5 Tips Jalani Puasa Ramadan Bagi Penderita Autoimun

Karenanya rutin mengontrol kolesterol adalah solusi terbaik untuk membaca kondisi kesehatan tubuh kita.

Selain itu, jaga pola makan, istirahat, dan rutin olahraga.

Tak ketinggalan puasa Ramadan adalah salah satu solusi untuk mencegah kita mengalami kolesterol tinggi. Juga solusi mengatasi bagi mereka yang mengidap kolesterol tinggi.

Ahli jantung dan ahli endokrin Dennis Bruemmer, MD, PhD, melansir health.clevelandclinic.org, melihat banyak keuntungan dalam berpuasa.

Baca Juga: 9 Jenis Makanan Ini Jadi Sumber Imunitas Alami Hadapi Virus Corona

Baca Juga: Usai Viral Video Ancaman dari Pengemudi Ojol, Pertamina Berikan Potongan Harga 50 Persen, Ini Syaratnya

Terlebih bagi kesehatan, khususya bagi mereka berat badannya berlebih, memiliki penyakit jantung, mengalami stroke.

Karenanya Bruemmer menyarankan tidak ragu untuk berpuasa. Puasa pun menurutnya bisa mencegah kita terkena penyakit, mulai dari infeksi juga berat badan berlebih, stroke, hingga penyakit jantung.

Penelitian lain menunjukkan bahwa puasa dapat membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi kolesterol, mengontrol diabetes dan mengurangi berat badan.

“Empat risiko utama penyakit jantung adalah tekanan darah tinggi dan kolesterol, diabetes, dan berat badan, sehingga ada dampak sekunder,” kata Dr. Bruemmer.

Baca Juga: Lamborghini hingga Ford Produksi Peralatan Medis Selama Pandemi Covid-19

Jadi singkatnya, menurut Bruemmer, "Jika kita mengurangi faktor risiko itu, kita dapat mengurangi risiko penyakit jantung."

Puasa ini dari sudut pandang kesehatan adalah sebuah manajemen diet yang baik bagi kesehatan tubuh.

Karenanya bagi mereka yang mempunyai keluhan kolesterol tinggi jangan sia-siakan bulan suci Ramadan.

Lakukanlah puasa di bulan Ramadan selama satu bulan penuh, sesuai yang disyariatan.

Misal, tidak banyak tidur, tidak bermalas-malasan, tetap beraktivitas biasa, cukupi kebutuhan cairan dengan baik, dan kontrol makanan saat berbuka dan sahur.

Baca Juga: Banyak Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh disaat Wabah Corona Melanda, Tidak Semuanya Rasional dan Cocok untuk Kita

Baca Juga: Banyak Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh disaat Wabah Corona Melanda, Tidak Semuanya Rasional dan Cocok untuk Kita

Ingat, hakekat puasa bagi umat muslim di bulan suci Ramadan adalah menahan diri.

Karenanyalah, jika kita puasa dengan baik dan benar maka kita tidak hanya sukses menahan lapar dan haus semata di siang hari.

Tapi juga mampu menahan diri untuk kontrol makanan saat buka puasa dan sahur, juga kontrol diri untuk bisa menolak keinginan tidur melulu dan malas-malasan.

Nah, saat sahur dan berbuka ini, rumus mudahnya, berhenti sebelum kenyang, jangan lapar mata.

Jadi siapkan makanan secukupnya makan makanan tersaji secukupnya.

Baca Juga: Hindari Makanan Pemicu Migrain Saat Sahur dan Buka Agar Puasa Lancar

Saat berbuka hindari gorengan dan yang manis, kecuali buah. Jangan lupa minum air putih yang utama.

Makanan sumber karbohidrat secukupnya saja, perbanyak sayuran dan buah-buahan, boleh mengonsumsi daging.

Perlu kita ketahui bersama, melansir thefastingmethod.com dalam artikelnya yang berjudul Fasting Lowers Cholesterol – Fasting 16, keliru jika kita beranggapan membatasi kolesterol makanan dapat menurunkan kadar kolesterol darah.

Kenapa? 80% kolesterol dalam darah kita dihasilkan oleh hati, jadi mengurangi kolesterol makanan bukan solusi.

Baca Juga: Penderita Penyakit Ginjal Aman Jalani Puasa Ramadan, Asal Hindari dan Kurangi Beberapa Makanan Berikut Ini

Baca Juga: Bikin Sang Nenek Hidup Lebih dari 100 Tahun, Bima Arya Coba Ramuan Khusus dari Leluhurnya untuk Sembuh dari Covid-19

Sebuah studi menyatakan, berapa banyak kolesterol yang kita makan sangat sedikit hubungannya dengan berapa banyak kolesterol dalam darah.

Jadi kolesterol dalam makanan tidak meningkatkan kolesterol darah.

Pada 1960, Framingham Diet Study didirikan untuk secara khusus mencari hubungan antara lemak dan kolesterol.

Baca Juga: Makan Ikan Bisa Cegah Covid-19 Menurut Susi Pudjiastuti, Ini Buktinya

Nah, salah satu temuannya menunjukkan tidak ada korelasi antara lemak makanan dan kolesterol sama sekali.

Sayangnya, karena hasil penelitian ini bertentangan dengan 'kebijaksanaan' yang berlaku saat itu, hasil penelitian tersebut tidak pernah dipublikasikan dalam jurnal.(*)

#berantasstunting

#HadapiCorona