Pfizer Inc. dan BioNTech SE telah menandatangani perjanjian kolaborasi global pada Maret 2020 untuk bersama-sama mengembangkan program vaksin virus Corona berbasis mRNA yang bertujuan untuk mencegah infeksi Covid-19.
Kedua perusahaan berencana untuk melakukan uji klinis bersama terhadap kandidat vaksin Covid-19 yang pada awalnya dilakukan di Amerika Serikat dan beberapa lokasi penelitian di Eropa dan selanjutnya menyebar di berbagai pusat penelitian di dunia.
BioNTech dan Pfizer berencana untuk memulai uji klinis tersebut paling cepat akhir April 2020, setelah terbitnya izin resmi.
Perusahaan memperkirakan terdapat potensi untuk memasok jutaan dosis vaksin pada akhir tahun 2020 sebagai hasil dari suksesnya program pengembangan dan terbitnya persetujuan pihak berwenang yang tentunya akan dengan cepat meningkatkan kapasitas dalam memproduksi ratusan juta dosis pada 2021.
Baca Juga: Puasa Ramadan bagi Vegetarian, Cukupi Kebutuhan Gizi Optimal dari Makanan Fortifikasi
Analisa terhadap Azihtromycin sebagai molekul dengan aktivitas antivirus dalam upaya memberikan informasi yang dapat bermanfaat untuk menanggulangi Covid-19.
Para peneliti Pfizer akan menerbitkan ulasan di Jurnal Kedokteran Clinical Pharmacology and Therapeutics yang menilai data klinis dan in vitro yang telah dipublikasikan terkait azihtromycin sebagai molekul yang memiliki aktivitas antivirus.
Ulasan yang bersifat terbuka ini dapat digunakan untuk memfasilitasi penggunaan azithromycin dalam riset tentang Covid-19 di masa yang akan datang.
Sampai saat ini, azihtromycin tidak disetujui penggunaannya untuk pengobatan infeksi virus.
Menelaah obat-obatan Pfizer saat ini untuk populasi pasien kritis yang membutuhkan, Pfizer Inc. dan Liverpool Schol of Tropical Medicine’s Respiratory Infection Clinical Research Group meluncurkan dua studi terbaru untuk memberikan masukan mengenai interaksi S. pneumoniae dan SARS-CoV-2.