Find Us On Social Media :

Peneliti Belgia Temukan Darah Onta Mengandung Antibodi Virus Corona

Para peneliti di Belgia melaporkan, molekul dalam darah onta mengandung antibodi yang dapat melawan virus corona.

GridHEALTH.id - Segala upaya dan daya dilakukan oleh semua pihak untuk menekan angka korban positif virus corona yang setiap hari semakin bertambah.

Mulai ilmuwan, dokter, peneliti, herbalis, ahli virus, dan siapapun yang ingin dan peduli untuk mengenyahkan pandemic Covid-19 yang diakibatkan oleh virus corona, menguji temuan formula maupun senyawa obat dan vaksin.

Kali ini, kabar baik dalam upaya mengenyahkan wabah virus corona atau Covid-19 yang pandemik di seluruh dunia datang dari Belgia.

Para peneliti dari Institut Vlaams untuk Bioteknologi di Ghent, Belgia, telah melaporkan molekul dalam darah hewan onta dapat berfungsi sebagai terapi yang berguna selama wabah virus corona.

Dikutip dari dailymail.co.uk, laporan itu menyebutkan harapan untuk vaksin virus corona didapat dari darah 0nta atau unta, termasuk  Ilama dan Alpaca (famili Camelidae).

 

Informasi itu didapat setelah para ilmuwan menemukan antibodi yang terdapat di dalam darah Ilama atau hewan onta, bisa membantu menetralkan virus corona atau Covid-19.

Baca Juga: Makan Gorengan Tak Bisa Dihindari, Ini Triknya Agar Puasa Tetap Sehat

Baca Juga: 6 Alasan Perut Buncit Berlemak Susah Hilang Meski Sudah Diet Ketat

 

Antibodi ini, yang pertama kali digunakan dalam penelitian HIV, telah terbukti efektif melawan virus seperti Middle East Respiratory Syndrome atau Virus MERS dan Severe Acute Respiratory Syndrome atau Virus SARS yang pernah mewabah.

Sifat luar biasa dari antibodi yang ditemukan dalam darah onta, ilama dan alpaka,  pertama kali ditemukan oleh Universitas Brussels, Belgia, pada tahun 1989.

Ukuran kecil dari antibodi memungkinkan mereka untuk menargetkan virus mikroskopis lebih efektif dalam apa yang dikenal sebagai teknologi nanobody.

 

Antibodi dari unta ini dapat menjadi alat yang berguna untuk mengevaluasi kemanjuran pengobatan antivirus dan vaksin pencegahan.

Studi di Korea Selatan lainnya, yang dilaporkan dalam jurnal Cell Host dan Microbe, telah menemukan ferret yang terinfeksi Covid-19 merespons serupa pada manusia.

Para peneliti di Hong Kong, China, juga menemukan hamster Suriah memiliki reaksi terhadap Covid-19 yang mirip dengan manifestasi infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah pada manusia.

 Baca Juga: 9 Makanan yang Dapat Mencegah Tulang Keropos Dengan Diet Osteoporosis

 

Baca Juga: Jangan Remehkan Talas, Ternyata Sangat Baik Untuk Penderita Diabetes

Penelitian yang dipublikasikan di majalah Science ini menemukan delapan berat badan hamster yang hilang, menjadi lesu, dan mengembangkan bulu yang acak-acakan, postur membungkuk, dan pernapasan cepat ketika terinfeksi virus. (*)

#berantasstunting #hadapicorona