Find Us On Social Media :

Trend Covid-19 Menurun, Obesitas dan Kegemukan Menggantikannya, Hal yang Dikawatirkan Ahli Sudah Mulai Terlihat

Karantina di rumah bisa menyebabkan terjadinya kenaikan berat badan.

GridHEALTH.id - Walau pandemi Covid-19 masih terus berlangsung. Tapi trend penyebaran dan infeksinya sudah mulai menurun.

Hal itu terjadi karena banyak negara yang menerapkan kebjikan lockdown dan karantina wilayah. Juga meminta masyarakatnya stay at home.

Terbukti beberapa negara yang terkenal data risetnya sudah mengumumkan hasil risetnya mengenai trend penurunan infeksi Covid-19.

Baca Juga: 500 TKA China Masuk Indonesia Saat Pandemi, Perdana Menteri Rusia Terinfeksi Covid-19, Perpanjang Larangan WNA Masuk ke Negaranya

Malah negara riset Singapura sudah membuat prediksi, banyak negara di dunia yang akan terbebas dari pandemi Covid-19 di bulan Mei hingga Juni 2020.

Tapi ada satu hal yang dikawatirkan banyak ahli kesehatan dunia. Dan ini sudah mulai terlihat menggantikan posisi Covid-19.

Hal itu tak kalah bahayanya dari Covid-19. Malah termasuk bahaya laten kesehatan, dan sulit untuk diatasi.

Baca Juga: Di Amerika, Pasien Covid-19 Banyak Ditemui dalam Kondisi Obesitas

Baca Juga: Update Covid-19; Banyak Pasien yang Gunakan Ventilator Meninggal Dunia, Ini Penyebabnya

Terlalu lama berada di rumah di kala pandemi Covid-19, bisa memungkinkan kita mengalami kenaikan berat badan, terlebih jika pola makan tidak terkontrol.

Menurut ahli diet asal New York, Brenna O'Malley, saat menjalani karantina di rumah bisa menyebabkan berbagai perubahan pada diri, termasuk kebiasaan makan.

“Banyak hal telah berubah baru-baru ini. Akses orang ke makanan telah berubah, jadwal mereka telah berubah, rutinitas mereka telah berubah, dan kami mengalami peristiwa yang benar-benar menegangkan," kata O'Malley, dikutip dari HuffPost.

Di awal melaksanakan karantina di rumah mungkin kita terdorong untuk mengonsumsi makanan sehat dan bergizi demi menjaga kekebalan tubuh dari virus corona (Covid-19).

Baca Juga: Berat Badan Masih Berlebih Meski Rutin Olahraga, 11 Makanan Ini Bisa Jadi Solusi

Bahkan, tak sedikit yang bersemangat untuk menjalankan olahraga meskipun di dalam rumah.

Namun tak dipungkiri, terlalu lama berada di rumah bisa menyebabkan munculnya rasa malas untuk olahraga, apalagi di saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan, tubuh cenderung mudah lelah sehingga membatasi aktivitas fisik, termasuk olahraga.

Selain memunculkan rasa malas beraktivitas fisik, terlalu lama di rumah juga bisa menimbulkan keinginan untuk mengonsumsi makanan tidak sehat, makanan cepat saji misalnya.

Baca Juga: 7 Kilogram Berat Badan Hilang dalam Waktu Satu Bulan, Cukup dengan Minum Jus Enak Satu Ini Secara Rutin

Hal itu bisa terjadi karena timbulnya bosan dengan makanan rumahan, ditambah proses masak praktis maupun rasanya yang menggiurkan. Belum lagi mengonsumsi camilan di waktu senggang maupun menjadi teman saat menonton.

Jika sesekali mengonsumsi makanan cepat saji dan camilan memang tak salah, namun jika berulang kali tentu akan berdampak pada kenaikan berat badan, bahkan obesitas.

Dilansir dari laman Worldobesity, pandemi Covid-19 dapat berkontribusi pada peningkatan obesitas karena program penurunan berat badan dan intervensi seperti operasi sedang sangat dibatasi pada saat ini.

Dalam hal ini, langkah-langkah yang dianjurkan di beberapa negara seperti isolasi di rumah selama pandemi Covid-19 dapat berdampak pada mobilitas dan menyebabkan aktivitas fisik jadi terhambat.

Baca Juga: Berantas Stunting: Dampak Nyata Masalah Gizi Kronis Merembet pada Prestasi Akademik Anak

Baca Juga: Banyak Makan Sayur dan Buah Ternyata Tak Bikin Berat Badan Ideal

Jika terjadi dalam waktu yang panjang bisa meningkatkan risiko penyakit metabolik.

Menurut data yang dirilis oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tingkat obesitas di Amerika Serikat mencapai 42,4% pada 2017-2018, angka tersebut melampaui 40% untuk pertama kalinya.

Meskipun kenaikan itu tidak signifikan antara 2015-2016 dan 2017-2018, data baru mewakili kegagalan untuk memenuhi tujuan kesehatan masyarakat pemerintah federal yang ditetapkan untuk tahun ini.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Tingkatkan Metabolisme Agar Berat Badan Cepat Turun

"Di Amerika Serikat, prevalensi obesitas di kalangan orang dewasa telah bergerak lebih jauh dari target Healthy People 2020 sebesar 30,5%," kata laporan dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional CDC.

Oleh sebab itu, untuk menghindari kenaikan berat badan berlebih, para ahli kesehatan menghimbau kita untuk melakukan pencegahan kenaikan berat badan berlebih selama masa pandemi Covid-19 ini.

Meski begitu, dr David Buchin tidak menyarankan kita untuk melakukan diet ketat atau program olahraga intensif sembari melaksanakan karantina di rumah, seperti dilansir dari CNN.

Melainkan, ada beberapa hal sederhana yang dapat dilakukan untuk mencegah kenaikan berat badan dan melindungi diri agar terhindari dari komplikasi terkait Covid-19, juga dari penyakit seperti diabetes dan penyakit jantung.

Baca Juga: Kembang Sepatu dan Segudang Manfaat Kesehatannya, Salah Satunya Menurunkan Berat Badan

Sebab, orang dengan diabetes dan penyakit jantung menjadi dua penyebab utama kematian setelah kita melewati pandemi ini.

Untuk itu, berikut beberapa rekomendasi para ahli kesehatan dalam mengatasi terjadinya kenaikan berat badan di masa pandemi Covid-19.

Baca Juga: 7 Manfaat Minum Air Lada, Turunkan Berat Badan Hingga Sehatkan Tulang

- Konsumsi makanan cukup buah dan sayuran setiap harinya

- Temukan cara mengatasi stres dan mengelola kecemasan

- Tidur dengan cukup, jangan berlebihan maupun kurang

- Perbanyak gerakan dan hindari terlalu lama duduk

Baca Juga: Studi : Berat Badan Lebih Banyak Turun dengan Tidur Daripada ke Gym

Itulah cara sederhana yang bisa kita lakukan demi menghindari terjadinya kenaikan berat badan di tengah wabah virus corona (Covid-19).(*)

 #berantasstunting #hadapicorona