Find Us On Social Media :

Bukannya Menyehatkan, Kebanyakan Olahraga saat Pandemi Corona Malah Sebabkan Berbagai Masalah Kesehatan

Kebanyak olahraga saat pandemi corona malah membahayakan kesehatan

GridHEALTH.id - Meski pendemi corona telah 2 bulan menyerang Tanah Air, semangat kita tidak boleh putus untuk tetap lawan Covid-19.

Bahkan beberapa ahli tetap menyarankan untuk menjalani hidup sehat dan tetap berolahraga walau semua orang harus di rumah saja.

Baca Juga: Jangan Biarkan Sistem Imun Melemah, Ini 3 Jenis Olahraga Simpel di Rumah Untuk Tangkis Covid-19

Olaharag rutin berfungsi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh agar tak mudah sakit dan terserang berbagai penyakit.

Namun tahukah, kebanyakan olahraga saat pandemi corona ini nyatanya tidak menyehatkan.

Baca Juga: Sang Istri Sempat Keguguran, Ringgo Agus Stres Berat Dengar Kabar Tempurung Kepala Janin Belum Terbentuk

Alih-alih terhindar dari virus corona, kebanyakan olahraga malah membawa dampak buruk bagi kesehatan.

Pandemi virus corona menyebabkan banyak latihan rutin dibatalkan atau dihentikan untuk sementara waktu.

Dengan demikian, pergi ke gym untuk mengangkat beban atau jogging di taman sambil mendengarkan musik lewat earphone, sekarang ini menjadi hal yang sudah ketinggalan zaman.

Olahraga di luar rumah digantikan dengan rutinitas latihan di rumah, demi menjaga tubuh kita tetap aktif meskipun dalam masa karantina.

Baca Juga: Alih-alih Miliki Tubuh Langsing dalam Waktu Cepat, Melakukan Diet Ketat Justru Berisiko Mengalami Batu Empedu

Bagi banyak orang, ini bisa semudah jogging di tempat, push-up, pull-up, sit-up, atau lompat tali.

Tetapi jika kamu merasa bosan dan ingin berkeringat lebih banyak, para ahli memperingatkan untuk melakukannya dengan aman, karena berbahaya melakukan terlalu banyak olahraga.

Dan ini bisa terjadi pada siapa saja, terlepas dari apakah ada pandemi atau tidak.

Baca Juga: Cara Mencukupi Kecukupan Gizi ODP dan PDP Selama Puasa RamadhanOrang dewasa harus mendapatkan setidaknya 150 menit aktivitas fisik sedang selama periode satu minggu dan juga dua hari per minggu untuk kegiatan penguatan otot, sesuai pedoman Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Namun, penting untuk menghindari pola pikir, lebih banyak berarti lebih baik.

Tidak demikian, karena manfaat berolahraga berhenti sekitar 300 menit.

"Apa pun latihan rutinmu, saya tidak akan mengubahnya karena Covid-19," kata Linda S. Pescatello, seorang profesor kinesiologi di University of Connecticut.

Bagaimanapun, berpapapun jumlah latihan akan lebih baik daripada tidak olahraga sama sekali, tetapi tetap pastikan tidak berlebihan.

Baca Juga: Penimbun Masker Kalang Kabut, Jual Rugi Barang Hasil Timbunan hingga Stres Kena Bully Warganet

Berikut adalah beberapa tanda yang dapat menunjukkan tubuh terlalu banyak berolahraga:

- Kelelahan - Kehilangan selera makan - Sakit kepala - Kesulitan berkonsentrasi - Kepercayaan diri menurun - Sistem kekebalan tubuh melemah - Nyeri otot - Tekanan darah meningkat sehari setelah berolahraga - Mudah marah.

Baca Juga: Iuran BPJS Kesehatan Resmi Turun, Kelebihan Iuran pada 3 Bulan Ini Tak Akan Dikembalikan

Jika merasakan tanda-tanda tersebut, mulailah mengurangi waktu olahraga, sebelum menyebabkan masalah kesehatan lainnya.

Jangan sampai berbagai cara olahraga tersebut membawa efek buruk bagi kesehatan tubuh saat pandemi corona seperti ini. (*)

#hadapicorona #berantasstuntingArtikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Jangan Olahraga Berlebihan Selama Masa Karantina, Apa Alasannya?