Find Us On Social Media :

Puasa Ramadan Menurut Medis, Penyembuh Penyakit Kronis Fisik dan Pikis

Puasa Ramadan dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh melawan virus.

Baca Juga: Menahan Bersin Karena Takut Dituduh Pembawa Virus Corona, Padahal Ini Bahayanya 

Banyak orang yang telah berpuasa juga menemukan bahwa, jika dilakukan dengan benar, dapat membantu menghilangkan lemak dan menambah massa otot.

Perbedaan lainnya umat musliam dalam berbuka di bulan Ramadan jenis makanan yang dikonsumsi tidak tergantung kriteria tertentu dari diet ketat seperti yang hanya mengandung protein atau diet jenis buah saja.

Semua makanan yang halal, boleh dimakan, dengan rumus sunnah Nabi Muhammad saw, berhenti makan sebelum kenyang.

Selain itu, melansir melansir masjidtucson.org, puasa Ramdan umat muslim, mempunyai efek fisiologis; menurunkan gula darah, menurunkan kolesterol dan menurunkan tekanan darah sistolik.

Baca Juga: Hampir Seminggu Didi Kempot Meninggal, ‘Code Blue Asma’ Masih Jadi Tagar, Ini Arti Kode Biru di Rumah Sakit

Baca Juga: Kenali Kleptomania, Gangguan Mental yang Diderita Anak di Drama The World of the Married

Karenanya puasa Ramadan selalu direkomendasi untuk pengobatan; diabetes ringan hingga sedang, stabil, non-insulin, obesitas dan hipertensi esensial.

Pada 1994 Kongres Internasional pertama tentang "Health and Ramadan dan Ramadhan," yang diadakan di Casablanca, memasukkan 50 makalah penelitian dari seluruh dunia, dari para peneliti Muslim dan non-Muslim yang telah melakukan studi ekstensif tentang etika medis puasa.

Hasilnya; puasa sama sekali tidak memperburuk kesehatan pasien atau kondisi medis dasar. Di sisi lain, pasien yang menderita penyakit berat, baik diabetes atau penyakit arteri koroner, batu ginjal, dll, dibebaskan dari puasa.

Baca Juga: Hadapi Corona, Ini Dia Calon Obat Covid-19 yang Diperkenalkan LIPI