Find Us On Social Media :

Puasa Ramadan Menurut Medis, Penyembuh Penyakit Kronis Fisik dan Pikis

Puasa Ramadan dapat membantu meningkatkan imunitas tubuh melawan virus.

Baca Juga: 6 Manfaat Olahraga Setelah Sahur di Bulan Ramadan, Cukup 15 Menit dan Bisa Dilakukan di Rumah

Tapi ada satu hal yang kita ketahui, melansir masjidtucson.org, yang mempublish artikel dengan judul Medical Benefits of Fasting (Ramadan), puasa islami berbeda dari metode diet atau puasa untuk tujuan tertentu seperti di atas.

Puasa Ramadaan tidak menyebakan umat muslim kekurangan gizi atau asupan kalori yang tidak memadai.

Asupan kalori Muslim selama Ramadan berada pada atau sedikit di bawah pedoman persyaratan ilmu gizi.

Selain itu, puasa di bulan Ramadan dilakukan secara sukarela dan bukan merupakan anjuran dokter atau pemaksaan diri sendiri untuk tujuan fisik semata.

Baca Juga: Siap ‘Berdamai’ Dengan Virus Corona, Ketahui Juga Strategi Mengalahkan Virus Mematikan Ini

Baca Juga: Tidak Semua Sesak Napas Karena Covid-19 Bisa Diatasi dengan Latihan Pernapasan, Begini Penjelasannya

Ahli gizi Claire Mahy mengatakan kepada Al Jazeera: "Puasa memungkinkan usus untuk membersihkan dan memperkuat lapisannya. Ini juga dapat merangsang proses yang disebut autophagy, yang mana sel membersihkan diri dan menghilangkan partikel yang rusak dan berbahaya." Melansir aljazeera.com (20/04/2020).

Para ilmuwan juga telah mempelajari hubungan antara diet, kesehatan usus dan kesejahteraan mental dan, seperti yang dijelaskan Mosley, puasa dapat menyebabkan pelepasan BDNF (brain-derived neurotrophic factor) di otak.

"Ini telah terbukti melindungi sel-sel otak dan dapat mengurangi depresi dan kecemasan, serta risiko mengembangkan demensia," tambah Mosley.

Baca Juga: Mencuri Karena Kleptomania? Begini Cara Mengatasi dan Menyembuhkannya