Find Us On Social Media :

Heboh FBI Tangkap Bill Gates , Benarkah Ia Pencipta Virus Covid-19?

Namanya Jadi Kambing Hitam Soal Wabah Virus Corona, Bill Gates diisukan ditangkap oleh FBI. Padahal cerita sebenarnya berbeda.

GridHEALTH.id - Belum meredanya virus corona di berbagai belahan dunia, bahkan di beberapa negara yang sudah mulai surut kasusnya muncul gelombang kedua Covid-19 membuat para pembuat teori konspirasi semakin yakin bahwa virus ini buatan manusia.

Yang sering menjadi tertuduh pencipta virus ini adalah Bill Gates, pria paling kaya di seluruh jagad raya yang menjadi pendiri dan pemilik Microsoft.

Hanya gara-gara dalam pidatonya di 2015, Bill Gates memperingatkan bahwa risiko terbesar bagi umat manusia bukanlah perang nuklir, tetapi virus infeksi yang dapat mengancam kehidupan jutaan orang, pria super kaya ini dituduh menjadi pencipta virus corona.

Seperti dikutip dari Bussines Insider (19/4/2020), hal ini bermula ketika Co-founder Microsoft ini telah memprediksi bakal munculnya virus ini secara tidak langsung pada 2015 silam.

Pidato itu heboh kembali dalam beberapa pekan terakhir dengan 25 juta kali tayangan di YouTube. Sejumlah pihak menuding Bill Gates akan menggunakan pandemi untuk merebut kendali sistem kesehatan global dan mengambil keuntungan darinya.

Apalagi beberapa waktu belakangan, Bill Gates turut mendanai penelitian untuk mendiagnosis dan meneliti vaksin virus corona.

Baca Juga: Khawatir Dipasangi Mikrocip, Mantan Menkes RI Tolak Vaksin Corona Buatan Bill Gates yang Diklaim Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19 dalam 10 Detik

Baca Juga: Virus Corona di Sekitar Kita, Ini Kiat Aman ke Puskesmas atau Rumah Sakit di Tengah Pandemi Covid-19

Belum lama ini, surat kabar yang mengklaim diri sebagai surat kabar tertua di Australia, The Betoota Advocate melaporkan bahwa Bill Gates telah ditangkap oleh FBI dengan tuduhan terorisme biologis.

Gates ditangkap karena terungkap telah menciptakan virus corona baru yang telah menggemparkan dunia. 

"Lebih dari 1000 petugas polisi FBI mengepung bunker sains Seattle bawah tanah dengan keamanan tinggi sebelumnya hari ini, di mana mereka menyuruhnya keluar dengan tangan ke atas, dan untuk membawa obat Covid-19 bersamanya, dia jika bisa," tulis surat kabar tersebut (11/05/20).

Penangkapan Gates merupakan tindak lanjut dari petunjuk yang diberikan oleh para ahli teori konspirasi Melbourne yang telah melanggar aturan lockdown di negara bagian Victoria.

Surat kabar tersebut juga menyatakan Gates telah bekerja sama dengan perusahaan farmasi yang telah bekerja dengan ilmuan Orwellian di belakang jaringan teknologi seluler 5G. 

 Isu penangkapan Gates sontak menjadi pembicaraan. Namun, berita tersebut dibantah oleh otoritas Australia. 

The Betoota Advocate adalah situs berita satir di Australia yang mempublikasikan berita internasional, nasional, dan lokal. Mereka kerap memberikan "bumbu" dalam topik-topik yang sedang hangat berdasarkan pengamatan sosial.

Baca Juga: Berbuka Puasa dengan Gorengan, Padahal 1 Potong Setara 200 Kalori!

Baca Juga: Banyak Pemalsuan Daging Babi Menjadi Daging Sapi, Ternyata Ini Risikonya Mengonsumsi Daging Babi Menurut Ahli Gizi

Situs tersebut berbasis di Sydneym namun namanya merupakan sebuah kota tertua bernama Betoota di Queensland, sehingga mereka mengklaim diri sebagai "surat kabar Australia tertua".

Yang benar, dilaporkan Channel News Asia, pada Minggu (10/5), Polisi Victoria menangkap beberapa demonstran yang melanggar aturan lockdown dan ditahan di Melbourne.

Sebelumnya, para demonstran tersebut melakukan aksi di Gedung Parlemen Melbourne dengan meneriakan "Tangkap Bill Gates".!

Sejatinya Bill Gates sempat menanggapi teori konspirasi yang mengarah pada dirinya. Ia mengatakan, tuduhan tersebut adalah ironi.

Apalagi, dia telah menginvestasikan miliaran dolar AS untuk mengatasi penyakit menular, termasuk yang menyebabkan pandemik.

“Kita sedang berada di situasi yang gila. Jadi, pasti akan banyak gosip gila yang beredar. Saya akan mengatakan itu ironis jika Anda menuduh seseorang yang melakukan yang terbaik untuk dunia," ujar Gates dikutip dari artikel di laman Cctvnews.com (12/04/20).

 

"Kita perlu mencari siapakah konstruktor vaksin terbaik yang dapat membuat obat terbaik dan kita perlu melakukan itu tanpa hanya berfokus pada satu negara.

Baca Juga: 'Quarantine 15', Berat Badan Melonjak Karena di Rumah Saja Selama Pandemi Covid-19, Ini Cara Mengatasinya

Baca Juga: Viral, Eksperimen Sosial Tunjukkan Bagaimana Virus Corona Menyebar di Restoran

Kita perlu membuatnya untuk seluruh dunia, termasuk negara yang tidak memiliki dana untuk membayar penelitian vaksin atau pabrik pembuat vaksin,” lanjutnya.

Menurut dia, tidak semua negara mampu membiayai penelitian tersebut atau pabrik pembuat vaksin.

Untuk diketahui, Gates merupakan salah satu tokoh yang gencar dalam mencari obat untuk Covid-19. Namun, hal ini justru mengundang debat jika Gates justru berada di balik penciptaan virus corona.

Mark Suzman, kepala eksekutif Bill & Melinda Gates Foundation mengatakan, tuduhan itu tak berdasar cuma karena kemunculan video pidato Bill Gates tentang ancaman virus corona di masa depan. Dia kemudian menyebut jika isu ini sengaja diangkat kaum antivaksin.

“Sangat menyedihkan, bahwa saat ini ada orang yang menyebarkan informasi yang salah ketika kita semua harus mencari cara untuk berkolaborasi dan menyelamatkan hidup orang banyak,” kata Suzman mengutip New York Times (21/04/20)

Pendapat senada disampaikan Claire Wardle, direktur eksekutif First Draft –sebuah organisasi yang memerangi disinformasi online, dia mengatakan narasi tudingan Gates memang cukup gencar disuarakan orang-orang antivaksin.

Kata Wardle, teori konspirasi yang menyebut Bill Gates terlibat dan menciptakan Covid-19 dianggap dapat merusak apa yang orang pikirkan tentang vaksin corona.

Baca Juga: Rela Lepaskan Gelar, Mantan Miss England 2019 Tak Sangka Wajahnya Jadi Begini Demi Menolong Pasien Covid-19

Baca Juga: Diralat Lagi, Menpan RB Sebut Belum Ada Produk Hukum yang Bolehkan Warga Usia di Bawah 45 Tahun Kembali Bekerja

 

“Narasi ini memiliki potensi bagian dari kampanye online yang terkoordinasi dan bisa membuat orang tak mau menggunakan vaksin virus,” katanya. (*)

#berantasstunting #hadapicorona