Ketiga, dilakukannya peninjauan ulang setiap kali terdapat data terbaru terkait efektivitas atau khasiat dan keamanan dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap obat tersebut.
Tak hanya itu, Dokter Rizka juga menyampaikan hasil studi dari Universitas Oxford di Inggris yang menyebutnya sebagai recovery trial. Studi ini bertujuan untuk mengetahui kebermanfaatan dari Hydroxychloroquine.
Berdasarkan studi tersebut, saat ini emergency use authorization untuk hydroxycloroquine telah diberhentikan oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) dan Badan POM AS (FDA).
“Hasilnya memang menunjukkan tidak bermakna dibandingkan dengan yang tidak diberikan hydroxycloroquine. Tetapi kondisi dan pasiennya berbeda. Oleh karena itu, untuk sementara waktu kami masih memberlakukan emergency use authorization,” terang Dokter Rizka.
Dikutip dari Drugs.com, Hydroxychloroquine adalah obat quinoline yang digunakan untuk mengobati atau mencegah malaria, penyakit yang disebabkan oleh parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk.