Find Us On Social Media :

Kurang Sosialisasi Bahaya Susu Kental Manis Bisa Tingkatkan Angka Stunting, di Puskesmas dan Posyandu Edukasinya Harus Berjalan

Susu kental manis bukan susu minum, apalagi bagi anak.

Baca Juga: Susu Kental Manis Jadi Bansos Covid-19, Ketua YAICI: Makin Menyesatkan Persepsi Masyarakat Tentang Asupan Gizi yang Benar untuk Anak

"Jadi saya mengingatkan, kalau nanti ada bantuan sosial yang terdapat di dalamnya makanan instan seperti SKM, itu bukan untuk balita," ungkapnya.

Menurut Dhian, susu kental manis justru memiliki kandungan gula yang terlalu tinggi dan sangat membahayakan jika dikonsumsi bayi dan anak-anak.

Dhian juga menuturkan, susu kental manis bukan termasuk menu makanan single (utama).

Baca Juga: Untuk Tekan Penyebaran Infeksi Covid-19, WHO Umumkan 3 Kelompok yang Bakal Dapat Prioritas Bila Vaksin Berhasil Lewati Uji Klinis

"Jadi bukan seperti minum susu biasa. Harus dicampur buah, dicampur havermout (oatmeal), dan sebagainya," ungkap Dhian.

Perlu digaris bawahi, meski dapat dicampur dalam makanan atau minuman, pastikan untuk tidak memberikan susu kental manis pada anak-anak di bawah 5 tahun.

Dirjen Gizi Masyarakat Kemenkes ini menyatakan jika stunting bukan hanya tugas orangtua saja, melainkan tugas Kementerian Kesehatan RI hingga organisasi terbawah di masyarakat.

Baca Juga: Terlalu Sering Minum Susu Kental Manis, Puluhan Balita di Tangerang Alami Stunting hingga Berat Badannya Alami Penurunan