Diagnosis menunjukkan ada benjolan pada otak, hingga akhirnya Janah harus jalani operasi pengambilan tumor itu pada September 2018.
Operasi berhasil dan kondisinya membaik, namun lengan layu dan kakinya sedikit lunglai itu masih berlangsung sampai sekarang.
Seperti dikutip dari Mayo Clinic, tumor otak merupakan pertumbuhan sel-sel abnormal pada otak yang mengganggu pertumbuhan jaringan pada otak atau di sekitar otak.
Sampai saat ini penyabeb tumor otak memang masih belum diketahui, namun para ahli berpendapat kondisi ini disebabkan oleh faktor genetik dan paparan bahan kimia berbahaya.
Akibat dari munculnya tumor otak ini, seseorang bisa mengalami beberapa gejala seperti sakit kepala berat, mual dan muntah, penglihatan kabur, mati rasa, kesulitan bicara, lemas dan lesu, kejang, masalah pendengaran, dan banyak lagi.
Baca Juga: 5 Kondisi Bila Alami Kurang Tidur, Bisa Turunkan Libido Seks
Jika tidak segera ditangani dan diobati, tumor otak ini bisa memicu kanker yang banyak menyebabkan kematian.
Sementara itu, Jannah terus menjalani pemulihan lewat terapi untuk tangan dan kakinya sampai kini.
“Enam bulan sekali ke RSUP Dr Sardjito. Kami juga ke RSUD Wates untuk (terapi) sinar sekali seminggu, setiap hari Sabtu,” kata Abdurrahman.
Ayahnya menceritakan kalau Jannah anak mandiri meski dalam keterbatasan. Dia mengusahakan semua sendiri meski pakai tangan kiri.