Find Us On Social Media :

Silang Pendapat Asal Muasal Virus Corona Semakin Heboh, Peneliti Dunia yang Independen Sepakat Akan Teliti Ulang

Li-Meng Yan, peneliti dari laboratorium Wuhan yang membocorkan asal muasal virus corona. Peneliti independen akan meneliti lebih lanjut.

GridHEALTH.id- Ahli virologi asal China, Dr. Li-Meng Yan, yang kabur dan bersembunyi di Amerika Serikat karena terancam keselamatannya, merilis sebuah bukti ilmiah tentang klaimnya bahwa virus corona kemungkinan berasal dari laboratorium di Wuhan, China.

Sebelumnya, dalam beberapa kesempatan wawancara dengan berbagai media, Yan kerap mengatakan bahwa virus corona sebenarnya dibuat oleh manusia di laboratorium wuhan.

Yan bahkan membantah laporan yang selama ini menyebut virus corona pertama kali menyebar di pasar basah Wuhan, China.

“Hal pertama adalah pasar (daging) di Wuhan adalah pengalihan dan virus ini sebenarnya bukan dari alam, ini buatan manusia,” ujar Yan dalam wawancara di acara talk show Inggris ‘Loose Women’ pada Jumat (11/09/2020), dikutip dari Reuters (12/09/2020)

Dalam wawancara itu, Yan mengklaim punya bukti ilmiah yang bisa membuktikan Covid-19 adalah buatan manusia.

Saat ini, bukti tersebut telah diterbitkan dalam sebuah makalah ilmiah digital di website Zenodo dengan judul 'Unusual Features of the SARS-CoV-2 Genome Suggesting Sophisticated Laboratory Modification Rather Than Natural Evolution and Delineation of Its Probable Synthetic Route'.

Baca Juga: Rahasia Dibuka Orang Dalam, Laboratorium Wuhan Masih Menyimpan 1300 Virus Mematikan

Baca Juga: IDI Jakarta Pusat Lebih Setuju Ibu Kota di Lockdwon, Anies Pilih Kompromi dengan Berlakukan PSBB

Dalam makalah ilmiah yang rilis pada 14 September 2020 itu Yan menulis, Covid-19 dibuat dengan mudah di laboratorium Wuhan dalam waktu hanya enam bulan.

Selain itu, SARS-CoV-2 juga menunjukkan karakteristik biologis berbeda dengan virus zoonosis, virus yang ditularkan dari hewan ke manusia pada umumnya.

Makalah itu telah banyak mendapatkan kritik dari para ilmuwan dunia. Mereka menyebut bahwa klaim yang dilontarkan Dr. Yan tidak berdasar dan penelitiannya terlalu lemah.

 

“Laporan ini tidak didasarkan pada interpretasi objektif dari genom SARS-CoV-2. Interpretasi yang dibuat tidak didukung oleh data, tidak berdasar dan sebagian besar yang dinyatakan tidak jelas. Laporan tersebut tampaknya dimulai dengan sebuah hipotesis tentang asal mula SARS-CoV-2,” kata Andrew Preston, pakar patogenesis mikroba di University of Bath, Inggris.

Sebelumnya, Yuan Zhiming, direktur Institut Virologi Wuhan telah membantah laporan bahwa virus corona adalah hasil rekayasa ilmuwan China di laboratorium dan mengalami kebocoran. “Tidak mungkin virus ini berasal dari kami,” kata Zhiming pada April 2020 lalu.

Silang pendapat ini, menurut kumpulan peneliti lain perlu diklarifikasi. Oleh sebab itu, sebuah tim peneliti internasional berencana akan melakukan serangkaian pembuktian klaim itu, apakah SARS-CoV-2 memang berasal dari laboratorium yang bocor atau justru sebaliknya?

Penelitian ini merupakan bagian dari penyelidikan komprehensif untuk mencari tahu asal-usul virus corona penyebab Covid-19.

Baca Juga: Studi di UI : Lonjakan Kasus Virus Corona Baru Bisa Berkurang Drastis Bila Separuh Warga Jakarta Diam di Rumah

Baca Juga: Minyak Esensial Alami Untuk Aromaterapi, Memperbaiki Kualitas Tidur Hingga Membunuh Kuman

Sementara tim sendiri dibentuk sebagai bagian dari Komisi Lancet untuk Covid-19, yakni badan yang dibentuk pada Juli 2020 untuk membantu pemerintah dan organisasi lain menemukan solusi menghadapi pandemi.

Tim pencari fakta ini bakal dipimpin oleh Dr Peter Daszak, ahli zoologi Inggris yang merupakan ilmuwan terkemuka dalam penelitian terkait zoonosis, penyakit yang ditularkan hewan kepada manusia.

Dr Daszak mengatakan dia dan timnya secara sistematis akan menganalisis setiap teori tentang asal mula virus corona serta mengumpulkan bukti-bukti ilmiah yang bisa memperkuat teori-teori tersebut.

Ia juga menegaskan tidak akan terpengaruh dengan teori sebelumnya dan bakal menyelidikinya secara ilmiah.

 “Kami akan meneliti semua teori tentang asal muasal Covid-19 dan kemudian bertanya, 'apa bukti dari teori ini?' Dan kemudian kami mengumpulkan semua teori ini dan mengatakan, 'mana bukti yang paling kuat?” katanya seperti dikutip Telegraph (16/09/2020).

"Apakah virus itu datang dari alam, melompat ke manusia, dan muncul dengan cara demikian? Atau apakah ada campur tangan manusia yang melibatkan laboratorium atau bioteknologi? Mari kita lihat bukti-buktinya," lanjut Daszak.

Sejak virus corona pertama kali muncul di Wuhan, China, pada akhir Desember 2019, banyak teori konspirasi yang beredar tentang asal-usul virus tersebut.

Berdasarkan catatan The Lancet Commission, hingga saat ini bukti paling kuat menyebut bahwa virus itu berasal dari alam dan menginfeksi manusia secara alami. Bukan bocor dari laboratorium seperti rumor yang beredar di masyarakat.

Baca Juga: Buah Memang Kaya Serat, Tapi Ada Lo, yang Justru Bikin Sembelit!

Baca Juga: Mengenal Pemanis Buatan, Pengganti Gula yang Tetap Perlu Dibatasi

Kendati demikian, para peneliti independen tetap memeriksa soal kemungkinan virus corona berasal dari laboratorium dengan melakukan penyelidikan yang objektif, secara ilmiah, dan bebas dari intervensi politik atau kesalahan informasi. (*)

#berantasstunting #hadapicorona