Find Us On Social Media :

Waspada Hipotensi Kehamilan, Terutama Saat Hamil Muda, Kopi dan Teh Bukan Solusi Terbaik

Waspada tekanan darah rendah saat hamil. walau wajar terjadi dikehamilan muda, tapi tetap perlu dikontrol.

GridHEALTH.id - Hipotensi alias tekanan darah rendah, bisa menyebabkan banyak kondisi berbahaya.

Sebab hipotensi mengakibatkan pasokan darah ke otak tidak dalam jumlah yang semestinya.

Baca Juga: Harga 5 Kandidat Vaksin Covid-19 di Dunia, Termurah Rp 584 Ribu, Termahal Rp 2,1 Juta

Saat ibu hamil, tekanan darah adalah hal pertama yang diperhatikan dokter. Apalagi bumil berisiko mengalai tekanan darah rendah.

Buktinya, setiap kontrol kehamilan, ibu akan ditensi terlebih dahulu oleh perawat sebelum menghadap dokter.

Walau tekanan darah rendah adalah hal yang biasa terjadi pada kehamilan, biasanya kondisi seperti ini akan terjadi sampai usia 24 minggu. Tapi tetap harus dipantau.

Baca Juga: Pemakai Kacamata Jangan Terlena, Virus Corona Tetap Bisa Menular Lewat Mata Mata, Begini Caranya

Jadi dikehamilan muda, risiko mengalami hipotensi alias tekanan darah rendah cukup tinggi.

"Tekanan darah rendah itu memang karena ada perubahan sirkulasi mendadak, yang awalnya hanya untuk satu orang sekarang harus meluas," ungkap dr. Ni komang Yeni Dhanasari, SpOG dari Health360 Indonesia, melansir Nakita.id (23 Septeber 20).

Apa bahayanya tekanan darah rendah pada saat ibu hamil?

Baca Juga: Banjir di Tengah Pandemi Covid-19, Wagub DKI: 'Kami Menyiapkan Penampungan Dua Kali Lipat'

Tekanan darah rendah bisa memicu munculnya beberapa gejala, seperti jantung berdebar kencang dan tidak teratur, pusing, lemas, dan mual bahkan muntah.

Hal ini juga bisa membuat seseorang kehilangan keseimbangan, pandangan terganggu dan terasa buram, pucat dan selalu merasa dingin, dehidrasi, hingga kehilangan kesadaran atau pingsan.

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami tekanan darah rendah.

Baca Juga: Keluarga Akui Nunung Positif Covid-19, Awalnya Hilang Penciuman Sampai Badan Sakit Semua

Karenanya, ibu hamil, khususnya saat hamil muda, jangan sampai mengalami tekanan darah rendah.

Apalagi sampai tidak terpantau dan terkontrol.

Naj, supaya tekanan darah rendah dan gejalanya tidak sering menyerang, ibu hamil wajib mengatur pola makan.

Baca Juga: Rasakan Sensasi dan Nikmatnya Healing dan Aromatherapy Daun Salam Bakar

Artinya, tidak sembarangan dalam mengonsumsi makanan dan minuman, terutama yang bisa memperparah gejala hipotensi.

Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan untuk dihindari ibu hamil mengalami hipotensi atau tekanan darah rendah.

Salah satunya makanan yang tinggi sodium dan juga teh ataupun kopi.

"Beberapa makanan yang tinggi mengandung sodium, itu secara instan akan membuat meningkatnya tekanan darah. Tapi itu tidak akan berlangsung lama," ungkap dr. Ni Komang.

Baca Juga: Terkhusus Bagi Perempuan, Stop 5 Hal Ini di Usia 40 Tahun Untuk Hidup Lebih Indah

Baca Juga: Update Covid-19; Hanya Tersisa 20 Kabupaten/Kota yang Bebas Covid-19 di Indonesia.

dr. Ni Komang pun juga menambahkan, jika masih ingin memakan makanan gurih dan asin, sebaiknya ibu hamil mengonsumsinya denga kadar yang secukupnya.

Teh dan kopi juga termasuk minuman yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Namun pada ibu hamil sendiri, teh dan kopi memang dibatasi per harinya.

Baca Juga: Pertimbangan Logis Cerdas Sebaiknya Mengenakan Masker Saat di Dalam Mobil, Walau Sendirian

Ibu hamil, terlebih saat hamil muda, juga kehamilan tua, tidak boleh lebih dari 300 mg per hari.

Itu sekitar dua cangkir kecil per hari tidak boleh lebih dari itu.

Kalau bisa dihindari ya dihindari aja kopi dan teh itu. Sebab banyak alternatif lain yang bisa diupayakan.

Misalnya, olahraga, tidur cukup, dan makan daging merah.(*)

Baca Juga: Vaksinasi Influenza Menyelamatkan di Masa Pandemi, Sebabnya Serangan Flu Sekaligus Covid-19 Bisa Tingkatkan Risiko Kematian

#berantasstunting

#HadapiCorona