Sebagian besar bakteri dan virus bawaan makanan dapat dibunuh jika makanan dimasak atau dipanaskan kembali cukup lama pada suhu yang cukup tinggi.
Karenanya saat menghangatkan makanan sisa, mengutip artikel dengan judul 'Food safety is in your hand Critical control poins are your friends (7 food safety tips)', dari laman tersebut, suhu inti makanan harus mencapai setidaknya 75 derejat celcius.
Baca Juga: Baru Tiba Sehari di Indonesia, Pendaftaran Vaksinasi Covid-19 secara Online Sudah Dibuka, Benarkah?
Jadi, makanan sisa sebelum dikonsumsi harus benar-benar dimasak dengan suhu inti mencapai setidaknya 75 derejat celcius.
Untuk mendapatkan suhu yang tepat, harus meggunakan termometer makanan.
Baca Juga: PMS dan PMDD, 2 Gangguan Haid Bikin Resah, Pil KB Dapat Mengatasinya
Termometer makanan harus dibersihkan dan didesinfeksi dengan benar sebelum dan sesudah digunakan.
Jika suhu inti makanan tidak dapat diukur, metode inspeksi visual berikut dapat diterapkan:
Daging merah
- Bagian dalam daging tidak boleh berwarna merah dan sari daging harus bening.
- Masak semua daging mentah, domba dan daging sapi muda, daging, dan daging panggang dengan suhu internal minimum 145 ° F yang diukur dengan termometer makanan sebelum mengeluarkan daging dari sumber panas.