Find Us On Social Media :

Seorang Peneliti Menghitung Jumlah Manusia Makan Plastik Dalam Sebulan, Jumlahnya Bikin Syok!

Berbagai barang plastik seberat 3,15 kilogram yang setara dengan jumlah plastik yang bisa dimakan seseorang dalam sepuluh tahun ini terpampang di atas meja dalam ilustrasi yang diambil di Tokyo, 31 Maret 2020 ini.

GridHEALTH.id - "Malam ini kita dinner-nya apa sayang?", tanya seorang suami pada istrinya. Lalu dijawab sang istri, "Mungkin lego sushi, burger kartu kredit, atau pipa PVC yang sudah jadi?".

Terdengar lebay? No, tanya jawab ini mungkin terdengar ekstrem, tetapi seiring waktu dapat dengan mudah menunjukkan jumlah kumulatif potongan mikroskopis plastik yang manusia makan plastik setiap hari.

Orang bisa menelan setara dengan kartu kredit plastik seminggu, sebuah studi 2019 oleh World Wide Fund for Nature (WWF) menyimpulkan, terutama dalam air minum yang diinfuskan plastik tetapi juga melalui makanan seperti kerang, yang cenderung dimakan utuh. jadi plastik di sistem pencernaannya juga ikut dikonsumsi.

Reuters menggunakan temuan penelitian untuk menggambarkan seperti apa sebenarnya jumlah plastik ini selama berbagai periode waktu.

Dalam sebulan, kita menelan berat batu bata Lego 4x2 dalam plastik, dan dalam setahun, jumlah plastik di helm petugas pemadam kebakaran.

Ini mungkin tidak terdengar banyak, tapi bisa bertambah. Dengan tingkat konsumsi seperti ini, dalam satu dekade, kita bisa makan 2,5 kilogram (5,5 pon) plastik, setara dengan lebih dari dua potong pipa plastik yang cukup besar.

Baca Juga: Mulai 1 Juli 2020, Kantong Plastik Tak Boleh Digunakan di Provinsi DKI, Jika Nekat Denda Hingga 25 Juta

Baca Juga: WHO : 7 dari 10 Pembunuh Teratas Sebelum Covid-19 Adalah Penyakit Tidak Menular

Baca Juga: 7 Fakta Tentang Bersin, Dari Membersihkan Hidung Hingga Pertanda Orgasme

Dan seumur hidup, kita mengonsumsi sekitar 20 kilogram plastik mikro. Sebabnya, produksi plastik telah melonjak dalam 50 tahun terakhir dengan meluasnya penggunaan produk sekali pakai yang tidak mahal.

Karena plastik tidak dapat terurai secara hayati, tetapi hanya terurai menjadi potongan-potongan kecil, akhirnya berakhir di mana-mana, mengacaukan pantai dan mencekik satwa liar laut, serta dalam rantai makanan.

Berdiri di garis pantai rawa asin yang dilindungi satwa liar di Inggris selatan, Malcolm Hudson, seorang profesor ilmu lingkungan di Universitas Southampton, di Inggris menunjukkan kepada Reuters butiran plastik kecil seperti manik-manik yang menembus rawa.

Hudson mengatakan bahwa sebagian besar penelitian telah dilakukan pada mikroplastik ini, tetapi ada peningkatan jumlah partikel yang lebih kecil yang disebut nanoplastik di lingkungan yang jauh lebih sulit untuk dideteksi, yang kemungkinan akan kita telan juga alias pada akhirnya manusia makan plastik.

"Itu bisa masuk ke dalam darah atau sistem limfatik kita dan berakhir di organ kita," kata Hudson.

Baca Juga: Ibu Hamil Disarankan Minum Susu, Ternyata Ini Dia Alasannya

Baca Juga: Gemar Makan Daging Babi, Otak Pria Ini Tenyata Dipenuhi Cacing Pita

Baca Juga: Mengenal Plus Minus Kondom, Alat Kontrasepsi Praktis Untuk Pria

"Partikel-partikel plastik itu adalah bom waktu kecil yang menunggu untuk dipecah cukup kecil untuk diserap oleh satwa liar atau oleh manusia dan kemudian berpotensi menimbulkan konsekuensi yang berbahaya. Risiko kesehatan muncul bila manusia makan plastik," imbuh Hudson. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL