Find Us On Social Media :

7 Cara Terbaik Bagi Penderita Diabetes Untuk Menurunkan Berat Badan

Berbagai cara menurunkan berat badan untuk penderita diabetes

GridHEALTH.id - Seseorang yang didiagnosis menderita diabetes berisiko mengalami kenaikan berat badan.

Pemicu kenaikan berat badan ini pun beragam mulai dari efek terapi insulin hingga efek minimnya kativitas fisik karena penderita diabetes biasanya mudah kelelahan.

Padahal menurut Mayo Clinic, penderita diabetes penting untuk menjaga berat badan agar ideal, yakni sesuai dengan Indeks Masa Tubuh yang normal.

Disamping itu juga penting untuk mengontrol lingkar perut agar tidak melibihi angka >80 cm pada wanita dan >90 cm pada pria.

Indeks masa tubuh yang ideal serta lingkar perut yang normal akan membantu menjaga kadar gula darah seseorang tetap stabil.

Sementara itu, untuk membantu berikut adalah cara menurunkan berat badan terbaik yang dapat dilakukan penderita diabetes untuk menurunkan risiko penyakitnya;

1. Batasi konsumsi daging merah

Para peneliti di University of Singapore menemukan, peningkatan kecil konsumsi daging merah (setengah porsi per hari) dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 hingga 48%.

Kabar baiknya adalah, kita dapat memperbaiki hal tersebut dengan mengurangi asupan daging merah.

Baca Juga: Tawarkan Pendaftaran Vaksinasi Covid-19, RS Kena Sentil Satgas: 'Tunggu Arahan Pemerintah'

Baca Juga: Ini Yang Akan Terjadi Pada Tubuh Jika Kita Berhenti Konsumsi Gula

2. Perbanyak makan ikan

Ada alasan mengapa asam lemak omega-3 termasuk salah satu nutrisi inti dan dianggap penting, karena tubuh tidak memproduksinya secara alami.

Omega-3 memiliki sejumlah manfaat kesehatan, termasuk membantu mengurangi risiko diabetes tipe 2.

Sebuah studi oleh University of Eastern Finland menemukan, pria dengan asupan asam lemak omega-3 tertinggi memiliki risiko 33% lebih rendah untuk mengembangkan penyakit diabetes, dibandingkan dengan pria dengan asupan terendah.

Ikan berminyak seperti salmon liar, sarden, dan mackerel adalah beberapa sumber omega-3 terbaik.

The American Heart Association merekomendasikan makan dua porsi 3,5 ons ikan berlemak per minggu.

Baca Juga: Ada Pasien Covid-19 Sembuh dengan Minum Minyak Kayu Putih, Benarkah?

3. Makan buah utuh

Menurut sebuah studi oleh Harvard School of Public Health ketimbang minum segelas jus apel, akan ebih baik jika kita memilih untuk mengonsumsi satu buah apel utuh.

Hal ini dikarenakan kita tidak hanya akan menghindari satu ton tambahan gula dan aditif, tetapi juga dapat menurunkan risiko diabetes.

Para peneliti menemukan, orang yang makan setidaknya dua porsi buah utuh setiap minggu, terutama blueberry, anggur, dan apel akan mengurangi risiko diabetes tipe 2 sebanyak 23%, dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari satu porsi per bulan.

Sebaliknya, mereka yang mengonsumsi satu atau lebih porsi jus buah setiap hari, justru meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2 sebanyak 21%.

Menukar tiga gelas jus seminggu dengan tiga porsi buah utuh dikaitkan dengan pengurangan risiko diabetes hingga 7%.

Ini karena, indeks glikemik yang tinggi pada jus buah akan melewati sistem pencernaan lebih cepat daripada buah kaya serat.

Baca Juga: Di Negara Perancis, Setelah Dilatih Anjing Bisa Mengendus Covid-19

4. Penuhi kebutuhan magnesium

Para peneliti telah menemukan, bahwa saat asupan magnesium meningkat, beberapa penanda peradangan menurun, seperti halnya resistensi hormon insulin, pengatur gula.

Selain itu, kadar magnesium darah yang lebih tinggi juga dikaitkan dengan tingkat resistensi insulin yang lebih rendah.

adapun kebutuhan magnesium terbaik yang bisa kita dapatkan diantaranya dari biji labu dan cokelat hitam.

Baca Juga: Konsultasi KB Lewat Telemedicine, Semua Jenis Alat Kontrasepsi Bisa Dilayani

 

5. Batasi makanan bersifat asam

Sebuah penelitian terhadap lebih dari 60.000 wanita menemukan, mengonsumsi makanan yang bersifat asam, yang mencakup lebih banyak produk hewani dan makanan olahan daripada buah dan sayuran, menyebabkan sejumlah masalah metabolisme, termasuk penurunan sensitivitas insulin.

Menurut penelitian, wanita dengan "beban asam" memiliki risiko 56% lebih tinggi terkena diabetes tipe 2.

Pilihlah makanan yang mendorong lingkungan tubuh yang bersifat basa, seperti sayuran, buah-buahan, dan teh.

Baca Juga: Janin Tidak Terlihat saat Pemriksaan USG, Benarkah Timbulkan Masalah Kehamilan Serius?

6. Diet Mediterania

Menurut penelitian yang dipresentasikan di Sesi Ilmiah Tahunan ke-63 dari American College of Cardiology, diet Mediterania dapat membantu mencegah obesitas yang juga akan berdampak pada penurunan risiko diabetes hingga 21%.

Kesimpulan para peneliti berasal dari analisis sembilan belas studi penelitian asli, yang diikuti lebih dari 162.000 partisipan selama rata-rata lima setengah tahun.

Pada umumnya diet Mediterania menekankan konsumsi buah dan sayuran segar, kacang-kacangan, kacang-kacangan, ikan, minyak zaitun, dan bahkan segelas anggur merah biasa.

Baca Juga: Sembuh Dari Covid-19, Wagub DKI Ungkap Kondisi Terbaru Anies Baswedan; 'Masih Isolasi Mandiri'

7. Latihan aerobik

Cara berikutnya untuk menurunkan berat badan adalah dengan latihan aerobik. Latihan ini juga diyakini mencegah diabetes tipe 2.

Akan lebih maksimal jika kita menggabungkan sesi kardio yang memompa jantung dengan latihan penguatan otot.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Medicine menemukan, wanita yang melakukan setidaknya 150 menit per minggu (sekitar 20 menit per hari) aktivitas aerobik dan setidaknya melakukan 60 menit per minggu (tiga sesi 20 menit) aktivitas penguatan otot akan menurunkan risiko diabetes sebesar 33% dibandingkan dengan wanita yang tidak aktif.(*)

 

Baca Juga: Obat Batuk untuk Ibu Hamil yang Direkomendasikan oleh Dokter Obstetrics & Gynecology

 #berantasstunting

#hadapicorona

#BijakGGL