Find Us On Social Media :

Pemberian Vaksin Covid-19 Baru Dimulai Tahun Depan, Kapan Indonesia Mencapai Herd Immunity?

Kekebalan populasi tidak akan tercapai hingga sekitar tiga sampai empat tahun, ramalan seorang epidemiolog.

GridHEALTH.id - Pada awal Desember, sebanyak 1,2 juta dosis vaksin produsen asal China, Sinovac tiba di Indonesia. Meski demikian, tingkat kemanjuran vaksin tersebut belum diumumkan. Vaksin itu juga belum memiliki izin edar.

Namun presiden Joko Widodo telah mengumumkan vaksin Covid-19 bakal diberikan gratis bagi seluruh masyarakat Indonesia, meski pertanyaan tentang bagaimana vaksin itu didistribusikan masih belum terjawab.

Menurut ahli epidemilogi Universitas Indonesia, Pandu Riono, persoalan pendistribusian vaksin hanyalah salah-satu dari sekian masalah penting lainnya.

Dia memberikan contoh, kebijakan pemerintah menggratiskan vaksin agar dapat mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) lebih efisien, bakal memakan waktu, apalagi jika tak dilakukan dengan strategi yang tepat.

Pandu memperkirakan kekebalan komunitas tidak akan tercapai hingga sekitar tiga sampai empat tahun.

"Karena itu perkiraan kasar. Untuk mencapai tahapan itu, kita tidak mungkin mendapatkan vaksin yang cukup dalam satu waktu. Kedua, kita juga akan mengalami kesulitan menjangkau wilayah yang jauh dari pelayanan kesehatan. Ketiga, adalah masalah kemungkinan adanya penduduk yang menolak untuk divaksinasi," kata Pandu dikutip dari BBC Indonesia (17/12/2020).

Baca Juga: Wiku Adisasmito : 'Tujuan Vaksin Covid-19 Memang Untuk Menciptakan Herd Immunity'

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diputuskan Bakal Gratis Menuai Pujian, Bagaimana dengan Distribusi dan Persoalan Suhu Dingin yang Jadi Syarat?

"Jadi, tahapan-tahapan itu saya perkirakan tidak bisa terlalu cepat. Kecuali kalau kita bisa lebih agresif mengatasi hambatan itu. Kalau hambatan hilang, kita bisa kurang dari dua tahun itu bisa mencapai tujuan yang kita harapkan, herd immunity," tambahnya.

Pandu mengatakan, prioritas adalah dengan menentukan daerah prioritas berdasarkan data serologi penduduk, atau yang mengukur berapa persen penduduk di suatu wilayah yang sudah terinfeksi Covid-19.

Lebih lagi, kekebalan populasi, jelas Pandu, juga tergantung dari tingkat efikasi vaksin, atau manfaat bagi individu yang menerima imunisasi.

"Kalau tingkat efikasinya di atas 90%, maka kita paling tidak itu sekitar 60-70% penduduk Indonesia yang harus divaksinasi.

Tapi kalau lebih rendah dari 90%, misalnya 70%, itu lebih tinggi lagi yang harus dicapai dari penduduk di Indonesia, seperti misalnya sekitar 80% hampir sampai 90%,

 "Jadi pencapaian tingkat herd immunity, atau imunitas di tingkat populasi itu sangat tergantung daripada efikasi vaksin yang akan kita pakai."

Karenanya menurut Pandu, sangat penting untuk memilih jenis vaksin yang efikasinya tinggi supaya kita bisa lebih strategis untuk menjangkau penduduk supaya herd immunity bisa segera dicapai.

Baca Juga: Mukormikosis, Infeksi Jamur yang Dipicu Oleh Covid-19, Bisa Sebabkan Kebutaan

Baca Juga: Pantas Tanaman Ini Disebut Dewa dan Penyambung Nyawa, Sembuhkan Diabetes Hingga Kanker!

Baca Juga: Alasan Mengapa Kebanyakan Gula Bisa Menyebabkan Peradangan Dalam Tubuh

Sebelumnya, pemerintah Indonesia telah menetapkan enam jenis vaksin yang akan digunakan, seperti yang tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Kesehatan tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanan Vaksinasi Covid-19.

Enam jenis vaksin itu diproduksi oleh enam lembaga berbeda, yaitu PT Biofarma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer-BioNtech, dan Sinovac Biotech.

Namun, vaksin Covid-19 baru akan bisa dipakai setelah mendapatkan otorisasi penggunaan pada masa darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Sementara, BPOM sebelumnya telah mengumumkan rencana untuk mengeluarkan otorisasi penggunaan darurat untuk vaksin Covid-19 pada minggu ketiga Januari 2021.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, tujuan utama penyuntikan vaksin Covid-19 di masa pandemi virus corona ini adalah untuk menciptakan kekebalan komunitas.

Hal ini dinilai penting karena tidak semua anggota masyarakat bisa memperoleh vaksin Covid-19.

"Perlu diingat tujuan utama vaksinasi di masa pandemi adalah terciptanya herd immunity atau kekebalan kelompok. Meskipun vaksinasi pada individu menciptakan kekebalan pada individu itu," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual yang ditayangkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (10/12/2020).

Baca Juga: Konsultasi KB Lewat Telemedicine, Semua Jenis Alat Kontrasepsi Bisa

Baca Juga: Dua Minggu Pertama Tanda Awal Kehamilan yang Jarang Disadari Wanita

Baca Juga: Pertanyaan Awam, 'Apakah Saya Tetap Pakai Masker Setelah Disuntik Vaksin Covid-19?'

"Terciptanya herd immunity merupakan hal yang penting karena terdapat anggota masyarakat yang tidak dapat memperoleh vaksin karena alasan tertentu," lanjutnya.

Oleh karenanya, prinsip gotong royong merupakan hal utama dalam mencapai kekebalan imunitas.

Baca Juga: Manfaat Sayuran Untuk Penyandang Diabetes, Bisa Turunkan Gula Darah

Baca Juga: 4 Bahaya Mengintai Bila Sering Kerja Lembur Sampai Larut Malam

Baca Juga: 5 Gadget Pengantar Tidur Nyenyak, Dari Gelang Hingga Kursi Goyang

Baca Juga: Wah, Tertawa Ternyata Juga Bisa Memberi Efek Buruk Bagi Kesehata

Menurut Wiku, kekebalan komunitas dapat dicapai apabila masyarakat yang sehat dan memenuhi kriteria melakukan vaksinasi. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL