Find Us On Social Media :

Idealnya BAB Dilakukan Setiap Hari, Bila Sembelit Ini Waktu yang Bisa Ditolerir

Agar tidak sembelit, perlu minum air putih secukupnya serta banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat.

GridHEALTH.id - Idealnya buang air besar (BAB )terjadi setiap hari. Namun beberapa orang ada yang mengalami kesulitan buang air besar,  dikenal dengan istilah konstipasi atau sembelit.

Konstipasi membuat perut terasa tertekan dan tidak nyaman. Semakin lama konstipasi berlangsung, bisa jadi semakin buruk kondisinya.

Biasanya konstipasi memang bisa teratasi dengan sendirinya. Walau terkadang membutuhkan bantuan dengan memperbanyak makanan berserat atau obat pencahar.

Tapi ada juga yang mengalami konstipasi sampai berhari-hari bahkan sampai berminggu-minggu.

Untuk kondisi yang satu ini membutuhkan bantuan seorang dokter gastroenterologi. Lantas, sebenarnya seberapa sering seseorang harus BAB?

Menurut Rabia De Latour, MD, ahli gastroenterologi di NYU Langone, tidak ada jawaban pasti untuk hal tersebut.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Sembelit Pada Bayi dan Anak

Baca Juga: 2 Juta Vaksin Covid-19 Sudah Diberikan Pada Warga AS, Indonesia Masih Menanti Verifikasi

Jadwal BAB yang normal ditentukan berdasarkan kasus per kasus dan kondisi masing-masing setiap orang.

Menurut National Institutes of Health, ada orang yang teratur BAB dua kali sehari. Tapi ada juga yang bisa BAB tiga kali seminggu.

 

Sedangkan menurut De Latour, idealnya apabila seseorang minum cukup setiap hari, maka dia akan BAB setiap hari juga.

De Latour menambahkan, meskipun rentang waktu BAB berbeda setiap orang, tidak BAB selama delapan hari atau lebih tidak bisa dianggap sepele.

Sama juga apabila terbiasa BAB tiga atau empat hari sekali. Lalu ternyata sudah lima hari tidak BAB, maka kondisi ini bisa jadi mengkhawatirkan.

Jika sembelit atau konstipasi yang terjadi memicu perasaan khawatir, tak ada salahnya meluangkan waktu untuk berkonsultasi dengan dokter.

 Selain itu, menurut ahli gastroenterologi di Cleveland Clinic Christine Lee, MD, perhatikan juga kebiasaan gaya hidup selama beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Rambut Bayi Baru Lahir Tipis, Setelah Dicukur Bisakah Menjadi Lebat?

Baca Juga: Buah dan Sayur Pembersih Nikotin di Dalam Tubuh, Wajib Bagi Perokok

Misalnya seseorang mulai melakukan diet pada hari Minggu. Kemudian dirinya tidak BAB sampai hari Kamis.

Hal ini bisa jadi menandakan ada yang salah dengan pola makan. Salah satunya tidak mendapatkan cukup serat.

 Hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah konsumsi obat dalam beberapa hari terakhir. Beberapa obat dapat menyebabkan sembelit seperti obat penurun tekanan darah dan nyeri.

Apabila tidak ada yang berubah, baik pola makan atau obat, tapi konstipasi terjadi, maka bicaralah dengan dokter. Terlebih bila saat berhasil BAB ditemukan darah dalam tinja, sakit perut terus-menerus, dan pendarahan dari rektum.

Baca Juga: Ahli Minta Vaksin Covid-19 Ke Lansia dan Anak-anak Perlu Hati-hati

Baca Juga: Ingin Menurunkan Berat Badan Dengan Berenang? Gaya Kupu-kupu Paling Membakar Kalori!

Tanda lain yang harus diperhatikan adalah demam, muntah, tidak bisa buang angin, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, serta nyeri punggung bawah.  (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Berapa Lama Sembelit Bisa Ditolerir?", Klik untuk baca: https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/29/091220820/berapa-lama-sembelit-bisa-ditolerir?page=all#page2.