Find Us On Social Media :

Studi: 3 Kandungan Nutrisi dalam Labu Kuning Mampu Turunkan Kadar Gula Darah, Baik Bagi Penyandang Diabetes

Kandungan nutrisi di dalam labu kuning baik bagi penyandang diabetes.

GridHEALTH.id - Labu, yang secara ilmiah disebut Cucurbita moschata adalah tanaman herba tahunan yang termasuk dalam famili squash. Diperkaya dengan polisakarida, mineral, karoten, vitamin dan banyak komponen penting lainnya.

Polisakarida labu membantu mencegah penyakit seperti diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan stres oksidatif.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus diabetes, ditemukan bahwa ekstrak metanol labu efektif dalam menurunkan kadar glukosa karena adanya alkaloid trigonelline dan asam nikotinat.

Kelompok tikus kontrol yang diberi makan trigonelline telah menunjukkan peningkatan kadar glukosa selama 15 menit diikuti dengan penurunan glukosa darah secara bertahap selama 120 menit berikutnya.

Baca Juga: Carbo Addict, Penyebab Angka Penyandang Diabetes Terus Naik

Baca Juga: 11 Cara Menghaluskan Kulit Kering dan Pecah-pecah Akibat Keseringan Cuci Tangan dan Pakai Hand Sanitizer

Di sisi lain, kelompok kontrol lain di mana trigonelin tidak diberi makan telah menunjukkan peningkatan bertahap kadar glukosa selama 120 menit.

Dikutip dari American Diabetes Association, tiga kandungan nutrisi di dalam labu kuning yang dapat membantu mengatasi diabetes adalah;

 

1. Vitamin antioksidan

Labu kaya akan vitamin antioksidan seperti vitamin C dan vitamin E. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa vitamin C membantu dalam mengontrol kadar glukosa dengan menstimulasi mekanisme insulin dalam tubuh.

Oleh karena itu, labu kuning dapat menjadi sumber makanan yang efektif untuk pengelolaan diabetes.

2. Asam lemak tak jenuh

Minyak biji labu kaya akan fitokimia dan sumber asam lemak tak jenuh yang sangat baik. Efek antiinflamasi minyak ini memiliki banyak manfaat kesehatan.

Dalam sebuah penelitian, ditemukan bahwa ketika diet kaya lemak jenuh (minyak nabati) diganti dengan diet kaya lemak tak jenuh (minyak biji labu), kemungkinan penyakit hati berlemak non-alkoholik (NAFLD) menurun.

Selain itu, NAFLD dapat ditemukan pada sekitar 70% penderita diabetes. Oleh karena itu, ketika kemungkinan NAFDL menurun, kemungkinan diabetes juga menurun.

Baca Juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Di Awal Kehamilan dan Cara Mengatasinya

3. Asam Folat

Selain vitamin dan asam lemak tak jenuh, labu juga kaya akan asam folat atau folat. Diabetes dapat menyebabkan disfungsi endotel dan menyebabkan penurunan kadar oksida nitrat dalam tubuh.

Karena labu kaya asam folat, konsumsinya dapat membantu membalikkan proses dan meningkatkan asam nitrat dalam tubuh dengan meningkatkan fungsi endotel.

Bijinya pun bermanfaat untuk mencegah diabetes atau mengelola kadar glukosa pada penyandang diabetes.

Investigasi awal tentang pengaruh biji labu pada diabetes menunjukkan bahwa senyawa aktif seperti trigonelline, asam nikotinat dan D-chiro-inositol dalam biji ini memiliki aktivitas hipoglikemik yang membantu menjaga kadar glukosa dalam tubuh.

Baca Juga: Buah dan Sayur Pembersih Nikotin di Dalam Tubuh, Wajib Bagi Perokok

Baca Juga: Manfaat Pijat Refleksi Bisa Mengatasi Aneka Gangguan Kesehatan

Studi lain menunjukkan bahwa labu dan biji rami bersama-sama dapat menjadi makanan yang efektif untuk mencegah diabetes dan komplikasi terkait seperti disfungsi ginjal. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL