Find Us On Social Media :

Mengatasi Migrain Menstruasi, Sakit Kepala yang Datang Bersama Tamu Bulanan

Migrain menstruasi adalah sakit kepala hormonal yang datang di saat wanita mengalami periode menstruasi/haid.

GridHEALTH.id - Dalam sebuah penelitian, peneliti Inggris menemukan bahwa wanita yang menderita migrain lebih mungkin mengalami serangan sakit kepala yang disebut migrain menstruasi selama periode pramenstruasi dan selama hari-hari pertama menstruasi.

Mereka juga menemukan bahwa serangan ini lebih mungkin menjadi parah dibandingkan dengan migrain yang terjadi pada waktu-waktu lain dalam sebulan.

Setelah 155 wanita menyimpan "catatan harian sakit kepala", para peneliti melaporkan bahwa wanita dengan riwayat migrain dua kali lebih mungkin mengalami migrain selama tiga hari pertama menstruasi dibandingkan selama waktu lain dalam sebulan.

Migrain pramenstruasi (dua hari sebelum menstruasi) terjadi hampir dua kali lebih sering selama periode tersebut dalam siklus menstruasi mereka. Ini yang disebut dengan sakit kepala hormonal.

Dalam studi lain, ahli saraf Stephen Silberstein, MD, FACP, dari Klinik Sakit Kepala di Thomas Jefferson University Medical College di Philadelphia, menemukan bahwa migrain menstruasi dapat dicegah pada banyak wanita yang memulai terapi obat pencegahan migrain dua hari sebelum menstruasi dimulai, dan melanjutkannya selama empat hari ke depan.

Obat tersebut adalah Frova, salah satu obat yang disebut "triptan" yang biasanya digunakan untuk meredakan nyeri dan gejala migrain setelah serangan migrain dimulai.

Baca Juga: 3 Jenis Sakit Kepala 'Harian' yang Sering Muncul dan Cara Mengatasinya

Baca Juga: Hati-hati, Penyandang Diabetes Berisiko Mengalami Asam Urat Tinggi

"Mungkin ada keuntungan dari mengambil triptan lain, tapi kami tidak tahu karena Frova adalah satu-satunya yang dipelajari sejauh ini," kata Silberstein dikutip dari WebMD.

"Tapi saya terkesan dengan hasil kami. Lebih dari separuh wanita yang diteliti tidak mengalami sakit kepala selama menstruasi."

Namun, Silberstein berpendapat Frova mungkin memiliki keunggulan dibandingkan triptan lain, setidaknya secara teori, karena merupakan salah satu obat yang tahan lebih lama di kelas ini.

Dalam studi Silberstein, 443 wanita penderita migrain direkrut dari 36 pusat sakit kepala di seluruh negeri dan secara acak ditugaskan untuk menerima dosis harian Frova, dosis dua kali sehari, atau plasebo.

Semua menjalani perawatan selama enam hari, dimulai dua hari sebelum menstruasi yang diharapkan. Studi tersebut disponsori oleh Elan Pharmaceuticals, produsen obat tersebut.

Mereka yang mendapat dosis 2,5 miligram dua kali sehari bernasib paling baik, dengan hanya 41% mengalami migrain menstruasi.

Bandingkan dengan 52% mengalami migrain meski mengonsumsi triptan dosis tunggal harian, dan 67% mengalami migrain setelah mengonsumsi plasebo.

Baca Juga: 9 Makanan yang Dapat Mencegah Tulang Keropos Dengan Diet Osteoporosis

Baca Juga: Anak Muda Aktif Butuh Asupan Gizi yang Tepat, Susu Bisa Jadi Pilihan

Karena obat triptan dapat menyempitkan pembuluh darah di jantung, obat ini biasanya tidak disarankan untuk penderita penyakit jantung atau tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol.

"Namun, wanita yang sedang menstruasi pada umumnya tidak mengalami kondisi tersebut," tambah Silberstein.

Ahli migrain Robert Nett, MD, direktur medis Texas Headache Associates di San Antonio, mengatakan bahwa penelitian tersebut memberikan wawasan baru tentang terapi pencegahan untuk penderita migrain.

Dalam penelitiannya sendiri, Nett menemukan bahwa triptan lain, Imitrex, dapat menghentikan migrain menstruasi.

Dalam studinya pada 450 wanita dengan riwayat migrain menstruasi yang terjadi secara teratur, ia menemukan bahwa mengonsumsi dosis 100 miligram dalam waktu satu jam setelah timbulnya sakit kepala menghentikan rasa sakit dan gejala lain pada sepertiga dari mereka yang diteliti.

Nett juga memuji penelitian  Silberstein yang mengkonfirmasi penelitian sebelumnya - termasuk penelitiannya sendiri - yang menunjukkan hari-hari paling rentan untuk migrain menstruasi.

Baca Juga: 6 Alasan Perut Buncit Berlemak Susah Hilang Meski Sudah Diet Ketat

Baca Juga: Jangan Remehkan Talas, Ternyata Sangat Baik Untuk Penderita Diabetes

"Ini adalah penelitian penting karena begitu banyak wanita penderita migrain mengalami sakit kepala di sekitar waktu haid," katanya. "Mengobati sakit kepala itu adalah masalah klinis yang sangat penting." (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL