Find Us On Social Media :

Pertarungan Susu, Susu Murni Ataukah Skim, Mana yang Lebih Baik?

Dalam hal susu, kandungan lemak yang tinggi mungkin tidak selalu buruk.

GridHEALTH.id -Ketika kita memperhitungkan kandungan vitamin, kadar lemak, rasa dan keberlanjutan, jenis susu yang kita pilih untuk diminum penting, terutama jika menyangkut masalah kesehatan,  tetapi susu mana yang sebenarnya lebih baik untuk kita?

Sebagian besar kita menganggap susu murni adalah pemenang dalam hal vitamin dan rasa, sementara mereka yang menyukai susu dengan kandungan lemak lebih rendah (susu skim) memusatkan argumen mereka pada manfaat kesehatan.

Dan orang-orang tidak hanya memperdebatkan hal ini di meja sarapan. Para peneliti juga berkutat di laboratorium mereka untuk mengukur manfaat jenis susu.

Peneliti Kanada yang mengamati kebiasaan minum susu di antara anak-anak antara usia 1 dan 6 tahun menemukan bahwa konsumsi susu rendah lemak pada anak-anak justru dapat meningkatkan risiko obesitas.

Penelitian yang dilakukan empat tahun lalu itu menyarankan untuk memberi anak-anak susu murni sebagai gantinya.

Namun penelitian lain kemudian menyatakan keraguan yang signifikan tentang hubungan sebab-akibat antara kandungan lemak susu dan indeks massa tubuh anak-anak.

Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa Minum Susu Sapi, Bisa Turunkan Berat Badan

Baca Juga: Manfaat Jeruk Sitrus, Menurunkan Risiko Penyakit Jantung Hingga Kanker

Pada tahun 2014, Institut Max Rubner Jerman, sebuah lembaga penelitian federal yang berfokus pada nutrisi, menilai susu dan produk susu termasuk keju atau yoghurt dan menimbang apakah susu penuh lemak atau rendah lemak lebih baik.

Hanya melihat jumlahnya, susu murni memiliki lemak dua kali lebih banyak dari susu rendah lemak, dengan rata-rata 3,57 gram dibandingkan 1,6 gram per 100 gram. Itu tidak terlalu mengejutkan karena cukup banyak yang tertulis di kemasan juga.

 

Jadi susu murni pasti mengandung lebih banyak kalori, kata lembaga nutrisi Jerman. Namun bila menyangkut kandungan protein, laktosa dan kalsium, kedua jenis susu itu sama.

Namun, segala sesuatunya menjadi lebih menarik ketika kita memperhitungkan vitamin. Susu dengan kandungan lemak yang lebih tinggi tampil lebih unggul karena vitamin A, D, E dan K larut dalam lemak, jadi susu penuh lemak mengandung jauh lebih  banyak vitamin daripada susu rendah lemak.

"Itu sebenarnya juga satu-satunya perbedaan utama antara kedua jenis susu tersebut," kata ahli gizi dan penulis Malte Rubach.

Tetapi, khawatir kolesterol tinggi atau kelebihan berat badan adalah alasan lebih lanjut untuk memilih produk rendah lemak.

Secara umum, orang yang sadar kesehatan cenderung memilih susu rendah lemak, kata Max Rubner Institute, meskipun itu juga membuat lebih sulit untuk membandingkan manfaat relatif dari masing-masing.

Baca Juga: Hindari Membersihkan Telinga dengan Cotton Buds, Ini Bahayanya

Baca Juga: Pada Penyandang Diabetes Tipe 1, Menstruasi Dapat Mempengaruhi Kebutuhan Insulin

Tapi susu mana yang diminum sebenarnya bukan pertanyaan terpenting untuk difokuskan, kata Rubach. Memiliki diet seimbang adalah yang terpenting.

"Kita tidak minum satu liter susu setiap hari, tapi hanya secangkir." Artinya, apa pun jenis susu yang kita pilih, kita tetap mendapatkan vitamin dan tak perlu khawatir mengonsumsi terlalu banyak kalori.

Jika bukan penggemar susu, yoghurt  bisa menjadi pilihan yang baik sebagai sumber protein yang kaya probiotik.

Baca Juga: Sepakat, Tiga Lembaga Dunia Sebut Tak Ada Jejak Virus Corona Pada Makanan Kemasan, Konsumen Tak Perlu Khawatir

Baca Juga: Curiga Anak Terkena Pneumonia? Deteksi Dini Hitung Kecepatan Napasnya

Jika produk susu mengganggu pencernaan,  yang terbaik mencari alternatif. Ada berbagai susu nabati dan beberapa bahkan diperkaya dengan B12 dan kalsium, menjadikannya pilihan yang lebih sehat dan non-hewani. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL