Find Us On Social Media :

Uni Eropa dan Inggris Hentikan Uji Coba Vaksin Covid-19 AstraZeneca Pada Anak

Kejadian pasca suntikan vaksin Covid-19 AstraZeneca pada dewasa berupa pembekuan darah membuat otoritas di Inggris hentikan uji coba vaksin ini pada anak.

GridHEALTH.id - Uji coba vaksin virus korona AstraZeneca di Inggris pada anak-anak telah dihentikan sementara sementara regulator menilai kemungkinan kaitannya dengan pembekuan darah, Universitas Oxford, yang membantu mengembangkan suntikan itu, mengatakan Selasa (07/03/2021) kepada The Guardian.

"Meskipun tidak ada masalah keamanan dalam uji klinis pediatrik, kami menunggu informasi tambahan dari MHRA (regulator Inggris) tentang peninjauan kasus langka trombosis / trombositopenia yang telah dilaporkan pada orang dewasa, sebelum memberikan vaksinasi lebih lanjut dalam uji coba, kata universitas dalam sebuah pernyataan.

"Orang tua dan anak-anak harus terus menghadiri semua kunjungan yang dijadwalkan dan dapat menghubungi lokasi uji coba jika mereka memiliki pertanyaan."

Badan Pengatur Produk Kesehatan dan Obat-obatan Inggris (MHRA) adalah salah satu dari banyak badan di seluruh dunia yang menganalisis data dunia nyata dari peluncuran AstraZeneca.

Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah ada hubungan yang pasti antara suntikan dan bentuk pembekuan darah yang langka setelah kasus pertama kali dilaporkan di Norwegia dan beberapa negara Eropa lain.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan European Medicines Agency (EMA) akan mengungkapkan temuan mereka akhir pekan ini.

Baca Juga: Kapan Giliran Anak-anak Mendapatkan Vaksin Covid-19? Ini Kata Ahli

Baca Juga: Kenali Gejala Neuropati Perifer Diabetik, Ketika Tubuh Mati Rasa

Ini adalah 'drama' terbaru yang melanda AstraZeneca, yang telah terlibat dalam kontroversi atas kegagalannya untuk memberikan dosis yang dijanjikan kepada Uni Eropa, dan mengenai profil kemanjuran dan keamanan suntikan.

MHRA melaporkan pada akhir pekan bahwa ada 30 kasus pembekuan darah, tujuh fatal, dari 18 juta dosis yang diberikan di Inggris.

 

European Medicines Agency mengatakan pada Selasa (07/03/2021), bahwa hal ini belum mencapai kesimpulan dan peninjauan dan penyelidikan saat ini masih berlangsung.

Komisaris Kesehatan Uni Eropa Stella Kyriakides kemudian mengatakan bahwa badan tersebut diharapkan untuk membuat keputusannya sesegera mungkin, oleh sebab itu dirinya mengaku selalu mengikuti apa yang dilakukan oleh EMA.

Pernyataan itu muncul setelah kepala strategi vaksin EMA Marco Cavaleri yang dikutip di media Italia mengatakan bahwa badan (EMA) tersebut akan mengumumkannya dalam beberapa jam.

Baca Juga: Tangerang Selatan Pekan Ini Masih Menjadi Zona Merah, Satu-satunya di Pulau Jawa

Baca Juga: Ini Dia 10 Tips dan Cara Menumbuhkan Rambut Secara Alami dan Sehat

"Menurut pendapat saya, kami bisa mengatakannya sekarang, jelas ada kaitannya dengan vaksin itu," kata Cavaleri kepada surat kabar Italia Il Messaggero (07/03/2021) dalam sebuah wawancara. "Tapi kami masih belum tahu apa yang menyebabkan reaksi ini." (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL