GridHEALTH.id - Olahraga menjadi salah satu hal yang penting bagi tubuh. Bukan hanya untuk menjaga agar tubuh tetap sehat, olahraga dapat meningkatkan imunitas tubuh kita.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, disarankan melakukan olahraga untuk kesehatan jantung minimal 150 menit selama seminggu.
Baca Juga: Diabetes Gestasional Selama Kehamilan Bisa Munculkan Gangguan Jantung
Waktu tersebut dapat dibagi dalam beberapa jenis olahraga, mulai dari ringan sampai berat.
Namun, seiring bertambahnya usia seseorang, maka kondisi tubuh serta metabolismenya mengalami perubahan.
Organ tubuh serta tulang tentunya tidak sekuat dulu. Terutama bagi yang mengidap penyakit jantung
Ada beberapa olahraga jenis tertentu yang dapat berisiko bagi penyakit jantung koroner. Misalnya olahraga yang memilik intensitas tinggi.
Penyakit jantung koroner adalah jenis penyakit jantung yang berkembang ketika arteri jantung tidak dapat mengalirkan cukup darah kaya oksigen ke jantung.
Baca Juga: Aburizal Bakrie Jadi Relawan dan Sudah Disuntik Vaksin Nusantara dr Terawan, Jubir Beri Penjelasan
Melansir dari nhlbi.nih.gov dalam artikel 'enyakit jantung koroner sering kali disebabkan oleh penumpukan plak, zat lilin, di dalam lapisan arteri koroner yang lebih besar.
Penumpukan ini dapat memblokir sebagian atau seluruhnya aliran darah di arteri besar jantung.
Beberapa jenis kondisi ini mungkin disebabkan oleh penyakit atau cedera yang memengaruhi cara kerja arteri di jantung.
Baca Juga: Penyebab Tekanan Darah Rendah Bisa Karena Adanya Gangguan Jantung
Gejala penyakit jantung koroner mungkin berbeda dari orang ke orang meskipun mereka memiliki jenis penyakit jantung koroner yang sama.
Namun, karena banyak orang tidak memiliki gejala, mereka tidak tahu bahwa mereka mengidap penyakit jantung koroner sampai mereka mengalami nyeri dada, serangan jantung, atau serangan jantung mendadak.
Jika menderita penyakit jantung koroner, dokter akan merekomendasikan perubahan gaya hidup jantung sehat, obat-obatan, pembedahan, atau kombinasi dari pendekatan ini.
Hal ini lah yang digunakan untuk mengobati kondisi dan mencegah komplikasi.
Untuk olehraga sendiri, orang dengan penyakit jantung koroner pun tidak bisa sembarangan melakukannya.
Hal tersebut juga disampaikan oleh dr Aron Husink, Sp. JP, FIHA. Menurut dia, olahraga intensitas tinggi memang membakar kalori.
Baca Juga: Cuma Rutin Jalan Kaki 1.000 Langkah Per Hari, Rasakan 10 Perubahan Menakjubkan Ini Pada Tubuh
Tapi membuat detak jantung juga jadi lebih tinggi. Kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko plak kolestrol yang menyumbat pembuluh darah lepas secara tiba-tiba.
Di sisi lain, dr Aron juga menyarankan untuk tidak berolahraga secara berlebihan.
Karena saat tubuh dipaksa untuk bekerja lebih keras, malah akan menaikkan risiko serangan jantung.
"Yang penting istirahat cukup dan tubuh jangan dipaksa. Kalau dipaksakan membuat tubuh stres dan memicu naiknya gula darah.
Menimbulkan kolestrol sehingga menaikkan resiko serang jantung,"katanya pada siaran Radio Sorona FM yang dikutip dari tribunnews.com, Senin (12/4/2021).(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL