GridHEALTH.id - Berpuasa menjadi salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan di Ramadan.
Namun, bagi penderita gangguan pencernaan, pastinya miliki kekhawatiran tersendiri saat melaksanakan puasa. Misalnya, yang dirasakan penderita GERD.
Umat Muslim yang menderita maag atau GERD memiliki banyak kekhawatiran tentang puasa, karena mengharuskan mereka untuk menyesuaikan diri antara kesehatan dan kewajiban agama.
Jika menderita gastritis ringan, seharusnya tidak menjadi masalah. Tapi tetap perlu melakukan beberapa penyesuaian pada waktu makan dan pilihan makanannya.
Melansir dari houstonheartburn.com dalam artikel 'Does Fasting Increase Heartburn?', selama puasa, sekresi ghrelin di perut, hormon rasa lapar, meningkat.
Sebuah penelitian telah menunjukkan bahwa ada hubungan terbalik antara kadar ghrelin dalam darah dan mulas.
Baca Juga: Manfaat Puasa Ramadan untuk Penderita GERD, Makanan Saat Berbuka Penting Diperhatikan
Selanjutnya puasa menurunkan kadar gula darah. Peningkatan gula darah dikaitkan dengan pengosongan lambung yang tertunda terutama pada pasien diabetes.
Pengosongan lambung yang tertunda meningkatkan frekuensi dan durasi refluks asam.
Puasa juga menurunkan resistensi insulin. Resistensi insulin yang menurun mendorong penurunan berat badan.
Penurunan berat badan pada pasien GERD yang kelebihan berat badan dikaitkan dengan penurunan mulas dan refluks asam.
Namun, semua itu sebenarnya tidak terlalu berbahaya. Menurut dr. Sinta, menjalankan puasa bagi penderita GERD tidaklah berbahaya. Justru malah dapat menyembuhkan. Asal, puasa dilaksanakan secara baik dan benar.
Ketika berpuasa saluran pencernaan diberi kesempatan untuk beristirahat. Di saat tidak beroperasi, alat pencernaan pun dapat memperbaiki diri.
Baca Juga: Makanan dan Minuman Ini Sebaiknya Tidak Dijadikan Menu Sarapan, Bisa Bikin GERD Kumat
"Malah ada yang sembuh bener. Ketika berpuasa saluran pencernaan , diberi kesempatan untuk mengobati luka pada lambung," katanya dalam live streaming yang dikuti tribunnews.com, Senin (26/4/2021).
Oleh karena itu, dr Sinta memberi kunci agar GERD tidak kambuh selama berpuasa yaitu dengan mengatur jadwal makan.
Pertama, jangan pernah melewatkan jadwal makan sahur dan berbuka puasa.
Kedua, saat berbuka puasa jangan makan terlalu banyak karena dapat menyebabkan katup menjadi longgar. Karenanya, makan harus secara perlahan-lahan. Makan yang ringan dulu seperti air putih dan kurma, setelahnya baru konsumsi makanan berat.
Baca Juga: Rebahan Setelah Makan, Ini Bahayanya Bagi Tubuh, Jangan Dilakukan!
Ketiga, di antara makan berat, harus diselingi oleh dua jenis snack. Karena, penderita GERD tidak boleh membiarkan perut benar-benar dalam keadaan kosong.
Keempat, "Jumlah makan jangan sampai sepiring penuh. Teh manis, sop buah, kolak semangkok kecil dan makan besar, jangan dikonsumsi sekaligus.
Selain membuat ibadah menjadi tidak nyaman, juga dapat menganggu kesehatan," katanya lagi.
Kelima, pilih jenis makanan yang tidak terlalu pedas, asam dan berminyak. Menurut dr Sinta, ketiga makanan ini dapat membuat perut tidak enak.
Di samping itu juga, kurangi minuman yang bersoda dan berkafein, seperti kopi dan teh. Karena bisa membuat perut kembung dan gangguan perut.(*)
#berantasstunting
#HadapiCorona
#BijakGGL