Ditemukan bahwa 4,8% anak, yang ibunya tidak bekerja, ditemukan kelebihan berat badan sedang, sementara angka tersebut meningkat menjadi 5,7% di antara anak-anak dengan ibu bekerja.
“Angka obesitas pada anak yang ibunya tidak bekerja 0,9% lebih rendah dibandingkan kelompok lainnya. Di sisi lain, angka obesitas pada anak yang ayahnya tidak bekerja adalah 7,6%” kata Ibiş.
Sebaliknya, angka obesitas pada anak dengan ayah bekerja adalah 4,9% İbiş mengatakan tingkat obesitas di antara anak-anak dengan ayah yang menganggur lebih tinggi 2,7%.
İbiş juga menekankan bahwa orangtua harus mendorong anak-anak mereka untuk sarapan di rumah.
"Jika anak-anak tidak sarapan secara teratur di rumah, mereka berisiko 3,7% lebih tinggi mengalami kelebihan berat badan sedang dan 2,2% lebih tinggi risiko obesitas," katanya.
Anak-anak yang sarapan di rumah memiliki risiko 2,4% mengalami kelebihan berat badan sedang dan risiko obesitas 3,4% .
Baca Juga: Waktu Sahur Sudah Kepepet, Wafel Telur Kaya Gizi Ini Bisa Jadi Pilihan
Baca Juga: Diet Fruktosa Bisa Berbahaya, Hindari Makanan Ini Untuk Menjaga Sistem Kekebalan
Demikian pula, studi tersebut menunjukkan bahwa anak-anak yang duduk di depan komputer selama lebih dari satu jam memiliki risiko lebih tinggi mengalami obesitas.