Find Us On Social Media :

Meningkat, Diabetes Pada Anak-anak, Waspadai Tanda dan Gejalanya

Anak-anak dengan diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin atau pompa insulin untuk mengontrol kadar gula darahnya.

GridHEALTH.id - Jumlah anak yang terkena diabetes terus meningkat di seluruh dunia. Diabetes tipe 1, juga disebut diabetes remaja, adalah tipe diabetes yang umum terjadi pada anak-anak dan remaja.

Tapi sekarang semakin banyak orang yang lebih muda, termasuk anak-anak, juga terkena diabetes tipe 2, yang sebelumnya dikenal sebagai diabetes onset dewasa.

Pada penderita diabetes tipe 1, pankreas mereka berhenti membuat insulin - hormon yang mengatur kadar gula darah. Ini terjadi ketika sistem kekebalan mereka menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.

Tanpa insulin, glukosa darah mereka naik di atas normal. Jadi, penderita diabetes tipe 1 membutuhkan suntikan insulin atau pompa insulin untuk menjaga kadar gula darahnya dalam kisaran normal, bersamaan dengan pengaturan pola makan dan olahraga.

Dalam kasus diabetes tipe 2, seseorang masih memproduksi insulin, tetapi tubuh tidak meresponsnya secara normal. Kondisi ini disebut resistensi insulin dan meningkatkan kadar gula darah, membuat pankreas bekerja lebih keras untuk membuat lebih banyak insulin.

Akhirnya, ini dapat mengurangi kemampuannya untuk menghasilkan insulin yang cukup untuk menjaga kadar gula darah tetap normal.

Baca Juga: Olahraga Selama Kehamilan Mengurangi Risiko Anak Terkena Diabetes

Baca Juga: Penyakit Infeksi Covid-19 yang Ringan dan Tanpa Gejala, Tetap Bisa Menyebabkan Komplikasi Kesehatan Jangka Panjang

Tidak ada yang tahu persis mengapa anak-anak atau orang dewasa mengembangkan diabetes tipe 1, tetapi para peneliti berpikir itu ada hubungannya dengan gen.

Faktor lingkungan atau "pemicu" tertentu juga diyakini terlibat dalam menyebabkan penyakit autoimun ini.

 

Teori populer menyatakan bahwa penyakit berkembang ketika virus atau racun lingkungan merusak pankreas atau menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel yang memproduksi insulin.

Diabetes tipe 1 tidak dapat dicegah, dan setelah berkembang, orang tersebut membutuhkan pengobatan seumur hidup. Sesuai perkiraan, 85% kasus diabetes tipe 1 didiagnosis pada orang berusia di bawah 20 tahun.

Obesitas dan gaya hidup tidak aktif menjadi penyebab meningkatnya jumlah diabetes tipe 2 di antara anak-anak. Pakar kesehatan percaya bahwa lemak berlebih membuat sel lebih sulit merespons insulin.

Tampaknya juga ada risiko genetik karena sebagian besar anak dengan diabetes tipe 2 memiliki riwayat penyakit dalam keluarga. Tapi bisa juga karena kebiasaan gaya hidup yang sama.

Baca Juga: Tekanan Darah Tinggi Bisa Disebabkan Karena Migrain? Cek Faktanya

Baca Juga: Penyakit Infeksi Menular HPV Berisiko Munculkan Gangguan Jantung

Tetapi jangan khawatir, anak-anak dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 dengan;

- Mengubah pola makan

- Menjaga berat badan yang sehat

- Aktif secara fisik

- Lebih banyak berolahraga

Gejala diabetes tidak selalu terlihat jelas. Tetapi ketika gejala berkembang, mereka serupa pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa.

Orang yang mengidap diabetes mungkin:

Sering buang air kecil. Ketika ada kelebihan glukosa dalam darah, ginjal dapat merespons dengan membuang kelebihan glukosa dalam urine.

Hal ini membuat anak dengan kadar gula darah tinggi lebih banyak buang air kecil. Jika anak tiba-tiba mulai mengompol, itu bisa menjadi tanda pertama diabetes.

- Sering merasa haus. Karena mereka lebih sering buang air kecil, mereka kehilangan banyak cairan, yang membuat mereka menjadi sering haus. Hal ini dapat membuat anak penderita diabetes banyak minum cairan.

Baca Juga: 4 Penyebab Diabetes Paling Umum, Dari Autoimun Hingga Malas Gerak

Baca Juga: Hari Lupus Sedunia: Penyandang Gangguan Autoimun Berisiko Lebih Tinggi Tertular Covid-19

- Sering lelah. Karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi dengan baik, mereka sering merasa lelah.

- Berat badan menurun.  Anak-anak dengan diabetes tipe 1 mungkin memiliki nafsu makan yang meningkat, tetapi berat badan mereka mungkin tidak bertambah saat mereka tumbuh atau sering kali menurunkan berat badan.

Ini karena tubuh memecah otot dan menyimpan lemak untuk menyediakan bahan bakar bagi sel-sel yang lapar.

Baca Juga: Ngeri, Tes Acak yang Dilakukan Ke Pemudik Temukan 4123 Kasus Positif Covid-19!

Baca Juga: Lebah Dilatih Para Peneliti di Belanda Untuk Mendeteksi Covid-19

Infeksi jamur pada wanita juga bisa menjadi gejala diabetes. Iritabilitas, bau buah pada napas dan penglihatan kabur juga merupakan gejala diabetes tipe 1. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL