GridHEALTH.id - Beberapa pasien Covid-19 memang diresepkan obat antivirus guna membunuh virus corona yang ada di dalam tubuh.
Salah satu obat antivirus yang diberikan pada pasien Covid-19 adalah oseltamivir.
Melansir laman Mayo Clinic, oseltamivir termasuk dalam keluarga obat yang disebut antivirus, yang digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh virus.
Namun di tengah maraknya penggunaan oseltamivir sebagai obat Covid-19, seorang wanita mengaku nyawanya hampir melayang usai mengonsumsi obat antivirus tersebut.
Dalam video yang beredar, wanita tersebut menceritakan efek samping setelah meminum obat oseltamivir.
Wanita bersuara parau tersebut mengaku baru sekali mengonsumsi oseltamivir saat menjalani isolasi mandiri di rumah sakit.
Ia mengaku dirinya hampir meninggal setelah mengonsumsinya.
"Baru satu biji aku makan, hampir merenggut nyawaku," ujarnya.
Baca Juga: Stok Vaksin Covid-19 Menipis hingga Harus Ditunda, Menko Luhut: 'Indonesia Telah Amankan 480 Juta'
Wanita itu mengaku merasakan efek negatif setelah mengonsumsi sebutir obat antivirus tersebut.
"Dalam waktu enggak sampai 1 menit aku minum ini langsung (kepala) muter-muter, muntah-muntah," terangnya.
Lebih lanjut, wanita tersebut memaparkan bahwa oseltamivir sebenarnya dikhususkan untuk mengobati flu babi dan flu burung.
Diketahui, oseltamivir memang digunakan dalam pengobatan infeksi yang disebabkan oleh virus flu (influenza A dan influenza B).
Namun, oseltamivir memang memiliki efek samping.
Dilansir dari drugs.com, oseltamivir memiliki efek samping, termasuk mual, muntah, diare, pusing, sakit kepala, mimisan, mata merah atau tidak nyaman, masalah tidur (insomnia), ataubatuk atau masalah pernapasan lainnya.
Bahkan, tidak jarang menyebabkan perubahan mental/suasana hati yang serius.
Bagi pemiliki penyakit jantung, penyakit liver, gangguan fungsi ginjal, gangguan saluran pernapasan, penyakit paru-paru kronis, kondisi yang menyebabkan pembengkakan atau kelainan pada otak, gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan metabolisme gula (kelainan genetika), sindrom Steven-Johnson, atau baru mendapatkan vaksin flu kurang dalam waktu dekat harap berhati-hati.
Karena beberapa pemiliki riwayat penyakit tersebut dapat menimbulkan efek samping berbahaya, jika mengonsumsi oseltamivir dengan obat-obatan lainnya.
Akibat dari efek samping yang dirasakan pasien Covid-19 tersebut, sang wanita menganggapnya obat paling berbahaya.
"Ini adalah obat setan. Ini sangat berbahaya banget," tergasnya.
Terlepas dari itu, 5 organisasi profesi tidak merekomendasikan oseltamivir sebagai obat Covid-19.
Adapun 5 organisasi profesi tersebut adalah Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Baca Juga: Jangan Dulu Panik Bila Hidung Si Kecil Tersumbat, Lakukan Perawatan Rumahan Ini untuk Mengatasinya
"Kami sudah mengusulkan ke pemerintah, karena dari organisasi profesi sudah mereview berdasarkan riset luar negeri maupun kajian di berbagai organisasi seperti WHO maupun FDA. Itu menunjukkan bahwa Oseltamivir maupun Azitromisin saat ini tidak pada tempatnya dalam pelaksanaan (terapi pengobatan) Covid-19," kata Ketua PDPI Agus Dwi Susanto, Jumat (16/7/2021).
Ada baiknya jika diresepkan oseltamivir saat menjalani isolasi mandiri, pastikan beri tahu dokter atau spesialis terkait riwayat penyakit yang diderita. (*)
Baca Juga: 48 Jam Berada di Rumah Sakit Berisiko Terpapar Penyakit Infeksi Nosokomial, Bisa Sebabkan Pneumonia
#hadapicorona