Find Us On Social Media :

Orang Terdidik, Mengapa Masih Abai Terhadap Covid-19? Ternyata Karena Ini

Banyak orang terdidik yang masih mengabaikan Covid-19 karena membaca berita tidak benar alias hoaks.

Ia bahkan mempertanyakan teori ilmiah sembari mempromosikan ide-ide sains palsu untuk menjelaskan virus ini.

Bahkan beberapa pemimpin dunia, yang diharapkan punya penilaian lebih baik soal desas-desus, telah ikut menyebarkan informasi keliru soal risiko penyakit ini dan mempromosikan obat-obatan yang belum terbukti, yang dampaknya malah memperburuk keadaan.

Para psikolog sudah mempelajari fenomena ini dan menyarankan beberapa hal untuk melindungi diri dari kebohongan dan kekeliruan informasi seperti ini.

Gordon Pennycook, seorang peneliti psikologi misinformasi dari University of Regina, Kanada, melakukan penelitian. Ia menemukan peserta penelitiannya bisa mengenali berita palsu sebanyak 25%.

Ketika ditanya apakah mereka akan menyebarkan informasi tersebut, 35% peserta menjawab akan menyebarkannya.

Riset psikologi klasik memperlihatkan bahwa beberapa orang sangat baik dalam mengabaikan respons mendalam mereka. Orang seperti ini biasanya lebih mudah termakan berita palsu.

Baca Juga: 11 Miliar, Jumlah Vaksin Covid-19 Dibutuhkan Untuk Akhiri Pandemi

Baca Juga: Diabetes Insipidus, Kondisi Membuat Kita Terus Mengalami Dehidrasi

Orang yang tak menggunakan akal ini kerap disebut oleh psikolog sebagai “kikir kognitif” karena mereka memiliki akal tetapi tidak banyak menggunakannya.