Find Us On Social Media :

Orang Terdidik, Mengapa Masih Abai Terhadap Covid-19? Ternyata Karena Ini

Banyak orang terdidik yang masih mengabaikan Covid-19 karena membaca berita tidak benar alias hoaks.

Kekikiran kognitif ini membuat kita lebih mudah mengalami bias kognitif, dan ini mengubah cara kita mengkonsumsi informasi (dan misinformasi).

Dalam soal pernyataan seputar virus corona, Pennycook menemukan bahwa orang yang skornya rendah dalam CRT tidak terlalu mempertimbangkan akurasi sebuah pernyataan, yang bisa jadi dengan sukarela mereka sebarkan.

Orang mudah menyebarkan disinformasi karena tergoda oleh 'suka' dan 'retweet' di media sosial ketimbang memikirkan apakah mereka menyebar informasi yang akurat.

Memahami bahwa orang,  bahkan yang pintar dan terdidik, kerap “kikir” dalam menggunakan akal, bisa membantu kita untuk menghentikan misinformasi.

Mereka butuh bantuan pihak penyanggah dengan menghindari penyajian berita yang rumit.

Fakta harus disajikan sesederhana mungkin dengan bantuan gambar dan grafis yang membuat ide lebih mudah divisualisasi.

Menurut Matthew Stanley dari Duke University, “kita butuh komunikasi dan strategi yang efektif untuk mengarah kepada orang-orang yang tak ingin merenung dan berpikir panjang”.

Baca Juga: 5 Tanda Ketidaksuburan Ini Ternyata Sering Diabaikan Para Wanita

Baca Juga: Fenomena Kalau Lapar Jadi Marah, Ternyata Ini Biang Keladinya

Edukasi kepada mereka yang tak percaya Covid-19, apa boleh buat harus terus menerus dilakukan, bersamaan dengan program menurunkan penyebaran Covid-19, misalnya dengan lebih gencar melakukan penyuntikan Covid-19 secara massal. (*)