Find Us On Social Media :

Rotasi Kelompok di Tempat Kerja dan Sekolah Cara Terbaik Melawan Penyebaran Covid-19, WHO

WHO menyarankan murid masuk sekolah dalam kelompok yang digilir untuk mencegah penyebaran virus corona.

GridHEALTH.id - Di seluruh dunia, di tengah menurunnya tren angka terinfeksi Covid-19, kegairahan kembali muncul karena pekerja kantoran dan anak sekolah mulai bisa hadir di tempat kerja dan sekolah.

Sejak awal pandemi global Covid-19, sebagian besar orang, dan siswa, telah bekerja dari rumah, dan ada manfaat signifikan dalam model ini dalam hal pengendalian penyebaran virus.

Namun, kelas online tidak dapat menggantikan pelajaran tatap muka, terutama dalam hal pendidikan. Jadi, kehadiran kembali di kelas sangat diharapkan.

Melihat tren kembalinya pekerja kantoran dan anak sekolah ke tempat mereka masing-masing, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bekerja sama dengan universitas di Perancis mengadakan penelitian.

Dan hasilnya adalah, memiliki dua atau tiga kelompok yang digilir, dapat mencegah penyebaran Covid-19 di tempat kerja dan sekolah.

Penelitian itu dimuat dalam Le Monde Soir, pada Kamis, 26/08/2021.

Baca Juga: Sekolah Diminta Mulai Bersiap, Menteri Nadiem Sebut Vaksinasi Bukan Kriteria Utama Pelaksanaan PTM Terbatas

Baca Juga: Paradoks Obesitas, Studi Menunjukkan Mereka yang Kelebihan Berat Badan Lebih Mungkin Bertahan Menghadapi Penyakit Infeksi Menular

Adalah Le Centre national de la recherche scientifique (CNRS) dan Universitas de Paris-Sorbonne yang memetakan jaringan kontak dunia nyata menggunakan data dari sekolah menengah, sekolah dasar, dan bisnis di Prancis.

Mereka kemudian menggunakan jaringan untuk mensimulasikan penyebaran virus corona dari satu kasus, menguji metode kerja jarak jauh apa yang paling efisien untuk mengurangi wabah.

Mereka melihat skenario di mana seluruh populasi akan berganti-ganti kehadirannya setiap hari atau setiap minggu, serta skenario di mana populasi akan dibagi menjadi dua kelompok yang bergilir setiap hari atau setiap minggu.

Untuk ketiga pengaturan, dua kelompok bergilir mingguan bekerja paling baik untuk memperlambat penularan infeksi.

Metode kedua yang paling efektif adalah menggilir dua kelompok setiap hari.

Mengganti kehadiran seluruh populasi siswa atau pekerja setiap minggu atau setiap hari, bagaimanapun, ditemukan paling tidak efektif untuk kohesi sosial.

Para peneliti menggunakan informasi tentang interaksi dunia nyata antara individu dan mensimulasikan penyebaran virus corona menggunakan informasi yang diketahui tentang perilaku virus.

Baca Juga: Menyandang Diabetes Bisa Berisiko Timbulnya 3 Gangguan Penglihatan Ini

Baca Juga: Benar atau Salah?10 Kesalahpahaman Umum Tentang Asma Wajib Diketahui

Mereka memperhitungkan fakta bahwa Covid-19 dapat menular sebelum gejala muncul dan memasukkan peristiwa "penyebar super" acak dalam model mereka.

Dalam skenario dasar, sekolah dasar dengan kehadiran normal,  ada peluang 27% bahwa kasus positif akan menyebabkan wabah, yang didefinisikan sebagai satu orang menginfeksi setidaknya lima orang lainnya.

Tetapi kemungkinan itu turun menjadi hanya 12% jika populasi dibagi menjadi kelompok-kelompok yang dirotasi setiap minggu. Risikonya hanya sedikit lebih tinggi untuk kelompok yang bergilir setiap hari, 12,3%.

Model rotasi mingguan juga paling efisien dalam menunda wabah dan membatasi jumlah keseluruhan infeksi.

Tetapi strategi ini hanya berhasil jika jumlah virus yang beredar di populasi lokal tetap terbatas.

Jika jumlah rata-rata orang yang terinfeksi oleh satu kasus lebih dari 1,7, "maka tidak satu pun dari strategi ini, kecuali untuk telecommuting penuh waktu, yang cukup untuk mencegah timbulnya wabah," kata studi tersebut.

Tetapi jika virus menyebar pada tingkat 1,4 kasus baru untuk setiap orang yang terinfeksi, keempat strategi ini memuaskan dan berhasil mengekang epidemi, studi menunjukkan.

Baca Juga: Kurang Minum Dapat Berisiko Serangan Jantung, Studi Terbaru AHA

Baca Juga: Obstructive Sleep Apnea (OSA), Gangguan Tidur Bisa Terjadi Pada Anak, Ini Gejalanya

Di provinsi DKI Jakarta, pengembalian langsung ke sekolah sudah dilakukan pada beberapa sekolah pada Senin (30/08/2021) kemarin.

Kapasitas murid yang masuk adalah 50% dan sistem kelompok bergilir mingguan yang diterapkan ke beberapa sekolah dasar dan menengah. 

Baca Juga: 5 Manfaat Buah Amla Bagi Kesehatan, Sehatkan Kulit dan Melangsingkan

Baca Juga: Manfaat Vitamin D, Bantu Pernapasan pada Penderita Tuberkulosis (TBC)

Namun bila kasus Covid-19 mencuat kembali, anak-anak akan kembali belajar secara daring di rumah. (*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL