Find Us On Social Media :

Diabetes di Usia Muda Meningkat di Seluruh Dunia, Kenali Gejalanya

Akibat gaya hidup kurang gerak dan pola makan tidak terkontrol, jumlah diabetes di usia muda meningkat terus.

GridHEALTH.id - Diabetes Mellitus atau sering disebut diabetes mencapai proporsi berpotensi epidemi di dunia.

Tingkat morbiditas dan mortalitas akibat diabetes dan potensi komplikasinya sangat besar, dan menimbulkan beban perawatan kesehatan yang signifikan baik bagi keluarga maupun masyarakat.

Mengkhawatirkan, diabetes di usia muda semakin banyak termasuk kejadian komplikasinya.

Glukosa darah puasa biasanya merupakan tes awal untuk memeriksa pra-diabetes atau diabetes. Puasa 8-12 jam diperlukan untuk tes glukosa darah.

Diabetes adalah penyakit kronis yang kompleks yang membutuhkan perawatan medis berkelanjutan dengan strategi pengurangan risiko multifaktorial di luar kendali glikemik.

Diabetes merupakan kondisi kesehatan yang serius dan jika tidak diobati dapat merusak mata, ginjal, saraf dan pembuluh darah.

Baca Juga: 3 Faktor Penyebab Diabetes di Usia Muda yang Sering Terabaikan

Baca Juga: Tubuh Kurus Bebas Lemak Bisa Juga Mengalami Kegawatan Saat Terinfeksi Covid-19

Etiologi diabetes di seluruh dunia adalah multifaktorial dan termasuk faktor genetik ditambah dengan pengaruh lingkungan seperti obesitas yang terkait dengan meningkatnya migrasi perkotaan dan perubahan gaya hidup.

Peningkatan jumlah kasus diabetes awal juga bertanggung jawab untuk pengembangan berbagai komplikasi diabetes karena durasi penyakit yang lebih lama.

Menurut American Diabetes Association, ada 5 ciri diabetes pada usia muda yang dapat dikenali yaitu;

-  Lebih gampang haus sehingga sering buang air kecil dan juga gampang lapar/craving.

- Berat badan naik tiba tiba kemudian beberapa bulannya turun signifikan juga tanpa ada perubahan pola makan atau aktivitas sama sekali.

- Luka susah sembuh dan gampang sekali terkena infeksi di luka.

- Pandangan terlihat kabur yang semakin parah dengan seiring berjalannya waktu.

- Gula darah tinggi di atas 200 terutama setelah makan.

Baca Juga: 11 Cara Merawat Bayi Baru Lahir Agar Terhindar Infeksi Pasca Lahir

Baca Juga: Khasiat Bawang Putih dan Madu, Ampuh Untuk Menurunkan Berat Badan

Meskipun kesadaran akan diabetes meningkat dan komplikasinya yang mengubah hidup, sangat sedikit orang yang menjalani tes skrining rutin secara proaktif untuk mencegah penyakit.

Sangat penting bagi masyarakat untuk melakukan modifikasi gaya hidup secara intensif, terutama di kota-kota.

Skrining diabetes harus dimulai ketika seseorang mencapai usia 30 tahun untuk mencegah penyakit.

Baca Juga: Rotasi Kelompok di Tempat Kerja dan Sekolah Cara Terbaik Melawan Penyebaran Covid-19, WHO

Baca Juga: 7 Jenis Protein Pengganti Daging Sapi, Sama Manfaat dan Menyehatkan

Selain menjaga pola makan sehat dan aktif berolahraga, dimulai usia 30, chek-up kesehatan regular setahun sekali ditambah pemantauan glukosa darah secara teratur sangat penting untuk kontrol glikemik dan pencegahan diabetes.(*)

#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL