GridHEALTH.id - Anak-anak yang memiliki kelebihan berat badan atau obesitas cenderung lebih berisiko terkena penyakit.
Di Indonesia, kasus anak kegemukan pun tidak sedikit ditemukan. Data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada 2018 menunjukkan bahwa 18,8 persen dari anak berusia 5-12 tahun mengalami kelebihan berat badan. Sementara 10 persen mengalami obesitas.Sementara pada 2013, Badan Kesehatan Dunia (WHO) sempat membeberkan fakta bahwa persentase obesitas anak di Indonesia merupakan yang tertinggi di ASEAN. Diperkirakan dari 17 juta anak yang mengalami obesitas di ASEAN, 7 jutanya berasal dari Indonesia. Angka tersebut hanya mencakup anak usia balita. Jika ditambah lagi dengan kisaran anak-anak berumur 5-10 tahun, angkanya tentu akan bertambah parah.
Obesitas pada anak adalah kondisi medis serius yang memengaruhi anak-anak dan remaja. Anak-anak disebut menderita obesitas adalah saat kondisinya berada di atas berat normal untuk usia dan tinggi badan mereka.Kondisi ini dapat meningkatkan risiko anak mengalami masalah kesehatan, termasuk diabetes, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.
Baca Juga: Malas Gerak Selama Pandemi Covid-19 Berisiko Munculkan Diabetes
Baca Juga: Depresi Selama Kehamilan Meningkatkan Risiko Diabetes Gestasional
Namun kabar baiknya, risiko penyakit akibat obesitas pada anak bisa dicegah. Yang terpenting, perhatikan pola makan dan dorong anak untuk menjalankan pola hidup aktif alias jangan malas bergerak.
Sayangnya, terkadang anak-anak cenderung malas. Tetapi sebagai orangtua, ada cara untuk memastikan bahwa anak bakal menghentikan kebiasaan ini;
1. Jadilah teladan
Anak-anak mengikuti dengan memberi contoh. Agar anak tidak malas, orangtua tidak boleh malas di depan mereka.
Kapan pun orangtua harus memilih antara tanggung jawab dan pemanjaan diri, seperti pergi joging sepulang kerja atau berbaring di depan televisi, putuskan pilihan yang bertanggung jawab.
Jelaskan alasan mengapa orangtua memutuskan opsi yang lebih bertanggung jawab dan apa keuntungannya.
Anak akan melihat bahwa orangtua memilih tanggung jawab demi kebugaran dan kesehatan tubuh daripada memanjakan diri sendiri dan mereka akan mempelajari kebiasaan ini dari orangtua.
2. Bekerja bersama mereka dan dorong komitmen
Luangkan waktu untuk bekerja bersama anak-anak. Ajari mereka untuk bekerja dan apa cara terbaik untuk mencapai tujuan.
Baca Juga: Infeksi Jamur di Kuku, Ini 7 Pengobatan Rumahan Untuk Mengatasinya
Baca Juga: Melacak Body Battery Lewat Fitur Jam Tangan Untuk Pahami Kondisi Tubuh
Orangtua tidak hanya akan menunjukkan kepada mereka betapa pentingnya bekerja keras, tetapi juga menghargai saat-saat yang dihabiskan bersama mereka.
Mengajari anak-anak nilai komitmen akan mendorong mereka untuk melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Mereka akan termotivasi untuk menyelesaikan tugas.
3. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik sebagai sebuah keluarga
Naik sepeda di taman terdekat, bermain bola voli, atau berenang bersama anak-anak sangat dianjurkan.
Anak-anak akan menikmatinya dan itu akan menunjukkan kepada mereka bahwa menjadi aktif dan sehat itu menyenangkan.
4. Sesekali hadiahi anak-anak
Yaitu saat mereka melakukan tugas tepat waktu dan hasilnya lebih dari ekspetasi orangtua.
Dengan memberikan penghargaan kepada anak-anak setelah mereka menyelesaikan tugas-tugas mereka akan membuat mereka melihat pentingnya kerja keras.
5. Rayakan kebiasaan baik mereka
Mengatakan kepada anak-anak terus-menerus bahwa mereka malas tidak akan membuat mereka jadi rajin bergerak.
Jadi, berusahalah untuk menginspirasi anak dengan menunjukkan hal-hal baik yang mereka lakukan sehingga mereka akan ingin terus melakukannya. (*)
#berantasstunting #hadapicorona #bijakGGL #healthymoves