Find Us On Social Media :

Healthy Move, 4 Latihan di Kelas Agar Anak Tetap Semangat Belajar

Healthy move sebelum memulai pelajaran di sekolah mampu tingkatkan kapasitas otak.

GridHEALTH.id - Aktivitas fisik secara teratur merupakan komponen penting untuk menjaga kesehatan tubuh dan otak bagi orang-orang dari segala usia.

Sebuah studi di Universitas Bath di Inggris pada 2019 yang melibatkan 120 orang menemukan bahwa berjalan cepat selama 30 hingga 40 menit sehari tiga kali seminggu membantu menumbuhkan kembali struktur otak yang terkait dengan penurunan kognitif pada orang dewasa yang lebih tua. Efeknya setara dengan menghentikan jam penuaan otak satu hingga dua tahun.

Ini adalah salah satu studi pertama yang dikontrol secara ilmiah yang menunjukkan kekuatan olahraga dalam meningkatkan regenerasi otak.

"Aktivitas fisik sebelum, selama, dan setelah sekolah baik untuk jantung, tubuh, dan otak Olahraga benar-benar untuk otak, bukan tubuh," kata William Ratey, ketua tim peneliti. "Ini memengaruhi suasana hati, vitalitas, kewaspadaan, dan perasaan sejahtera."

Dengan memasukkan gerakan dan aktivitas fisik ke dalam hari sekolah, orangtua dan guru dapat mendukung pembelajaran siswa dalam berbagai cara.

Ratey menganjurkan agar di sekolah, murid didorong untuk lebih banyak bergerak dengan melakukan hal-hal berikut;

Baca Juga: 5 Cara Memotivasi Si Kecil Agar Tak Malas Bergerak dan Berolahraga

Baca Juga: Pengobatan Alami Untuk Mengobati Iritasi Akibat Sindrom Mata Kering

1. Mulailah hari dengan gerakan: Guru bisa memulai hari sekolah dengan latihan seperti jumping jacks, lengan menyilang, dan peregangan.

Kim Poore, salah satu guru sekolah dasar di Bath yang ikut dalam penelitian mengatakan, dirinya memulai kelas dengan melihat senam anak-anak di youtube yang dipancarkan lewat layar televisi dan diikuti semua murid.

2. Tingkatkan perhatian selama dan di antara pelajaran: Memasukkan olahraga singkat atau istirahat peregangan ke dalam pelajaran dapat mempertajam fokus anak-anak dalam belajar.

Khusus untuk siswa yang lebih muda, membagi pelajaran menjadi 8 hingga 20 menit yang diselingi dengan aktivitas yang melibatkan gerakan menjaga perhatian mereka pada pembelajaran dan membantu membuat konten lebih mudah diingat.

Latihan dan istirahat peregangan juga bekerja dengan baik selama transisi di antara pelajaran.

3. Libatkan indra: Otak kita menerima masukan dari indera visual, taktil, pendengaran, dan penciuman, memungkinkan kita untuk terlibat dengan seluruh dunia.

Menggabungkan kegiatan yang melibatkan semua indera dapat membuat belajar lebih berkesan.

Baca Juga: Hari Jantung Sedunia: Apakah Kita Tetap Bisa Terkena Penyakit Jantung Meski Aktif dan Bugar?

Baca Juga: Lidah Ternyata Dapat Mengindentifikasi Kekurangan Vitamin D, Studi

Joe Frank Uriz, yang mengajar bahasa Spanyol di Sekolah Dasar Parsons di Gwinnett County, Georgia, mengatakan, “Pengalaman sensorik adalah aspek penting dari pembelajaran.”

Uriz tidak hanya mengajari siswa kelas tiga kata-kata bahasa Spanyol untuk buah-buahan. Dia memperkenalkan buah-buahan tropis Amerika dalam aktivitas "kotak misteri" yang menambahkan pengalaman taktil, penciuman, dan rasa untuk belajar.

Dan dia memanfaatkan kekuatan musik dan gerakan untuk memperkuat apa yang dipelajari siswa dengan nyanyian tepuk tangan yang disebut “Frutas.”

Baca Juga: Memberi Makan Balita, Ini Dia 5 Cara Praktis Mengatasi Picky Eater

Baca Juga: 5 Hal yang Jadi Penyebab Bangun Tidur Masih Terasa Lelah dan Mengantuk

4. Bermain game: Mengajarkan pelajaran sebagai permainan aktif juga meningkatkan perhatian dan memori.

Bagaimana dengan spelling bee kinestetik di mana tim siswa mengeja kata-kata kosa kata dengan memposisikan tubuh mereka dalam bentuk huruf? Nah, kegiatan macam ini bisa dilakukan di kelas. (*)