Find Us On Social Media :

Batas Aman Konsumsi Susu Kental Manis Sesuai Rekomendasi Dokter

Batas Konsumsi Susu Kental Manis (SKM) Harus Dketahui Masyarakat.

GridHEALTH.id -Susu kental manis (SKM) kini dinilai sebagai asupan makanan yang tidak sehat.

Hal ini dikarenakan SKM memiliki kandungan gula yang sangat tinggi.

Diketahui beberapa penyakit kronis bisa dipicu oleh kebiasaan mengonsumsi banyak gula ini, salah satunya adalah penyakit diabetes.

Baca Juga: Kenangan Indah Almarhum Dokter Ali Sungkar SpOG, Membuka Mata Indonesia Cara Menggendong Bayi

Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2010, Diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya.

Penyakit ini dapat memicu komplikasi menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, saraf, dan organ tubuh lainnya, seperti ginjal dan hati.

Karenanya konsumsi susu kental anis ini tidak boleh sembarangan.

Terdapat batasan konsumsi SKM yang perlu diketahui masyarakat.

Hal itu dijelaskan oleh Dokter Spesialis Gizi Klinik, Dr. dr. Inge Permadhi, Sp.GK.

Menurut Inge pada prinsipnya seseorang tidak dianjurkan untuk mengonsumsi gula simplex atau gula sederhana lebih dari 5 % dari total kebutuhan kalori per hari demi kesehatan.

Dia menyebut SKM termasuk bahan makanan yang mengandung banyak gula.

Baca Juga: Cara Penggunaan Susu Kental Manis yang Benar, Untuk Anak 1 Tahun ke Bawah Tidak Direkomendasikan

Jadi misalnya, kebutuhan kalori seseorang teridentifikasi mencapai 2.000 kalori dalam sehari.

Dengan begitu, orang tersebut disarankan untuk tidak mengasup gula lebih dari 100 kalori per hari demi mencapai kesehatan tubuh yang maksimal.

Angka 100 diperoleh dari hasil perkalian 5 % dengan 2.000 kalori.

Inge mengatakan asuapan 100 kalori tersebut bisa ditemukan kurang lebih pada 25 gram atau 6 sendok teh gula.

Dalam hal konsumsi susu kental manis, dia menyampaikan, masyarakat tinggal melihat saja informasi nilai gizi yang terdapat dalam kemasan SKM.

Di tabel nilai gizi biasanya akan tercantum kandungan gula dalam susu kental manis mencapai berapa gram per sajian.

Baca Juga: Kenangan Indah Almarhum Dokter Ali Sungkar SpOG, Membuka Mata Indonesia Cara Menggendong Bayi

Jika per sajian 4 sendok makan susu kental manis dinyatakan sudah mengandung 19-20 gram gula, berarti masyarakat disarankan untuk tidak mengonsumsi lebih dari satu sajian dalam sehari.

Lagi pula, orang-orang masih mungkin mendapatkan gula dari bahan makanan lain.

Dokter yang sehari-hari praktik MRCCC Siloam Hospital Semanggi itu menegaskan, batas asupan gula 5 % dari kebutuhan kalori harian berlaku untuk semua makanan yang dikonsumsi dalam sehari itu.

“Kadang kan kita lupa, kita masih minum kopi manis, minum jus manis, atau makan sayur asem misalnya. Itu semua harus dihitung juga kandungan gulanya," terang Inge saat diwawancara Kompas.com, Rabu (6/10/2021), dilansir dari Kompas.com (8/10/2021.

"Semua harus kurang dari 25 gram per hari atau pada prinsipnya kurang dari 5 % dari kebutuhan kalori harian,” lanjutnya.

Baca Juga: Jangan Lagi Makan Alpukat Dicampur Gula, Apalagi Susu Kental Manis, Manfaatnya Bisa Hilang Seketika

Hal yang paling penting dalam konsumsi susu kental manis adalah harus disesuaikan dengan kebutuhan total kalori harian.

Inge menyebut jumlah kebutuhan kalori harian pada masing-masing orang dapat berbeda-beda tergantung beberapa faktor, seperti usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, serta aktivitas fisik yang dilakukan.

Namun, rata-rata pria dewasa kurang lebih membutuhkan sekitar 2.500 kalori per hari.

Sedangkan wanita dewasa biasanya membutuhkan sekitar 2.000 kalori per hari.

Untuk kebutuhan kalori harian anak-anak sendiri, kata dia, jumlahnya cenderung lebih kecil daripada orang dewasa tersebut.

Baca Juga: Bukan Menu Utama bagi Anak, Susu Kental Manis Bisa Jadi Penyebab Stunting Anak Indonesia

Artinya, secara otomatis anak-anak sebaiknya tidak diperkenankan untuk mengonsumsi gula atau bahan makanan yang mengandung gula sederhana sebanyak orang dewasa.

“Sebenarnya kalau buat saya, anak-anak kurang dari 2 tahun enggak boleh mengonsumsi gula simplex, termasuk dari SKM," tegas Inge.

"Apalagi kalau SKM diberikan sebagai minuman susu," papar Inge mengingatkan.

Inge juga mengatakan, kalau untuk anak yang sudah berusia lebih dari 2 tahun sekali-kali makan makanan yang menggunakan topping (SKM) tidak apa-apa.

"Tapi ya tadi, jangan sampai berlebihan,” pungkasnya.

Jadi ingat ya, untuk anak pun SKM bukan untuk diminum, tapi sebagai pelengkap makanan atau minuman lain.(*)

Baca Juga: Peradangan di Jari Kaki Setelah Terinfeksi Covid-19, Ada Kasus Sampai Tak Bisa Berjalan